Daging Tumbuh - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 11, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 11, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit daging tumbuh atau yang dikenal dengan istilah skin tag adalah terjadinya pertumbuhan jaringan yang tidak berbahaya pada kulit. Skin tag dapat tumbuh dalam jumlah yang bervariasi. Biasanya skin tag berwarna sama dengan kulit Anda atau sedikit lebih gelap.

Jaringan pada skin tag terdiri dari pembuluh darah dan sejenis serat protein yang disebut kolagen. Biasanya skin tag berukuran kecil, seukuran kutil, tetapi skin tag juga bisa berukuran sebesar anggur.

Skin tag dapat berkembang di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering tumbuh di area yang mengalami gesekan tinggi atau area yang biasanya digosok, seperti:

  • leher
  • payudara
  • selangkangan
  • perut
  • kelopak mata
  • ketiak

Laki-laki dan perempuan sama-sama rentan terkena skin tag. Namun, orang-orang yang gemuk, hamil atau menderita diabetes mungkin memiliki kemungkinan lebih besar terkena skin tag.

Mengapa skin tag bisa tumbuh?

Para peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan skin tag tumbuh. Gesekan dipercaya dapat menyebabkan tumbuhnya skin tag. Pertumbuhan skin tag biasanya terjadi di daerah-daerah di mana kulit terus-menerus bergesekan dengan pakaian atau kulit lainnya, seperti di dekat tali bra Anda atau di lipatan kulit.

Faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi pada pembentukan skin tag termasuk:

  • infeksi human papilloma virus (HPV) jenis tertentu
  • perubahan hormon selama kehamilan
  • kondisi resistensi insulin, yang sering terjadi pada penderita diabetes

Skin tag juga merupakan penyakit keturunan, dan para peneliti menduga bahwa faktor genetika mungkin berperan dalam perkembangan kondisi tersebut.

Bagaimana membedakan antara skin tag dan pertumbuhan kulit lainnya?

Dokter atau dokter kulit Anda dapat mengkonfirmasi keberadaan skin tag atau pertumbuhan kulit lainnya. Jika pertumbuhannya sangat dekat dengan mata Anda, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Mereka biasanya dapat mendiagnosis kondisi Anda hanya dengan melihat kulit Anda.

Terkadang, apa yang tampak seperti skin tag sebenarnya adalah tahi lalat, kutil, atau jenis pertumbuhan tidak berbahaya lainnya. Kadang-kadang, tergantung pada penampakan dari skin tag yang Anda derita, dokter mungkin ingin melakukan biopsi untuk memastikan pertumbuhan daging tumbuh tersebut bukan merupakan kanker.

Selama biopsi, dokter Anda akan mengambil jaringan dari skin tag atau pertumbuhan abnormal yang ditemukan pada kulit dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis. Selanjutnya dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan Anda.

Mengangkat Skin Tag

Skin tag biasanya tidak memerlukan perawatan dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan, kecuali lokasinya menyebabkan gesekan pada pakaian atau pada lipatan tubuh. Dalam kasus ini, skin tag bisa menjadi merah dan teriritasi.

Selain itu, pada kondisi yang sangat jarang, skin tag dapat terpelintir pada bagian pangkal, sehingga memotong suplai darahnya sendiri, menyebabkan skin tag tampak berubah warna, biasanya hitam atau pucat. Dalam kasus ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pengangkatan skin tag.

Dokter Anda mungkin akan menggunakan salah satu teknik berikut untuk mengangkat skin tag Anda:

  • memotongnya dengan pisau bedah
  • membekukannya dengan nitrogen cair
  • membakar mereka menggunakan arus listrik (elektrocauter)

Pengangkatan skin tag biasanya tidak memerlukan penggunaan obat bius yang membuat Anda tertidur. Namun, dokter Anda mungkin menggunakan obat bius lokal seperti obat bius dalam bentuk krim. Penggunaan suntikan lidokain dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit jika skin tag Anda berukuran besar atau jika banyak skin tag yang mau diangkat sekaligus.

Jika dokter Anda membakar atau membekukan skin tag Anda, mungkin butuh beberapa hari bagi mereka untuk lepas. Bahkan setelah prosedur pengangkatan skin tag, pertumbuhan skin tag mungkin kembali dan skin tag juga mungkin berkembang di tempat lain.

Orang yang memiliki skin tag dalam jumlah yang banyak mungkin ingin melakukan prosedur pengangkatan karena alasan kosmetik. Namun, setelah operasi sekalipun, skin tag beresiko akan muncul lagi di area tersebut.

Penting untuk diingat bahwa mengangkat skin tag tidak diperlukan secara medis, dan banyak perusahaan asuransi tidak menanggung biaya pengangkatan skin tag. Jika pertumbuhan daging lebih tersebut tidak mengganggu, sebaiknya Anda tidak perlu melakukan penanganan apapun.

Risiko yang dapat ditimbulkan akibat pengangkatan skin tag

Pengangkatan skin tag adalah prosedur yang memiliki resiko rendah. Namun, perdarahan sering kali terjadi pasca dilakukannya pengangkatan, sehingga membutuhkan tekanan dan pemantauan selama prosedur.

Terkadang perdarahan perlu ditangani dengan penggunaan perak nitrat atau elektrokauter . Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda mungkin mengalami pendarahan hebat atau terkena infeksi setelah operasi.

Anda dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi dengan memberi tahu dokter mengenai semua obat-obatan yang Anda gunakan, karena beberapa obat dan suplemen herbal dapat membuat Anda mengalami perdarahan yang lebih banyak setelah menjalani proses pengangkatan skin tag. Penting juga untuk mengikuti instruksi dokter Anda tentang perawatan pasca operasi. Perawatan pasca operasi yang baik akan mengurangi risiko terkena infeksi.

Anda tidak boleh mencoba untuk mengangkat skin tag sendiri di rumah. Tanpa dokter dan lingkungan yang steril, risiko pendarahan yang berlebihan dan infeksi akan meningkat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tamega, A., Aranha, A. M., Guiotoku, M. M., Miot, L. D., Miot, H. A. (2010, January-February). Association between skin tags and insulin resistance. Anais Brasileiros de Dermatologia, 85(1), 25-31 (http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0365-05962010000100003&lng=en&nrm=iso&tlng=en)
Gupta, S., Aggarwal, R., Gupta, S., Arora, S. K. (2008). Human papillomavirus and skin tags: Is there any association? Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology, 74(3), 222-225 (http://www.ijdvl.com/article.asp?issn=0378-6323;year=2008;volume=74;issue=3;spage=222;epage=225;aulast=Gupta)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Bolehkah lompat tali menambah ketinggian kanak kanak ?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app