Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, Cara Pengobatan dan Pencegahan

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2021 Tinjau pada Jun 14, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus;
  • Penularan dari gigitan demam berdarah biasanya sering terjadi saat pagi hingga sore hari dan sering terjadi di daerah tropis;
  • Ciri ciri demam berdarah atau gejala dbd dapat berupa demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan muncul ruam kemerahan pada kulit;
  • Penanganan demam berdarah bisa dilakukan sesuai gejala yang dialami terutama dalam mengatasi kebocoran plasma dan ketidakseimbangan elektrolit;
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit demam berdarah. Bisa juga gunakan krim lotion anti nyamuk terutama untuk anak anak;
  • Klik untuk membeli obat anti nyamuk yang dapat membantu mencegah demam berdarah di HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Apa itu demam berdarah?

Demam berdarah, demam dengue, dengue fever, atau DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk. 

Gejala dbd dapat berupa demam tinggi, nyeri otot, dan muncul ruam kemerahan pada kulit. Penyakit demam berdarah dapat dialami oleh siapapun dan tidak mengenal usia. Umumnya, penyakit demam berdarah sering terjadi saat pergantian musim. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Demam dengue (Dengue Fever)
  • Demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever)

Kedua jenis demam berdarah tersebut merupakan penyakit menular yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hanya saja yang membedakan keduanya adalah terjadinya kebocoran pembuluh darah (demam berdarah dengue), sedangkan pada demam dengue tidak. 

Penyebab demam berdarah

Penyakit demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina yang telah terinfeksi virus dengue sebelumnya. Kedua jenis nyamuk ini biasanya sering menggigit manusia pada waktu pagi hingga sore hari dan bisa bisa dibilang sebagai medium pembawa virus (carrier).

Demam berdarah sering terjadi di daerah tropis dengan kelembaban udara yang tinggi seperti di Indonesia terutama pada daerah yang kumuh dan tidak terjaga kebersihannya. Penyakit ini biasanya mulai muncul saat pergantian musim ketika suhu udara sangat cocok untuk perkembangbiakan nyamuk.

Meskipun demam berdarah bisa menjangkiti siapa saja, terdapat beberapa kondisi tertentu dapat membuat seseorang menjadi rentan terkena penyakit ini, yaitu:

  • Memiliki sistem imun tubuh yang lemah
  • Orang tua atau lanjut usia (lansia) 
  • Bayi, balita, dan anak-anak 

Gejala demam berdarah

Gejala demam berdarah atau gejala dbd awalnya bersifat ringan dan biasanya muncul pada 4-7 hari setelah digigit nyamuk. Gejala dbd dapat terjadi selama 10 hari yang disertai dengan demam tinggi dan flu.

Iklan dari HonestDocs
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Beberapa gejala atau ciri ciri demam berdarah adalah:

  • Sakit kepala
  • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
  • Penurunan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Ruam kemerahan pada kulit
  • Kerusakan pada pembuluh darah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala dbd di atas juga menjadi gejala demam berdarah pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Karena penyakit demam berdarah seringkali menghampiri anak-anak. Selain itu, demam berdarah termasuk salah satu jenis penyakit yang tak boleh disepelekan, segera lakukan pemeriksaan fisik dan cek darah setelah mengalami gejala di atas.

Jika mengalami keterlambatan penanganan, demam berdarah bisa menimbulkan risiko kematian. Hal ini diakibatkan oleh terjadinya kebocoran plasma (keluarnya cairan di dalam pembuluh darah ke dalam ruangan antar sel).

Jika hal itu terjadi akan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan penderita mengalami syok dan bisa berujung kematian bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, mengenali gejala demam berdarah sangat penting supaya dapat dilakukan penanganan yang cepat.

Baca juga: Mengenal Gejala DBD sampai Cara Mengobati Demam Berdarah

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai gejala dbd mulai dari fase awal hingga fase konvalesens:

Iklan dari HonestDocs
Booking Pemeriksaan Klinik Profil Demam via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket profil demam hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

A. Gejala dbd pada fase awal (fase demam)

Gejala demam berdarah biasanya berlangsung sekitar 10 hari. Pada fase awal, gejala dbd adalah demam tinggi yang datang mendadak berkisar antara 40C, nafsu makan menurun, sakit kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, kulit kemerahan, nyeri otot dan sendi, mual, muntah dan sakit perut.

B. Gejala dbd pada fase kritis

Pada hari ke 4, 5 atau 6 penderita demam berdarah akan memasuki fase kritis atau fase dingin. Pada fase ini penderita merasa seakan-akan sudah sembuh, padahal fase ini adalah saat yang paling berbahaya karena pada fase inilah syok bisa terjadi. Syok dapat menyebabkan penderita menjadi sangat lemah bahkan jika tidak segera mendapat pertolongan bisa terjadi kematian.

Ciri ciri demam berdarah pada fase ini adalah suhu tubuh menurun, berkeringat dingin terutama pada kaki dan telapak tangan, tekanan darah menurun, dan terjadi penurunan level trombosit secara drastis. Pada fase ini juga mulai timbul tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, bintik-bintik merah pada kulit, dan terkadang muntah darah.

C. Gejala dbd pada fase konvalesens (pemulihan)

Jika penderita demam berdarah mampu melewati fase kritis, maka suhu tubuh akan kembali naik dan proses pemulihan biasanya akan segera terjadi. Gejala demam berdarah yang dialami juga berangsur membaik, nafsu makan kembali meningkat, dan organ tubuh kembali berfungsi dengan normal.

Pencegahan demam berdarah

Pencegahan penyakit demam berdarah berfokus pada pengendalian cara penularannya melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Jika sudah memasuki pergantian musim, maka perlu sering dilakukan pengasapan atau fogging terutama jika di suatu tempat ada yang terkena penyakit demam berdarah.

Tak hanya hal itu, setiap orang wajib menjaga kebersihan lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk, termasuk menghindari adanya genangan air dengan cara menjaga saluran drainase tetap lancar. Pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan 3M, yaitu:

  • Menutup tempat penampungan air untuk mengurangi tempat nyamuk berkembangbiak
  • Menguras dan membersihkan bak mandi atau tempat penampungan air yang lain secara rutin
  • Mengubur sampah-sampah yang berpotensi sebagai sarang nyamuk

Untuk perlindungan dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah bisa juga dilakukan dengan memakai lotion anti nyamuk terutama di pagi hari, menggunakan kelambu di tempat tidur, memasang kawat anti nyamuk, dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit.

Pemberian vaksin juga bisa dilakukan sejak usia anak-anak 9-16 tahun untuk mencegah risiko demam berdarah yang mengandung 4 tipe virus. Vaksin demam berdarah dapat diberikan secara bertahap sebanyak 3 kali dengan jarak antara vaksin setiap 6 bulan. 

Baca juga: Cara Pencegahan Demam Berdarah

Penanganan demam berdarah

Saat mengalami gejala deman berdarah, pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan awal ke dokter umum dan akan ditangani oleh dokter penyakit dalam atau internis. 

Pemeriksaan gejala demam berdarah

Sebelum memastikan cara pengobatan yang tepat dalam mengatasi gejala demam berdarah, maka ketika muncul sejumlah gejala dbd, dokter akan melakukan serangkaian tes sebagai bentuk diagnosis ataupun evaluasi. Tes tersebut dapat meliputi pemeriksaan tekanan darah, tes darah dan bahkan foto rontgen dada.

Pada pemeriksaan cek darah, ada beberapa unsur penting yang diperiksa yakni leukosit, trombosit dan hematokrit. Saat fase awal, jumlah leukosit masih normal dan akan cenderung menurun selama fase demam. Penurunan trombosit (platelet) sampai level < 100.000/mm3 biasanya baru terjadi antara hari ke 3-7.

Level hematokrit (HCT) menunjukkan terjadinya kebocoran plasma. Level hematokrit yang terlalu rendah membuat penderita demam berdarah diwajibkan untuk dirawat inap karena kebocoran plasma sangat berbahaya. Keadaan ini bisa menyebabkan syok yang bisa berujung kematian. Tes darah akan dilakukan berulang-ulang untuk memastikan kondisi penderita.

Pada umumnya infeksi virus penyebab demam berdarah akan membaik dengan sendirinya bersamaan dengan pengobatan gejala dbd yang muncul. Penanganan demam berdarah lebih bersifat terapi suportif yaitu dengan mengatasi kehilangan cairan pada kasus kebocoran plasma dan efek pendarahan agar tidak semakin parah.

Berikut beberapa hal yang dilakukan untuk menangani gejala demam berdarah:

  • Pemberian cairan dan elektrolit melalui infus secara intravena untuk mengatasi kebocoran plasma dan ketidakseimbangan elektrolit
  • Pemberian obat-obatan penurun panas (misalnya paracetamol), atau obat-obat penghilang gejala lainnya misalnya obat anti mual atau mutah jika dibutuhkan
  • Untuk penderita dengan kondisi yang lebih parah, transfusi darah dan terapi oksigen mungkin diperlukan

Selama pengobatan, dokter akan terus memantau kondisi penderita dengan melakukan serangkaian tes yang diperlukan serta menganjurkan untuk berisitirahat total.

Baca juga: Saat Anak Terkena Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kebutuhan cairan penderita bisa juga didapatkan dengan minum air putih yang cukup. Minuman tidak harus air putih tetapi bisa juga berupa teh manis, susu, jus buah, air kelapa muda, oralit atau minuman lainnya misalnya minuman kaleng penambah elektrolit.

Minum air putih yang banyak sangat dibutuhkan oleh penderita demam dengue untuk mengatasi kekurangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi. Air kelapa muda yang mengandung banyak cairan juga akan membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Selama proses pemulihan, pasien demam berdarah juga bisa mengonsumsi lebih banyak jus buah seperti jambu, pepaya, jeruk, mangga yang kaya akan vitamin dan mineral serta sangat mudah diserap usus.


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app