Halitosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 19, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jun 7, 2019 Waktu baca: 3 menit

Halitosis merupakan suatu penyakit yang menimbulkan bau pada mulut. Halitosis menyebabkan seseorang kurang percaya diri karena bau mulut akan terasa saat membuka mulut atau berbicara. 

Bau mulut yang tercium dari luar disebabkan karena napas yang keluar bersama udara dari mulut kita. Halitosis ternyata menjadi salah satu tanda penyebab adanya infeksi bakteri di dalam mulut.

Menjaga kebersihan tidak hanya dari luar tubuh, kebersihan mulut juga harus dijaga karena setiap hari kita menggunakan mulut, gigi, dan lidah untuk berbicara dan mengunyah makanan. Rajin menyikat gigi anda setiap hari menjadi salah satu cara pertama untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut serta memberikan kesegaran pada daerah mulut anda.

Bau nafas yang tidak sedap yang keluar dari mulut tentu akan mengganggu kepercayaan diri. Anda akan merasa malu apaila ingin berbicara dengan orang lain karena bau mulut anda akan membuat orang lain tidak nyaman bercakap dengan anda.

Penyebab Halitosis

Halitosis atau bau mulut dapat terjadi pada semua orang dan disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab terjadinya halitosis antara lain:

  • Makanan
    Makanan menjadi sumber utama energi bagi tubuh. Makanan dikunyah di dalam mulut kita agar mudah ditelan dan dicerna di dalam tubuh. Tetapi makanan justru meninggalkan sisa-sisa pada gigi anda.

    Apabila tidak dibersihkan maka secara perlahan bakteri dari udara mulai hinggap di sisa-sisa makanan di gigi anda dan bakteri mulai berfermentasi menghasilkan bau mulut
  • Karang gigi
    Karang gigi terbentuk karena sisa makanan yang tidak dibersihkan sehingga menjadi tempat bakteri berkembang biak. Terbentuknya plak pada gigi dari bakteri dan protein sisa makann lalu secara perlahan  merusak enamel gigi dan membentuk karang.
  • Infeksi Mulut, Hidung, dan Tenggorokan
    Bakteri menghasilkan fermentasi yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Infeksi bakteri yang terjadi baik dari tenggorokan hingga hidung dapat bermigrasi ke mulut dan menimbulkan bau napas yang tidak sedap.
  • Mulut kering
    Dehidrasi dapat memicu bau mulut karena mulut menjadi kering. Ini disebabkan oleh produksi air liur yang berfungsi untuk membantu melunakkan makanan dan sebagai pencuci gigi dari makanan yang menempel di sela-sela gigi menjadi berkurang sehingga mulut menjadi kering. Ini mengakibatkan bakteri semakin menumpuk dan menimbulkan halitosis atau napas bau mulut.
  • Merokok
    Merokok menjadi salah satu kebiasaan buruk sejak dulu. Asap dan unsur nikotin yang dihirup melalui mulut dapat menempel di dalam mulut kita dan menjadi sumber bau napas yang tidak sedap.
  • Obat-obatan
    Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu halitosis seperti obat nitrat untuk nyeri dada, phenothiazine, dan beberapa jenis obat kemoterapi.

Dalam dunia kesehatan, halitosis juga dapat disebabkan oleh adanya penyakit yang memicu kondisi tersebut. Ini disebabkan adanya akumulasi dari sel bakteri yang naik ke permukaan mulut dan menimbulkan bau. Beberapa penyakit tersebut diantaranya:

  • GERD
    Gastroesophageal Reflux Disease adalah suatu gangguan pada sistem pencernaan akibat zat asam di lambung naik ke atas menuju esofagus secara terus menerus hingga menimbukan rasa nyeri serta terbakar pada sekitar ulu hati dan perut kembung. Bau mulut terjadi akibat akumulasi dari zat asam yang keluar dari lambung mencapai tenggorokan.
  • Tonsilitis
    Tonsilitis atau peradangan amandel banyak terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cukup terkenal sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua dengan gejala yang muncul.

    Gejala awal biasanya sama seperti infeksi sistemik di dalam tubuh seperti demam dan cepat lelah. Radang amandel memiliki ciri khas berupa pembesaran amandel (tonsil) yang dipicu oleh infeksi bakteri. Tonsilitis menimbulkan bau mulut akibat akumulasi bakteri pada tonsil.
  •  Sinusitis
    Sinusitis adalah suatu peradangan pada ruang sinus di wajah yang menimbulkan penumpukan cairan yang mengganggu sirkulasi udara pada ruang sinus. Ini memicu gangguan pernapasan yang disebabkan penyumbatan oleh akumulasi dari infeksi virus dan bakteri. Infeksi bakteri tersebut menimbulkan bau tidak sedap yang dapat tercium pada hidung dan mulut
  • Ketoasidosis Diabetes
    Diabetes jenis ini menimbulkan bau mulut yang disebabkan oleh serangan bakteri pada jaringan dan tulang gigi. Inflamasi tersebut dapat berpengaruh pada peningkatan diabetes. Saat tubuh anda tidak dapat membentuk insulin, sel lemak akan dibakar menjadi keton. Keton semakin meningkat dan memicu bau mulut. Peningkatan keton juga memicu peningkatan gula darah.

Mengatasi Halitosis

Mengatasi halitosis dapat dilakukan dengan cara mudah. Cara tersebut antara lain:

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari atau setelah makan
  • Rajin Kumur dengan mouthwash
  • Berhenti merokok
  • Membersihkan karang gigi secara rutin
  • Mengendalikan penyakit



18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bollen CML, et al. Halitosis: The multidisciplinary approach. International Journal of Oral Science. 2012;4:55.
Tongue scrapers only slightly reduce bad breath. Academy of General Dentistry. http://www.knowyourteeth.com/infobites/abc/article/?abc=t&iid=306&aid=3192.
Diagnosing and treating bad breath. Dental Abstracts. 2014;59:203.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app