Voltadex 50mg Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Sep 11, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Voltadex 50 mg Tablet adalah obat pereda nyeri untuk mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi
  • Voltadex 50 mg Tablet juga digunakan pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri lainnya
  • Pembelian Voltadex 50 mg Tablet harus dengan resep dokter dan mengandung natrium diclofenac 50 mg di setiap tabletnya
  • Voltadex 50 mg Tablet bisa diberikan dengan dosis 50 mg terbagi dalam 2-3 kali sehari pada orang dewasa untuk nyeri ringan hingga sedang
  • Voltadex 50 mg Tablet sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan serta penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup
  • Klik untuk mendapatkan Voltadex 50 mg Tablet atau obat nyeri lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Voltadex 50 mg Tablet adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Obat Voltadex 50 mg Tablet juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.

Voltadex 50 mg Tablet mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2.

Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.

Mengenai Voltadex 50 mg Tablet

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Voltadex 50 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • 50 tablet 50 mg

Kandungan

Tiap tablet Voltadex 50 mg mengandung natrium diclofenac 50 mg

Manfaat Voltadex 50 mg Tablet

Kegunaan dan manfaat Voltadex 50 mg Tablet adalah untuk mengurangi nyeri akibat beberapa kondisi berikut ini:

  • Gangguan inflamasi (radang)
  • Dismenore (nyeri haid)
  • Nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan
  • Arthritis
  • Rheumatoid arthritis
  • Osteoarthritis
  • Sakit gigi dan setelah cabut gigi
  • Migrain akut
  • Asam urat
  • Nyeri karena batu ginjal dan batu empedu
  • Nyeri kronis, misalnya pada penderita kanker

Dosis Voltadex 50 mg Tablet

Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis sebagai berikut:

Dewasa

  • Untuk nyeri ringan hingga sedang: 50 mg terbagi dalam 2-3 kali sehari
  • Untuk nyeri kronis atau tablet yang diserap tubuh lebih lama: 75-150 mg/hari
  • Dosis dapat ditingkatkan sesuai indikasi terapi
  • Dosis maksimal 200mg/hari

Anak

  • Tidak boleh diberikan pada anak usia < 1 tahun
  • Anak usia > 1 tahun: dosis disesuaikan dengan berat badan dan indikasi

Voltadex 50 mg Tablet sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Voltadex 50 mg Tablet.

Efek samping Voltadex 50 mg Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) yang diketahui :

  • Gangguan pada saluran gastrointestinal seperti mual, muntah, sembelit, nyeri perut, diare, dispepsia, kembung, perdarahan atau perforasi, mulas, ulkus lambung dan duodenum. Penggunaan obat yang mengandung Diclofenac secara jangka panjang, pasien biasanya diberikan obat seperti misoprostol, ranitidine 150 mg, atau omeprazole 20 mg pada waktu tidur, sebagai pencegahan pendarahan gastrointestinal.
  • Tidak disarankan untuk penderita gagal jantung, penyakit jantung atau stroke karena banyak penelitian mengatakan efek  samping terhadap resiko terjadinya infark miokardial relatif kecil.
  • Efek samping pada organ hati jarang terjadi, dan biasanya reversibel. Meski demikian, kasus-kasus seperti nekrosis hati, sakit kuning, hepatitis fulminan dan gagal hati telah dilaporkan terjadi pada pemakaian jangka panjang dan dalam dosis yang lebih tinggi. Jika tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika manifestasi sistemik terjadi (misalnya : eosinofilia, ruam, dan lain - lain), penggunaan obat ini harus dihentikan.
  • Efek samping yang berkaitan dengan kesehatan mental berupa gangguan tidur seperti insomnia dan somnolen.
  • Sindroma Lutinized Unruptured Follicle (LUF), yaitu kegagalan ovulasi karena kegagalan kantung telur menghasilkan sel telur (oosit). Oleh karena itu, obat ini dapat menyebabkan kemandulan yang sifatnya sementara pada wanita, terutama jika pemakaian dalam jangka panjang.
  • Kondisi-kondisi penekanan sumsum tulang seperti leukopenia, agranulositosis, thrombopenia dengan/tanpa purpura, anemia aplastik dapat terjadi tetapi sangat jarang. Meski demikian kemungkinan ini harus diwaspadai, karena jika terjadi dapat berakibat fatal.
  • Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan obat-obat NSAID. Pasien pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
  • Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
  • Obat ini juga dapat mengganggu siklus menstruasi normal.
  • Penggunaan jangka panjang NSAID dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Interaksi Obat 

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Voltadex 50 mg Tablet adalah:

  • Antikoagulan (misalnya warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya fluoxetine): meningkatkan risiko perdarahan lambung meningkat.
  • Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya glipizide): meningkatkan efek samping obat.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, captopril, enalapril) atau diuretik (misalnya furosemide, hydrochlorothiazide): menurunkan efektivitas obat

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) adalah sebagai berikut :

  • Tidak disarankan untuk pasien yang sedang hamil terutama trisemester ketiga karena dapat meningkatkan bayi prematur atau distres janin.
  • Belum diketahui apakah Diclofenac diekskresikan melalui ASI. Tetapi mengingat efek yang buruk obat ini terhadap anak-anak sebaiknya jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien lanjut usia mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
  • Jika obat ini diresepkan untuk pasien yang memiiki riwayat maag atau pendarahan gastrointestinal, risiko terjadinya perdarahan meningkat 10 kali lipat.
  • Hindari penggunaan untuk orang dengan riwayat reaksi alergi (bronkospasme, shock, rhinitis, urtikaria) setelah penggunaan aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen, celecoxib).
  • Jangan menggunakan Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) pada pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
  • Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, atau radang / tukak pada lambung atau usus, penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, penyakit cerebrovascular, dan gagal jantung kongestif.
  • Jika pasien menderita hipertensi, tekanan darah harus dipantau selama pengobatan karena NSAID termasuk Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi hipertensi.
  • Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan.
  • Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan diclofenac.
  • NSAID termasuk Diclofenac tidak boleh diberikan untuk penderita demam berdarah, karena menginduksi kerusakan hati lebih cepat
  • Fungsi hati pasien harus dipantau secara teratur selama pemakaian Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) terutama jika digunakan dalam jangka waktu panjang.
  • Jika tanda-tanda reaksi anafilaksis (misalnya, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah atau tenggorokan) terjadi segera hubungi pihak medis.

Penggunaan obat Voltadex 50 mg Tablet untuk wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltadex 50 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Voltadex 50 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Artikel terkait:


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app