Sleep Walking - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 25, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Penyakit Tidur Berjalan ?

Penyakit Tidur Berjalan atau somnabulisme adalah bangunnya tubuh seseorang dan berjalan atau bahkan melakukan aktifitas sesuatu walaupun sedang dalam keadaan tertidur. Biasanya somnabulisme lebih sering terjadi pada anak kecil dibanding orang dewasa. Biasanya penyakit ini tidak memerlukan penanganan serius, namun bila sering terjadi bisa mengindikasikan adanya penyakit lainnya yang mendasari penyakit tidur berjalan ini.

Penyebab terjadinya Tidur Berjalan

Penyakit Tidur Berjalan dimasukkan kedalam kategori gangguan tidur. Penyebab dari Penyakit Tidur Berjalan juga belum dapat diketahui dengan pasti, namun biasanya diasosiasikan dengan beberapa hal, antara lain:

  • Usia. Biasanya terjadi lebih sering pada masa anak anak dibanding orang dewasa.
  • Genetik. Faktor genetika memegang peran penting dalam penyakit ini dikarenakan penyakit tidur berjalan sepuluh kali lebih besar terjadi pada penderita yang keluarga intinya mengalami gangguan yang sama.
  • Lingkungan. Faktor lingkungan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit tidur berjalan. Lingkungan yang memicu tingginya faktor stress, kekurangan tidur, kebiasaan meminum alkohol, obat-obatan terlarang, serta penggunaan antihistamin berlebihan bisa meningkatkan resiko terjadinya penyakit tidur berjalan ini.
  • Fisik. Faktor Fisik juga dapat menyebabkan penyakit tidur berjalan, biasanya orang orang dalam keadaan menstruasi atau hamil, aritmia, demam, GERD, asma, kejang, Obstructive Sleep Apnea, psikosis, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), ansietas dan serangan panik bisa menyebabkan penyakit tidur berjalan.

Tanda dan gejala dari penyakit Tidur Berjalan 

Biasanya gejala akan bisa dilihat saat setelah penderita tidur lelap. Biasanya penyakit tidur berjalan akan menimbulkan gejala seperti:

  • Berbicara saat tidur
  • Berdiri dan berjalan saat tidur, sampai melakukan aktifitas seperti memasak, menggunakan alat musik, dan lain lain namun tidak merespon jika dipanggil. Walaupun biasanya saat melakukan hal ini mata dalam keadaan terbuka, namun bila dipanggil biasanya penderita tidak akan merespon karena sebenarnya memang sedang dalam keadaan tertidur. Penderita pada umumnya akan sulit dibangunkan dan tidak akan mengingat kejadian yang dilakukannya saat tidur dan terbangun dalam keadaan bingung.

Pemeriksaan yang diperlukan oleh penderita Tidur Berjalan

Penyakit tidur berjalan sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan apakah penyebabnya. Adapun beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila anda diduga terkena Penyakit Tidur Berjalan ini adalah

  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan fisik sederhana untuk memeriksakan organ tubuh seluruhnya.
  • Anamnesa. Biasanya anamnesa atau wawancara tentang keluhan dan gejala yang Anda alami dilakukan oleh dokter baik secara langsung kepada Anda ataupun orang yang melihat secara langsung saat Anda sedang tidur berjalan. Hal ini harus digali lebih dalam untuk menghindari kesalahan diagnosa dengan penyakit lainnya.
  • Polisomnografi. adalah pemeriksaan pada lab tidur yang dilakukan pada malam hari saat kita tidur. Biasanya akan dipasang sensor sensor pada tubuh kita yang memantau aktifitas otak, kadar oksigen dalam darah, denyut nadi dan jantung, serta pergerakan mata dan tubuh kita saat tidur. Perekaman juga biasanya akan dilakukan untuk melihat apa benar kita menderita Penyakit Tidur Berjalan.

Pencegahan agar terhindar dari penyakit Tidur Berjalan

Dikarenakan penyebab Penyakit Tidur Berjalan yang belum diketahui secara pasti, sampai saat ini pencegahan spesifik masih belum diketahui. Namun, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:

  •  Menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi makanan makanan sehat yang memiliki nilai gizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  •  Minum air putih minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter per harinya.
  •  Rutin berolahraga 3-4 kali seminggu dengan intensitas olahraga ringan sampai sedang dan dilakukan 30 – 45 menit sekali olahraga. Olahraga yang bisa dilakukan antara lain berenang, jogging, berlari pagi, sampai bersepeda.
  • Berhenti mengonsumsi rokok dan meminum alkohol.
  • Hindari mengonsumsi obat obatan yang mendepresi sistem saraf pusat.
  • Kontrol pola tidur. Kelelahan akibat kekurangan tidur juga bisa menyebabkan penyakit ini sehingga disarankan untuk mengatur pola tidur yang cukup.
  • Kontrol stres. Mengurangi stres dan mengontrol stres juga dianjurkan karena merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh.

 Pengobatan untuk penderita Tidur Berjalan

Pengobatan Penyakit Tidur Berjalan sendiri antara lain:

  • Penanganan penyakit yang mendasari. Penanganan penyakit penyerta seperti GERD, Obstructive Sleep Apneu, psikosis, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), ansietas dan serangan panik harus ditangani dengan baik agar penyakit tidur berjalan ini tidak terjadi berulang-ulang.

 Obat-obatan yang sesuai. Pengobatan dengan golongan benzodiazepin, antidepresan trisiklik, dan obat obatan lainnya bisa diberikan sesuai indikasi.

  • Terapi hipnotis. Biasanya diperlukan penanganan oleh tenaga profesional untuk dapat menanamkan sugesti dan hipnotis agar penyakit ini tidak berulang.
  •  Konseling. Konseling dan wawancara psikologis kadang diperlukan untuk menangani keluhan psikologis yang dimiliki seperti stres, ansietas, dll.

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). Sleep Disorders: Sleepwalking Basics. (https://www.webmd.com/sleep-disorders/sleepwalking-causes)
Blahd, W. WebMD (2016). What are REM and Non-REM Sleep? (https://www.webmd.com/sleep-disorders/sleep-101)
Ahmed, et al. Medscape (2015). Sleepwalking. (https://emedicine.medscape.com/article/1188854-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app