Rheumatoid Arthritis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 16, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Rheumatoid Arthritis itu?

Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang persendian, yang biasa dikenal dengan istilah rematik. Inflamasi autoimun ini menimbulkan gejala nyeri dan kaku pada persendian terutama pada jari-jari tangan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Peradangan tersebut dapat timbul di beberapa persendian tubuh seperti pada pergelangan tangan, siku, lutut, pundak, dan pergelangan kaki.

Mengenai Rheumatoid Arthritis

Penyebab Rheumatoid Arthritis

Penyebab pasti munculnya rheumatoid arthritis atau rematik masih belum diketahui secara pasti. Tetapi faktor risiko utama rematik adalah kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat pada persendian. 

Faktor risiko lain yang menyebabkan rheumatoid arthritis atau rematik antara lain:

  • Infeksi. Infeksi akibat perkembangan virus dan bakteri yang menetap di dalam tubuh.
  • Genetik. Kontak genetis juga mengendalikan respon autoimun yang menyebabkan rheumatoid arthritis. Peneliti berpendapat bahwa seseorang dapat membawa sifat gen yang sama pada keturunan berikutnya meskipun kondisi ini tidak selalu berdampak besar.
  • Jenis Kelamin. Pria dan wanita dapat berisiko menyebabkan Rheumatoid arthritis, tetapi kelainan ini lebih banyak terkena pada wanita di hampir 70% persentase. Ini berkaitan dengan faktor hormonal yang menimbulkan perkembangan rheumatoid arthritis.
  • Usia. Penyakit rheumatoid arthritis paling sering terjadi pada usia antara 40 hingga 60 tahun.
  • Lingkungan. Faktor lingkungan yang buruk ditambah kombinasi kelainan genetik juga memicu meningkatnya risiko berkembangnya rheumatoid arthritis. Faktor lingkungan yang menjadi faktor risiko akibat polusi udara, pembasmi serangga, perokok pasif, dan pekerja silika.

Rheumatoid arthritis atau rematik menyebabkan jaringan sinovial di persendian yang meradang akibat inflamasi. Inflamasi biasanya mulai timbul di sendi-sendi kecil seperti pada jari-jari tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Penyebaran inflamasi terjadi secara perlahan dan menyerang sendi yang lebih besar sehingga menimbulkan gejala lebih berat.

Gejala Rheumatoid Arthritis

Gejala yang ditimbulkan pada beberapa orang tidak selalu sama. Gejala rematik dapat muncul dengan cepat atau perlahan. Gejala juga dapat hilang timbul sendiri sesuai dengan keparahan yang terjadi. Gejala yang ditimbulkan antara lain:

  • Pembengkakan sendi
  • Kemerahan dan rasa hangat pada persendian
  • Sendi terasa kaku terutama pada pagi hari
  • Nyeri pada persendian
  • Struktur tulang menjadi bengkok (terutama pada jari-jari tangan)
  • Demam tidak tinggi
  • Rasa lelah
  • Hilang nafsu makan
  • Mulut kering
  • Penurunan berat badan
  • Keterbatasan anggota gerak sendi

Diagnosis penyakit Rheumatoid Arthritis

Pemeriksaan pada rheumatoid arthritis atau rematik didasari oleh keluhan yang terjadi, pemeriksaan fisik pada reflek tubuh, kekuatan otot, kemampuan dalam menggerakan pergelangan dan jari-jari tangan, kemampuan berjalan, dan aktivitas lainnya. Riwayat infeksi dan keluarga juga menjadi nilai penting dalam diagnosis.

Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk menentukan diagnosis rheumatoid arthritis. Pemeriksaan tersebut antara lain:

1. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat faktor inflamasi akibat kelainan antibodi dalam darah. Pemeriksaan darah memberikan 80% diagnosis rheumatoid arthritis. Pemeriksaan yang perlu dilihat adalah:

  • Faktor Rematik (RF)
    Pemeriksaan rheumatoid factor merupakan pemeriksaan imunoglobulin yang bereaksi dengan molekul sehingga membentuk IgG abnormal akibat kelainan antibodi.
  • LED (Laju Endap Darah)
  • CRP( Protein C-reaktif)

2. Pemeriksaan pemindaian
Pemeriksaan dengan X-ray, Ultrasound, dan MRI digunakan untuk melihat struktur persendian yang terganggu akibat inflamasi dari faktor rematik tersebut. Pada rheumatoid arthritis ditemukan erosi pada persendian, penyempitan rongga sendi, dan osteoporosis. Pemeriksaan ini juga dapat menilai tingkat keparahan rheumatoid arthritis.

Pencegahan Rheumatoid Arthritis

Pencegahan rheumatoid arthritis belum dapat diketahui secara pasti, tetapi perubahan gaya hidup dengan mengurangi berat badan, jaga pola makan, lakukan olahraga teratur, dan menghindari stress juga dapat membantu mencegah terjadinya rheumatoid arthritis atau rematik.

Pengobatan Rheumatoid Arthritis

Terdapat berbagai cara untuk mengatasi penyakit rheumatoid arthritis atau rematik. Penanganan dapat berupa obat-obatan, rehabilitasi, operasi, dan perubahan gaya hidup.

Obat-obatan

Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengatasi inflamasi persendian dan mengurangi gejala. Beberapa obat-obatan yang diberikan seperti obat analgesik, steroid non inflamatori, dan kortikosteroid. Obat-obatan tersebut berguna untuk mengurangi gejala dan peradangan. 

Obat utama yang diberikan untuk mengurangi inflamasi persendian, melindungi tulang rawan, dan memperlambat perkembangan kelainan adalah dengan obat jenis DMARD (Disease Modifying Antirheumatic Drugs). Obat jenis ini di antaranya D-penisilamin, sulfasalazin, Metotreksat, dan glukokortikoid seperti prednison.

Rehabilitasi

Rehabilitasi bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup. Pemberian latihan, pemanasan, istirahat yang cukup, mengurangi stres, dan menggunakan alat bantu yang dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Operasi

Bila obat-obatan tidak berhasil, maka terapi dengan pembedahan menjadi penanganan terakhir untuk mencegah semakin buruknya penyakit.


37 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Brenda B. Spriggs, M.D., MPH, FACP, Rheumatoid arthritis (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323361.php), 16 October 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app