Infeksi Saluran Pernapasan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 18, 2019 Waktu baca: 5 menit

Infeksi Saluran Pernapasan yang sulit untuk dicegah

Dari segala bentuk infeksi yang dapat terjadi pada tubuh manusia, infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang paling sering ditemui. Mengapa? Karena penyebaran infeksi saluran pernapasan sangat mudah yaitu melalui udara yang terhirup melalui hidung atau mulut. Anda mungkin bisa menghindari infeksi melalui kontak fisik, tetapi, bagaimana Anda dapat menghindari infeksi melalui udara yang bahkan Anda sendiri tidak menyadari bahwa udara tersebut dapat menularkan suatu penyakit.

Apa itu Infeksi Saluran Pernapasan?

Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan dari hidung hingga paru-paru sehingga dapat mengganggu proses pernapasan normal. Infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi dua yaitu infeksi saluran pernapasan atas yang dapat mempengaruhi sinus Anda dan berakhir pada pita suara Anda. Dan yang satunya adalah infeksi sistem pernapasan bawah yang dapat mempengaruhi pita suara Anda hingga paru-paru Anda.

Jika infeksi saluran pernapasan terjadi pada orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal, makan umumnya infeksi saluran pernapasan hanya menimbulkan gejala yang ringan, tetapi Infeksi ini sangat berbahaya jika terjadi pada anak-anak, dan orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan.

Apa saja gejala Infeksi Saluran Pernapasan?

Gejala yang Anda alami akan berbeda tergantung dari bagian mana yang terinfeksi pada saluran pernapasan Anda. Infeksi saluran pernapasan bawah akan menimbulkan gejala yang berbeda dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas. Namun secara umum, Gejala yang dapat Anda kenali pada orang dengan infeksi saluran pernapasan adalah:

  • hidung berair
  • batuk
  • sakit tenggorokan
  • kelelahan
  • demam lebih dari 39˚ C
  • sulit bernafas
  • pusing

Apa yang menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan?

Terdapat lebih dari 200 jenis virus penyebab flu. Infeksi saluran pernapasan dapat menyebar dengan beberapa cara. Jika Anda mengalami infeksi macam flu, tetesan cairan kecil yang mengandung virus flu menyebar di udara setiap Anda bersin atau batuk. Bila dihirup orang lain, mereka mungkin juga tertular.

Infeksi juga bisa tersebar melalui kontak tidak langsung. Sebagai contoh, apabila Anda terkena flu dan menyentuh hidung atau mata sebelum menyentuh benda atau permukaan, virus mungkin ditularkan ke orang lain saat mereka menyentuh benda atau permukaan. Penyebab infeksi pernapasan dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu:

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan atas:

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan bawah:

  • bronkitis
  • pneumonia
  • bronchiolitis

Siapa saja yang memiliki resiko lebih besar untuk terkena infeksi saluran pernapasan?

Walaupun semua orang memiliki resiko terinfeksi, karena hampir tidak mungkin untuk menghindari infeksi virus dan bakteri, tetapi faktor risiko tertentu meningkatkan peluang Anda untuk terkena infeksi pernapasan. Sistem kekebalan anak-anak lebih rentan terkena infeksi virus maupun bakteri dibandingkan orang dewasa. Sehingga anak-anak sangat berisiko terinfeksi.

Selain itu karena anak-anak lebih sering melakukan kontak fisik dengan anak-anak lain yang bisa menjadi pembawa virus. Anak-anak juga sering tidak mencuci tangan mereka secara teratur. Mereka juga sering menggosok mata mereka dan memasukkan jari-jari mereka ke dalam mulut, sehingga meningkatkan penyebaran virus lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.

Orang dengan penyakit jantung atau masalah paru-paru lainnya lebih mungkin mengalami infeksi saluran pernafasan akut. Siapa pun yang sistem kekebalannya lemah akibat penyakit lain juga berisiko. Perokok juga berisiko tinggi dan lebih sulit untuk pulih.

Diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan

Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan medis, gejala serta melakukan pemeriksaan fisik. Tanda-tanda awal yang dapat ditemukan dokter adalah tenggorokan merah, hidung merah dan bengkak, amandel membengkak, nyeri tekan pada daerah pipi, serta muncul benjolan di sekitar leher. 

Penyebab tersering dari infeksi saluran napas atas adalah virus, sehingga tidak diperlukan pemeriksaan lanjutan lainnya. Bila terdapat penyebab lain yang dicurigai seperti alergi atau bakteri, dokter akan menganjurkan tes lanjutan termasuk:

  • Tes darah
  • Kultur bakteri - dengan mengambil sampel dari swab hidung, tenggorokan, atau dahak.
  • CT scan sinus - bila sinusitis mengakibatkan gangguan  penglihatan, keluar ingus yang banyak, dan sudah dialami lebih dari 4 minggu.

Untuk infeksi saluran napas bawah, selain memerhatikan tanda-tandanya (misalnya sesak napas), dokter juga akan mengukur tingkat oksigen dalam darah (pulse oximetry) untuk mendeteksi adanya gangguan pernapasan. Di samping itu, pemeriksaan penunjang di laboratorium juga perlu dilakukan, seperti:

  • Foto Rontgen. Pemeriksaan dengan foto Rontgen dada dilakukan untuk melihat corakan dan kondisi paru-paru serta jalan napas.
  • Pemeriksaan darah Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terlihat peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah yang merupakan tanda infeksi.
  • Pemeriksaan dahak Biakan atau kultur dari sampel dahak atau sputum dilakukan untuk melihat pertumbuhan bakteri

Bagaimana penanganan Infeksi Saluran Pernapasan?

Jika Anda orang dewasa dengan kondisi tubuh yang relatif baik dan terinfeksi, maka Anda tidak perlu melakukan pengobatan secara khusus, Anda dapat beristirahat secara total di rumah, banyak minum air dan makan makanan yang bergizi. Tetapi perlu diingat jika gejala tidak hilang dalam 3 hari, pasti ada yang salah dengan tubuh Anda, oleh karena itu, untuk memastikannya, Anda perlu memeriksakan diri Anda ke dokter.

Jika anak Anda atau kerabat Anda memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh seperti menderita penyakti kronis dan mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, ada baiknya jika Anda segera membawanya ke dokter untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan foto roentgen atau pemeriksaan lain untuk memastikan bahwa tidak ada penyakit yang serius yang mendasarinya.

Untuk pengobatan dengan obat-obatan, Dokter mungkin memberikan obat penurun panas seperti parasetamol, Obat flu tanpa resep (decongestan, penekan batuk) mungkin meredakan gejala tapi tidak akan mencegah, menyembuhkan, maupun mempercepat penyembuhan infeksi saluran pernapasan. Antihistamin juga mungkin membantu menyembuhkan hidung tersumbat dan mata berair. Pemberian antibiotik tergantung dari penyebab infeksi yang Anda derita.

Komplikasi dan pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan

Jika tidak diobati dengan adekuat, pada beberapa kasus, kemungkinan seseorang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akan mengalami henti napas. Oleh karena itu penting untuk mencegah agar infeksi saluran pernapasan tidak terjadi. Dengan cara :

  • Memberikan imunisasi secara lengkap pada anak Anda agar memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi saluran pernapasan akibat virus.
  • Cuci tangan Anda, terutama setelah Anda berada di tempat umum.
  • Selalu bersin di lengan baju Anda atau di tisu. Meskipun ini mungkin tidak meringankan gejala Anda sendiri, itu akan mencegah Anda menyebarkan penyakit menular ini.
  • Hindari menyentuh wajah Anda, terutama mata dan mulut Anda, untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh Anda.
  • Anda juga harus menghindari merokok dan pastikan Anda cukup mengkonsumsi vitamin dalam asupan harian Anda, seperti vitamin C, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2016). Lower Respiratory Tract Infection in Children. (https://patient.info/doctor/lower-respiratory-tract-infection-in-children)
Balentine, et al. MedicineNet (2017). Upper Respiratory Tract Infection. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532961/)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Pneumonia. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app