April 25, 2019 10:03
Dijawab oleh
Vivi Kadarusman Tom (dr., Dipl.CIBTAC, CHt)
Halo
selamat pagi,
terima kasih sudah menghubungi honestdocs
Sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diketahui
- umur
- apakah menggunakan KB?
- apakah ada riwayat kista, endometriosis, PCOS atau myoma sebelumnya?
- sudah berapa lama keluhan ini dirasakan?
- sudah pernahkan memeriksakan diri ke dokter?
- apakah saat perdarahan terjadi, dekat dengan siklus menstruasi? berapa pembalut yang diperlukan?
- setelah berhubungan badan, apakah perdarahan masih berlangsung?
Beberapa penyebab perdarahan setelah hubungan seksual
1. Vagina kering
2. Atrofi vagina
3. Vaginitis : peradangan pada vagina
4. Servisitis : peradangan serviks
5. Infeksi penyakit menular seksual
6. Kurang pelumas pada vagina
7. Kanker serviks / vagina / uterus
8. Polips serviks
9. Ekstropion serviks : dimana serviks menonjol ke bagian vagina
10. Gesekan yang ditimbulkan saat berhubungan seksual
Bila disebabkan karena faktor psikis atau kurangnya lubrikasi, sebaiknya komunikasikan mengenai hal ini dengan pasangan, mengenai foreplay atau lubrikasi atau kenyamanan dalam hubungan seksual
Bila perdarahan terus terjadi, sebaiknya periksakan diri ke dokter kandungan untuk menemukan penyebab perdarahannya
Semoga informasi ini bermanfaat, silahkan tanyakan kembali bila kurang jelas
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Dijawab oleh
dr. Felicia Ivanty
Halo selamat pagi, terima kasih telah menghubungi Honestdocs.
Sebelumnya, berapakah usia anda? Apakah ini baru pertama kali berdarah saat berhubungan atau sudah sering?
Banyak hal dapat menyebabkan perdarahan saat berhubungan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, namun bila disertai rasa sakit dan baru awal awal dalam berhubungan intim maka ini lebih mengarah ke robeknya selaput hymen dan kurangnya lubrikasi. Selaput hymen adalah selaput yang menutupi liang vagina, dan bila pada posisi tertentu robeknya dapat menimbulkan perdarahan. Rasa sakit juga dapat dikontribusikan oleh kurangnya lubrikasi alami, yang seperti sudah dijelaskan, dikaitkan dengan kurangnya waktu foreplay.
Menjawab pertanyaan anda, ini tidak berbahaya, dan perdarahan dapat sembuh sendiri. Jadi anda tidak perlu khawatir. Pastikan anda menyampaikan hal mengenai pentingnya foreplay terhadap pasangan anda agar saling mengerti dan dapat mempunyai hubungan intim yang berkualitas dan tidak sakit.
Sekian jawaban dari saya, semoga bermanfaat.
Dapatkan jawaban yang lebih lengkap dengan konsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit atau klinik terdekat.
Lihat pertanyaan dan jawaban serupa lainnya
Dok setiap berhubungan badan, suami saya cepat sekali orgasme dan setelah itu tdk bs ereksi lagi. Saya merasa tidak puas melakukan hubungann badan krn masalah suami saya itu. Saya khawatir klo kondisi suami saya spt ini terus, saya akan lama mendapat keturunan. apakah ada kaitannya dok?? mohon sa...
Aktifitas saya sejak februari kemarin : tgl 6 feb berhubungan -- tgl 18-24 feb haid -- tgl 26 berhubungan lagi -- 1-2 mar flek coklat -- 3 mar sampai skrg keputihan. Sudah 3 hr ini perut keram, mules, dan gk nyaman banget. Apa ada msalah dgn perut saya dok? atau saya hamil? thx
Dok, istri saya sudah 2 bulan pasca melahirkan tetapi saat berhubungan badan dengan saya dianya selalu merasakan sakit dan perih pada vaginanya? Ia menjadi takut berhubungan intim. Mohon penjelasannya, dok.
Dok, saya merasa ada yang berbeda saat melakukan hubungan intim dengan suami. Ada rasa perih yang saya rasakan. Setelah selesai berhubungan, saya menemukan sebercak darah saat mengusap bibir vagina saya dengan tissue. Rasanya perih waktu saya mengelapnya. Apa itu bahaya?
Dok saya sudah biasa berhubungan badan dengan istri saya dan terkadang saya ejakulasi bisa sampai 5 kali bahkan lebih. Apa ini aman dok? Kami melakukan hubungan badan 2 kali seminggu. Terimakasih dok.
Mengapa terjadi pendarahan yang cukup banyak saat melakukan hubungan badan kedua kali? Dan apakah berbahaya? Jika berbahaya bagaimana cara mengobatinya?
Mengapa terjadi pendarahan yang cukup banyak saat melakukan hubungan badan kedua kali? Dan apakah berbahaya? Jika berbahaya bagaimana cara mengobatinya?