Radang Usus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 16, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ketika mengalami sakit perut, mual, atau muntah, Anda mungkin mengira sedang terkena keracunan makanan. Tidak ada salahnya untuk segera periksakan diri ke dokter. Sebab, bisa jadi hal ini bukan hanya sekadar masalah pencernaan biasa, tapi justru pertanda Anda mengalami radang usus.

Apa itu radang usus?

Inflammatory bowel disease (IBD) merupakan penyakit peradangan menahun pada usus yang tidak diketahui penyebabnya. Kemungkinan hal ini melibatkan reaksi sistem imun tubuh terhadap saluran pencernaan.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Semua organ tersebut berperan penting untuk memecah makanan, menyerap nutrisi, dan membuang zat-zat limbah yang tidak diperlukan tubuh.

Sebenarnya, IBD tidak hanya terjadi di usus, tapi juga bisa di seluruh bagian organ pencernaan. Radang usus bisa terasa sangat menyakitkan, dan bahkan pada beberapa kasus dapat mengancam jiwa.

Mengenai radang usus

Radang usus terdiri atas dua tipe, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Supaya lebih jelas, berikut selengkapnya jenis radang usus:

Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif merupakan kondisi ketika usus besar mengalami peradangan dan luka. Hal ini dapat menyebabkan diare berdarah, kram perut, dan demam.

Kolitis ulseratif biasanya dimulai dari rektum atau kolon sigmoid (ujung bawah dari usus besar) dan akhirnya menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar. Usus halus tidak terkena dampak dari penyakit yang satu ini.

Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah peradangan menahun pada dinding usus. Sebagian besar kasus penyakit Crohn terjadi pada bagian terendah usus halus (ileum) dan usus besar.

Namun, penyakit Crohn juga dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran pencernaan. Mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, anus, dan bahkan kulit di sekitar anus. Hal inilah yang membedakan penyakit Crohn dengan kolitis ulseratif.

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab penyakit radang usus masih belum diketahui penyebabnya. Namun terdapat beberapa faktor pemicu terjadinya radang pada usus seperti, pola makan dan tingkat stres seseorang, tapi keduanya bukanlah menjadi penyebab utama.

Menurunnya sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan peradangan. Lagi-lagi, para ahli juga belum dapat memastikan penyebabnya.

Bila Anda memiliki anggota keluarga yang mengalami radang usus, maka Anda perlu waspada. Anda mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena radang usus akibat faktor genetik.

Selain karena faktor keturunan, ada beberapa hal lain yang dapat meningkatkan risiko radang usus, yaitu:

  • Usia: IBD bisa terjadi pada siapa saja, namun risikonya lebih besar pada orang yang usianya di bawah 35 tahun. 
  • Jenis kelamin: Kolitis ulseratif lebih banyak ditemukan pada pria, sementara penyakit Crohn lebih sering terjadi pada wanita. 
  • Obat anti-inflamasi nonsteroid: Kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid bisa meningkatkan risiko mengalami radang usus, misalnya ibuprofen, naproxen, diklofenak, dan sebagainya. 
  • Obat isotretinoin: Beberapa obat isotretinoin seperti accutane dan claravis diketahui dapat memicu penyakit radang usus. 
  • Faktor ras: Orang berkulit putih lebih berisiko terkena penyakit radang usus dibandingkan dengan orang berkulit gelap. 
  • Merokok.

Gejala

Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn sama-sama menandakan bahwa adanya peradangan pada lapisan mukosa pada usus. Maka gejala keduanya pun pada umumnya sama. Yang membedakan hanyalah bagian saluran pencernaan mana yang mengalami peradangan.

Secara umum, tanda dan gejala penyakit kolitis ulseratif dan penyakit Crohn adalah keletihan, kehilangan napsu makan, terkadang mengalami demam, dan gejala lainya yang berhubungan langusng dengan usus.

Selain tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas, berikut ini tanda dan gejala lain pada penyakit kolitis ulseratif dan penyakit Crohn:

Tanda dan gejala radang usus bisa tergolong ringan hingga parah. Gejala-gejala tersebut juga dapat datang dan pergi, bahkan bertahan selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Gejala radang usus juga dapat muncul pada satu waktu, sembuh dengan sendirinya, dan muncul kembali setelah beberapa waktu. 

Jika Anda mengalami tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka segera konsultasikan ke dokter. Terlebih bila gejalanya menetap dan berlangsung lama, maka Anda membutuhkan penanganan sesegera mungkin.

Pencegahan radang usus

Karena penyebab radang usus masih belum diketahui secara pasti, maka tidak ada cara khusus yang bisa mencegahnya. Namun, Anda tetap dapat menurunkan risiko terkena radang usus dengan cara berikut ini:

  • Perbanyak minum air putih. Air putih dapat membantu meringankan nyeri sekaligus melancarkan buang air besar.
  • Perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Sebaiknya hindari produk susu untuk sementara waktu sebab dapat memperparah gejala radang usus.
  • Olahraga teratur. Olahraga secara rutin dapat meningkatkan sistem imun tubuh guna melawan infeksi.
  • Istirahat yang cukup. Stres dapat memperparah gejala radang usus. Maka itu, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup minimal 7-8 jam tidur setiap malam.

Pengobatan radang usus

Pengobatan pada penyakit radang usus ditujukan untuk membantu mengurangi peradangan dan meringankan gejalanya. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan gejalanya.

Berikut ini pengobatan radang usus sesuai gejalanya:

  • Obat-obatan antikolinergik: Digunakan untuk mengatasi kram dan diare. Contoh obat antikolinergik di antarnaya difenoksilat, loperamide, dan kodein. Obat-obat ini sebaiknya diminum sebelum makan.
  • Kortikosteroid: Contohnya prednisone. Fungsinya untuk menurunkan demam dan mengurangi diare, menyembuhkan sakit perut, dan memperbaiki nafsu makan. Obat dosis tinggi hanya dipakai untuk menyembuhkan peradangan berat.
  • Antibiotik: Diberikan jika terjadi infeksi. Contoh obat antibiotik yang umumnya digunakan adalah metronidazole dan ciprofloxacin.

Bila gejala radang usus tak juga membaik, dokter mungkin akan menyarankan pembedahan atau operasi. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat sebagian usus besar untuk menyembuhkan luka radang usus (kolitis ulserativa) sepenuhnya.

(Baca Juga Obat Radang Usus di Apotek dan Tradisional)


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Khatri, M. WebMD (2017). Inflammatory Bowel Disease (https://www.webmd.com/ibd-crohns-disease/inflammatory-bowel-syndrome)
Healthline (2018). Inflammatory Bowel Disease (IBD) (https://www.healthline.com/health/inflammatory-bowel-disease)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Inflammatory Bowel Disease (IBD). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/inflammatory-bowel-disease/symptoms-causes/syc-20353315)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app