Penderita Kesehatan Mental - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Gangguan jiwa sering disebut gangguan kesehatan mental, penyakit dapat terjadi pada otak manusia, yang menyebabkan seseorang berpikir, pertindak dan beremosi tidak sewajarnya.

Gangguan kesehatan mental dapat berpengaruh pada kegiatan harian penderita dan orang-orang terdekatnya. Tanpa mengenal usia, jenis kelamin, agama, status sosial, gangguan kesehatan mental dapat menyerang siapapun dan kapanpun.

Penderita gangguan kesehatan mental dulu lazim dialami oleh manusi lanjut usia karena perasaan kesepian dan terkucil dari keluarga, 

namun saat ini anak usia remaja pun juga banyak yang terlihat memiliki beberapa perilaku menyimpang yang dapat berunjung pada penyakin gangguan kesehatan jiwa.

Sayangnya, pada anak remaja kelakuan meyimpang sering disamakan dengan kenakalan remaja yang umum, namun apabila tidak teliti maka tidak sedikit orang tua yang terkecoh dengan perilaku ini.

Jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa saat ini meningkat dibanding beberapa dekade sebelumnya, harapan kualitas hidup yang semakin tinggi, 

tuntutan ekonomi yang berlebihan, gaya hidup serba cepat, polusi dan tekanan dari masyarakat dapat menjadi penyebabnya.

Banyak alasan seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa, namun untuk lebih jelasny mari kita bawas dalam artikel ini.

Penyebab Penderita Gangguan Kesehatan Mental

Seseorang dengan gangguan kesehatan mental mungkin akan mengalami perasaan datar, terasing, kesepian, halusinasi sampai mendengar bisikan-bisikan. 

Hal ini diperparah dengan kondisi stress, depresi dan kecemasan. Apabila tidak ditangani dengan segera, dapat memicu tindakan bunuh diri.

Penyebab gangguan kesehatan mental dapat terbagi menjadi dua yakni yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti lingkungan dan gaya hidup dan factor internal seperti effe samping pengobatan atau cedera kepala.

Sayangnya, penyebab gangguan mental masih belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Pada masyarakat modern saat ini, faktor gaya hidup menjadi kambing hitam utama sebagai pemicu gangguan kesehatan mental.

Beberapa faktor yang diduga dapat memicu gangguan mental pada diri seseorang seperti:

  • trauma singkat maupun berkepanjangan.
  • penolakkan dan pengucilan dari keluarga, teman dan masyarakat
  • faktor temperamen
  • kinerja patologi tak yang tidak seimbang
  • faktor ekonomi
  • berkepribadian tertutup
  • konsumsi alkohol berlebih
  • konsumsi obat-obatan terlarang
  • terganggunya fungsi otak karena cedera atau infeksi bakteri.

Cara Menangani Masalah Kesehatan Mental

Seseorang dengan gangguan mental mungkin akan mengalami perasaan datar, terasing, kesepian, halusinasi sampai mendengar bisikan-bisikan. Apabila tidak ditangani dengan segera, dapat memicu tindakan bunuh diri.

Pada tahap awal, perbaikan gaya hidup seperti sosialisasi nyata dengan lingkungan, interaksi sosial secara aktif, pola makan sehat dan aktifitas tubuh dapat membantu penderita gangguan kesehatan mental.

Aktifitas seperti meditasi dan yoga juga diklaim dapat membatu meredakan stres. Selain itu memasukkan unsur alam dalam lingkungan hidup sepeti tanıman pot atar peynambahan kebun atau taman kecil dirumah juga dapat membantu.

Apabila perubahan gaya hidup mandiri dirasa tidak membantu, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter, karena penanganan akan diberikan lebih lengkap.

Penanganan gangguan kesehatan mental secara medis dapat melalui bantuan medis, dilakukan konsultasi verbal yang kemudian secara alternatif data dibarengi dengan pengobatan oral seperti obat-obat anti despresi.

Gejala Gangguan Kesehatan Mental

Gejala gangguan kesehatan mental dapat terlihat dari perilaku yang kurang lazim. Pada tahap awal penderita akan terlihat normal dalam masyarakat namun, 

penderita akan mungkin mengalami insomnia (sulit tidur), gangguan pola makan seperti anoreksia sampai bulimia, munculnya penyakit fisik secara tiba-tiba tanpa diagnosis nyata seperti pusing, nyeri, mual, ruam pada kulit, gatal.

Perubahan emosi seperti cepat marah dan gembira (mood swing), penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, penurunan gairah seksual, sulit mengendalikan diri.

Mulai dari enggan makan, makan berlebihan, mereka yang menjadi penyendiri dan enggan untuk berinteraksi dengan orang lain. 

Marah-marah dan kemarahannya sulit dikendalikan. Merokok secara berlebihan, mengkonsumsi alkohol berlebihan dan menggunakan obat-obatan seperti narkotika.

Gejala gangguan kesehatan mental tersebut diatas umumnya diaggap tidak membahayakan, namun apabila tidak dilakukan penanganan yang banal akan menggiring pasien ke kondisi yang lebih memprihatinkan.

Seperti mendengar suara bisikan, halusinasi, dan berujung pada pikiran membahayakan yang dapat mengancam jiwa penderie dan orang di sekelilingnya.

Untuk itu sangat disarankan agar apabila terdapat kerabat atau seseorang yang memiliki gejala tersebut untuk dapat segera diberikan penanganan terbaik.


27 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What Are Anxiety Disorders? (https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/anxiety-disorders)
WebMD (2017). Can You Prevent Depression? (https://www.samhsa.gov/find-help/national-helpline)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app