ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Obat Pereda Nyeri Ampuh: Acetaminophen Atau Obat OAINS?

Dipublish tanggal: Jun 2, 2020 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Obat Pereda Nyeri Ampuh: Acetaminophen Atau Obat OAINS?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Acetaminophen adalah analgesik yang dapat digunakan untuk meredakan sakit ringan secara sementara, seperti sakit kepala, demam, sakit punggung, sakit gigi, hingga nyeri haid.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS adalah jenis obat pereda nyeri yang sering diresepkan untuk mengatasi penyakit kronis seperti arthritis dan lupus. 
  • Dibandingkan acetaminophen, obat OAINS dinilai lebih efektif mengatasi rasa sakit. Efeknya lebih cepat mengatasi peradangan dan rasa nyeri dalam tubuh.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid lebih sering menimbulkan efek samping yang mengganggu, seperti refluks asam lambung, iritasi lambung, hingga luka lambung atau usus.
  • Apa pun jenis obat anti nyeri yang akan Anda gunakan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker. Beri tahukan riwayat alergi, riwayat kesehatan, maupun obat-obatan lain yang sedang digunakan.

Saat mengalami sakit gigi, nyeri sendi, atau sakit kepala, kebanyakan orang akan langsung minum obat untuk meredakan gejalanya. Dari sekian banyak obat pereda nyeri yang ada, acetaminophen dan obat OAINS paling banyak diandalkan karena umumnya bisa didapatkan dengan mudah di apotek. Namun bila harus memilih, kira-kira mana yang lebih ampuh dan efektif meredakan nyerinya dalam waktu cepat, acetaminophen atau obat OAINS? Agar tak salah pilih, baca dulu ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu acetaminophen?

Acetaminophen adalah analgesik yang sering digunakan untuk meredakan sakit ringan secara sementara. Mulai dari sakit kepala, demam, sakit punggung, sakit gigi, hingga nyeri haid.

Di masyarakat sendiri, acetaminophen lebih dikenal sebagai paracetamol. Jenis obat pereda nyeri ini juga tersedia dalam banyak merek terkenal, salah satunya Tylenol. 

Apa pun jenis obat yang Anda gunakan untuk meredakan nyeri, selalu ikuti dosis dan aturan minum yang tertera pada kemasannya. Pasalnya, minum obat asal-asalan apalagi melebihi dosis dapat mengakibatkan efek buruk bagi kesehatan hati.

Dosis acetaminophen yang dianjurkan

Melansir dari Harvard Health Publishing, dosis acetaminophen maksimum yang dianjurkan adalah 4 gram (4.000 mg) per hari atau setara dengan 8 tablet Tylenol dosis tinggi. Akan tetapi, dosis ini diketahui menyebabkan gangguan hati pada sebagian orang.

Maka itu agar lebih aman, sebaiknya gunakan dosis acetaminophen sekitar 3 gram (3.000 mg) atau kurang. Hindari konsumsi beberapa obat sekaligus, terutama obat pereda nyeri yang  sama-sama mengandung asetaminofen.

FDA di Amerika Serikat, atau setara BPOM di Indonesia, merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri dengan dosis tidak lebih dari 325 mg per pil atau kapsul. Hal ini setara dengan minum obat Tylenol dosis biasa. Konsultasikan lebih lanjut jika Anda memiliki riwayat penyakit hati maupun penyakit lainnya.

Baca Juga: Paracetamol: Efek Samping dan Aturan Minum yang Benar

Apa itu obat OAINS?

NSAID atau obat antiinflamasi nonsteroid alias OAINS adalah golongan obat yang paling sering digunakan oleh orang dewasa untuk meredakan nyeri. Terdiri dari ibuprofen, naproxen, dan aspirin.

Biasanya, obat ini sering diresepkan untuk mengatasi rasa sakit yang tergolong kronis (jangka panjang) seperti arthritis dan lupus. Sedangkan obat OAINS yang tersedia di apotek lebih banyak digunakan untuk meredakan nyeri ringan seperti sakit kepala, nyeri haid, atau nyeri otot setelah olahraga

Obat OAINS bekerja dengan cara memblokir enzim dalam tubuh yang memproduksi prostaglandin. Prostaglandin adalah kelompok asam lemak alami yang menjadi dalam timbulnya nyeri dan peradangan. Ketika produksi prostaglandin terhambat, maka sensasi peradangan dan demam tubuh akan berkurang secara perlahan.

Dibandingkan acetaminophen, obat antiinflamasi nonsteroid cenderung lebih sering menimbulkan efek samping yang mengganggu. Beberapa orang mengalami refluks asam lambung hingga iritasi lambung setelah minum obat OAINS. Jenis obat ini juga dapat menyebabkan luka lambung atau usus yang apabila dibiarkan dapat memicu perdarahan.

Maka dari itu, penting untuk selalu mengikuti dosis dan aturan minum obat jenis apa pun. Hati-hati, konsumsi obat OAINS dengan dosis tinggi dapat memicu serangan jantung, stroke, hinga gagal ginjal. Hindari konsumsi obat ini jika Anda memiliki alergi aspirin atau sedang minum obat pengencer darah.

Obat pereda nyeri mana yang harus dipilih?

Pada dasarnya, acetaminophen dan obat OAINS sama-sama ampuh meredakan nyeri dalam tubuh. Anda bisa memilih salah satunya sesuai kondisi dan keluhan masing-masing.

Bila dibandingkan acetaminophen, obat OAINS dinilai lebih efektif mengatasi rasa sakit. Efeknya cenderung lebih cepat mengatasi peradangan dan rasa nyeri dalam tubuh.

Anda boleh saja mengonsumsi keduanya sekaligus, dengan catatan dua-duanya dalam dosis ringan. Kombinasi kedua obat tersebut dapat memberikan hasil efektif dalam mengurangi rasa nyeri di tubuh dan meminimalisir risiko efek sampingnya.

Jika Anda ingin menggunakan obat pereda nyeri dari golongan OAINS saja, ada baiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Dokter akan meresepkan obat penghambat asam lambung untuk mengurangi efek sampingnya pada organ pencernaan.

Baca Juga: Obat Demam Anak: Pilih Paracetamol, Ibuprofen, Atau Aspirin?

Apa pun jenis obat pereda nyeri yang akan Anda gunakan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker. Beri tahukan riwayat alergi, riwayat kesehatan, maupun obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi guna mencegah potensi interaksi obat yang bisa membahayakan tubuh. Segera hentikan pemakaian jika muncul reaksi alergi atau efek samping yang berlebihan.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Harvard Health Publishing. Where to turn for pain relief - acetaminophen or NSAIDs? (https://www.health.harvard.edu/pain/where-to-turn-for-pain-relief-acetaminophen-or-nsaids).
UPMC. NSAID Drugs vs. Acetaminophen: Where Should You Turn for Pain Relief? (https://share.upmc.com/2020/03/nsaid-vs-acetaminophen/).
Cleveland Clinic. Acetaminophen vs. Ibuprofen: Which Works Better? (https://health.clevelandclinic.org/acetaminophen-vs-ibuprofen-which-works-better/). 2 September 2013.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app