Berhubungan Intim Setelah Terjangkit Infeksi Vagina

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 20, 2019 Waktu baca: 3 menit
Berhubungan Intim Setelah Terjangkit  Infeksi Vagina

Infeksi alat kelamin wanita bisa saja terjadi pada kebanyakan wanita. Sebelum kita membahas tentang aman atau tidaknya berhubungan intim saat terjadi infeksi pada area genitalia atau alat kelamin, tentunya kita perlu mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan infeksi pada kelamin wanita dan apa saja tanda dan gejala yang perlu diwaspadai oleh kita.

Indikasi pertama telah terjadinya infeksi pada daerah vagina adalah keputihan. 

Keputihan yang terjadi akan lebih berwarna keruh, berbau, dengan jumlah yang lebih banyak, disertai gatal pada kulit daerah vagina ataupun menyebabkan nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual, flek atau perdarahan ringan pun bisa saja terjadi saat sudah terjadi infeksi. 

Penyebab infeksi pada vagina ini antara lain adalah infeksi jamur, bakteri ataupun virus. Cara penularan infeksi vagina bermacam macam mulai dari higien yang kurang, penyakit menular seksual, iritasi terhadap bahan bahan kimia seperti sabun, pewangi, dan lain lain.

Pada umumnya, infeksi yang terjadi tidak akan mencapai infeksi yang berat dan infeksi vagina seperti ini sudah dapat diobati tergantung dari penyebab yang menyebabkan infeksi tersebut, pengobatan mulai dari anti-virus, anti-jamur, sampai antibiotik dapat diberikan oleh seorang dokter untuk mengobati anda yang terkena infeksi vagina.

Berhubungan intim pada saat seorang wanita atau anda sedang mengalami infeksi pada vagina sangat tidak dianjurkan oleh para dokter, hal ini disebabkan akan terjadi efek samping efek samping pada kedua pasangan, baik pihak pria maupun pihak wanita. 

Hal-hal yang dapat Terjadi Jika Anda Berhubungan Seksual Saat Terjadi Infeksi Pada Vagina Antara lain:

  • Anda dapat merasakan iritasi, gatal, dan sensasi seperti terbakar. Berhubungan seksual dapat menyebabkan infeksi menyebar kearea kulit sekitar genitalia seperti selangkangan ataupun ke daerah bokong sehingga menyebabkan kulit menjadi iritasi, gatal, dan timbul ruam kulit.
  • Nyeri saat berhubungan. Keluhan utama pada pasangan yang berhubungan seksual saat terjadinya infeksi pada vagina adalah nyeri yang dialami saat berhubungan seksual itu sendiri yang menyebabkan kedua pasangan tidak dapat menikmati dan bahkan sampai takut untuk berhubungan kembali.
  • Resiko menularkan kepada pasangan. Berhubungan seksual saat terjadi infeksi vagina akan beresiko besar untuk menularkan infeksi ini kepada pasangan seksual anda. Pasangan anda dapat merasakan gatal, ruam kulit pada area penis.
  • Memperlambat kesembuhan. Berhubungan seksual saat terjadi infeksi vagina juga dianggap akan memperlambat kesembuhan seseorang dari penyakit infeksinya itu sendiri. Menghindari berhubungan seksual akan mempercepat penyembuhan infeksi vagina ini sendiri.
  • Penyebaran infeksi. Infeksi juga dapat menyebar sampai ke saluran kemih atau dapat membahayakan organ-organ reproduksi sekitar rahim jika melakukan hubungan seksual saat sedang terjadi infeksi vagina.

Saran kami, periksakanlah diri anda ke dokter kandungan bila anda mengalami suatu keadaan keputihan abnormal dimana keputihan menjadi lebih banyak, berwarna lebih keruh atau kehijauan, timbul perasaan gatal, rasa terbakar, iritasi kulit, ruam kulit ataupun timbul demam, nyeri berkemih sampai nyeri saat berhubungan seksual. 

Cara Mengobati Infeksi Pada Vagina:

  • Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaaan mulai dari pemeriksaan fisik sampai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab pasti dari keputihan yang anda alami sehingga dapat ditangani dengan tepat.
  • Terdapat beberapa langkah langkah sederhana yang dapat anda lakukan agar mencegah terjadinya infeksi vagina, antara lain seperti:
  • Menjaga kebersihan vagina dan area sekitarnya.
  • Menjaga tingkat kelembaban area vagina dan sekitarnya. Usahakan agar area vagina anda tetap kering dan tidak lembab untuk menghindari terjadinya infeksi.
  • Hindari membasuh bagian dalam vagina
  • Hindari penggunaan sabun yang memiliki kandungan pewangi untuk membersihkan area vagina
  • Gunakan pembalut tanpa kandungan pewangi
  • Hindari berhubungan seksual berganti-ganti pasangan yang akan meningkatkan resiko terjadinya penularan infeksi menular seksual

Sampai saat ini, berhubungan seksual saat terjadinya infeksi vagina masih belum dianjurkan, seperti yang sudah dijelaskan, masih banyaknya efek samping yang ditimbulkan jika berhubungan seksual saat terjadinya infeksi vagina. 

Oleh karena itu, bila istri anda mengalami keputihan abnormal atau tanda tanda sedang mengalami infeksi vagina, hendaknya hubungan seksual ini ditunda terlebih dahulu. 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sex with a yeast infection: Is it safe?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322483.php)
Yeast Infection After Sex: What Causes It, and How Is It Treated?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/healthy-sex/yeast-infection-after-sex)
Vaginitis (Vaginal Infections): Symptoms, Types, Causes, Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/women/guide/sexual-health-vaginal-infections)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app