April 05, 2019 05:23

Permisi, Dokter. Saya saat ini berusia 20 tahun dan sedang hamil anak pertama. Kini usia kandungan saya 16w2d. Saya rutin cek kehamilan dari usia kandungan 1 bulan. Setelah saya cek kehamilan di bulan ketiga, saya mengeluarkan seperti lendir coklat muda, Dok. Awal mulanya saya kira keputihan, tapi setelah saya bersihkan dengan tisu ternyata itu seperti cairan coklat tak berbau. Karena keluarnya tidak menerus, jadi saya tidak pergi ke dokter untuk pengecekan. 2 minggu setelah kejadian itu, saya berhubungan badan dengan suami saya saat malam hari.Saya terbangun di pagi hari karena merasa ada yg keluar. Ternyata benar, cairan coklat muda itu keluar lagi dan volume-nya lebih banyak. Saya tetap membiarkan gejala tersebut. Kemudian sekitar 3 hari yang lalu, saya pulang ke desa dengan sepeda motor. Dalam perjalanan, saya terjatuh dari sepeda motor, Dok. Kondisinya memang tidak parah tapi saya cukup khawatir dengan keadaan janin saya. Setelah sampai desa, orang desa konon percaya dengan istilah oyok atau pijat perut untuk membetulkan posisi janin dan lain-lain, Karena saya habis jatuh, saya mencoba oyok tersebut. Keesokan harinya saya USG untuk cek janin saya. Hasil dari USG tersebut adalah BPD 34.3 , GA 1.6, EDD 2/6/18, AC 1.39, GA 1.9, EDD 16/5/18, EFW 216G. Dokter bilang ketuban saya sedikit dan ari-ari saya berada di bawah, karena itulah saya rentan pendarahan. Saya juga dianjurkan untuk banyak istirahat dan berhati-hati saat berhubungan dengan suami. Selain itu, saya dilarang oyok karena itu berbahaya. 3 hari setelah melakukan USG, saya berhubungan badan dengan suami dan setelahnya saya merasa perut saya jadi keras dan menonjol. Tak lama, saya cek ternyata keluar lagi cairan coklat seperti sebelumnya. Pertanyaan saya, sebenarnya apa cairan coklat tersebut? Apa itu termasuk pendarahan ringan dan berbahaya? Selain itu, apakah hasil USG saya itu normal dengan usia kandungan saya? Bagaimana solusi dari Dokter untuk pencegahan gejala yang saya alami? Terima kasih banyak Dokter atas kesempatannya.

Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app