April 03, 2019 12:52
Dijawab oleh
Luqman Hakim (dr)
Halo, selamat malam!
Terima kasih atas pertanyaannya.
Dasar dalam menegakkan diagnosa AIDS adalah : 1. Adanya HIV sebagai etiologi (melalui pemeriksaan laboratorium). 2. Adanya tanda-tanda Immunodeficiency. 3. Adanya gejala infeksi oportunistik.
Apabila sesuai pemeriksaan spesifik HIV dinyatakan negatif, dan jika setelah itu tidak melakukan hal-hal yang terkait dengan hal yang dapat beresiko tinggi menularkan HIv seperti berhubungan seksual dengan banyak pasangan seperti PSK dan menggunakan jarum suntik bekas misal pada penggunaan narkoba, maka kecil kemungkinan untuk terjangkit virus HIV sehingga tidak memerlukan tes kembali.
Tanda-tanda gejala-gejala secara klinis pada seseorang penderita AIDS adalah diidentifikasi sulit karena symptomasi yang ditujukan pada umumnya adalah bermula dari gejala-gejala umum yang lazim didapati pada berbagai penderita penyakit lain, namun secara umum dapat kiranya dikemukakan sebagai berikut : Rasa lelah dan lesu, berat badan menurun secara drastis, demam yang sering dan berkeringat diwaktu malam, mencret dan kurang nafsu makan, bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut, pembengkakan leher dan lipatan paha, radang paru-paru dan kanker kulit.
Pada keluhan yang saudara jelaskan, masih dapat dikaitkan dengan beberapa penyakit umum seperti infeksi saluran pernapasan, radang tenggorokan, myalgia otot, tonsilitis, bronkitis akut, dan diare. Keluhan tersebut bukan merupakan keluhan spesifik HIV, namun dapat juga terjadi pada pasien yang positif HIV.
Alangkah baiknya untuk menghindari rasa cemas dan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter sehingga penyebab pasti keluhan tersebut dapat diketahui. Jika penyebab pasti dapat diketahui, dokter juga akan dapat menentukan pengobatan yang tepat untuk keluhan saudara. Dan apabila dokter menyarankan untuk tes laboratorium, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan demi kebaikan dan kesehatan saudara.
Semoga jawaban diatas dapat membantu!
Terima kasih
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Halo dok, ada yang ingin saya tanyakan. Tanggal 4 Oktober saya melakukan hubungan seksual. Tanggal 10 Oktober saya test HIV dan hasilnya negatif. Tanggal 16 Oktober, saya membawa pasangan saya untuk test HIV dan hasilnya negatif juga. Tanggal 6 November saya demam, sakit tenggorokan, susah konsentrasi, dan muncul bintik merah pada mata kaki. Saya pergi ke dokter, diberi obat, dan saya sembuh. Tapi, tanggal 26 November saya kembali demam, sakit tenggorokan, sulit berkonsentrasi, nyeri otot, susah menelan ludah, ada gangguan pernafasan, batuk, kaki pegal, dan diare dok. Apa betul ini gejala HIV? Apakah saya harus test HIV lagi di tanggal 4 November atau tunggu 3 bulan lagi?
Halo dok, ada yang ingin saya tanyakan. Tanggal 4 Oktober saya melakukan hubungan seksual. Tanggal 10 Oktober saya test HIV dan hasilnya negatif. Tanggal 16 Oktober, saya membawa pasangan saya untuk test HIV dan hasilnya negatif juga. Tanggal 6 November saya demam, sakit tenggorokan, susah konsentrasi, dan muncul bintik merah pada mata kaki. Saya pergi ke dokter, diberi obat, dan saya sembuh. Tapi, tanggal 26 November saya kembali demam, sakit tenggorokan, sulit berkonsentrasi, nyeri otot, susah menelan ludah, ada gangguan pernafasan, batuk, kaki pegal, dan diare dok. Apa betul ini gejala HIV? Apakah saya harus test HIV lagi di tanggal 4 November atau tunggu 3 bulan lagi?