Entrostop: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mengenai Entrostop

Golongan:

Obat bebas

Kemasan:

Tablet minum

Kandungan:

Antidiare

Apa itu obat Entrostop dan apa manfaatnya?

Entrostop merupakan salah satu jenis merk obat yang beredar di Indonesia dan dapat digunakan untuk masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Entrostop memiliki kandungan Attapulgite dan Pectin.

Cara kerja dari Attapulgite adalah membuat kerja usus besar melambat, sehingga usus tersebut mampu menyerap lebih banyak air dan menjadikan tinja akan lebih padat. Dalam kasus diare, Attapulgite juga mampu untuk mengikat bakteri ataupun toxin yang menjadi sumber penyebab utama. Sedangkan, Pectin bekerja dengan cara membuat lipoprotein dalam darah rendah. 

Obat Entrostop terjual bebas dan tersedia dalam bentuk tablet oral, baik untuk anak-anak ataupun dewasa. Beberapa manfaat yang didapatkan dari penggunaan Entrostop adalah sebagai pilihan terapi pada diare dan meredakan nyeri perut yang dapat timbul karenanya.

Berapakah dosis Entrostop yang tepat dikonsumsi?

Dosis dari obat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, seberapa parahnya suatu penyakit, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Entrostop. 

Pada obat Entrostop yang digunakan untuk pengobatan usia dewasa, secara umum mengandung 650 mg Attapulgite dan 50 mg Pectin. 

  • Dosis pada dewasa adalah 2 tablet dalam sehari, yang dapat dikonsumsi hingga keluhan buang air besar mengalami perbaikan. 
  • Dosis maksimal dalam sehari adalah 8400 mg Attapulgite dan 20 gram Pectin. 

Namun, kandungan Entrostop khusus anak-anak berbeda dengan kandungan Entrostop untuk dewasa. Entrostop khusus anak-anak merupakan obat herbal dengan kandungan ekstrak daun jambu biji, daun teh hijau camelia, ekstrak kunyit, serta jahe merah. Meskipun obat herbal, disarankan penggunaannya adalah untuk anak diatas usia 6 tahun atau lebih.

Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini Anda mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat atau telah memeriksa Anda secara langsung baik untuk dosis ataupun jumlah obat dalam sehari yang sudah disarankan untuk dikonsumsi. Beritahukan kepada dokter bila mana Anda sedang menggunakan obat lain di luar dari obat Entrostop ini.

Efek samping Entrostop dan peringatan untuk ibu hamil dan menyusui

Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada masing-masing individu. Sehingga, penting untuk Anda mengetahui efek samping yang dapat muncul dari penggunaan obat Entrostop ini, yaitu:

  • Bisa menyebabkan konstipasi (sembelit)
  • Dapat membuat perut kembung
  • Mual hingga muntah
  • Menyebabkan penyakit maag atau memicu kekambuhan penyakit maag
  • Rasa tidak nyaman pada perut hingga timbul kram
  • Timbul reaksi alergi bagi individu yang memiliki riwayat alergi salah satu substansi atau zat komponen obat ini

Sebaiknya segera hentikan pemakaian obat Entrostop bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas. Segera konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan Anda obat Entrostop ini sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan Anda.

Obat ini termasuk dalam kategori N yaitu obat ini belum dikategorikan. Walaupun belum dikategorikan, namun beberapa sumber menyatakan bahwa kandungan obat Entrostop tidak terserap oleh tubuh, sehingga secara tidak langsung obat ini dianggap tidak memiliki efek samping baik pada janin pada saat kehamilan ataupun dalam kandungan ASI saat ibu dalam masa menyusui. 

Hanya saja, tetap disarankan sebaiknya untuk ibu hamil ataupun ibu dalam masa menyusui memeriksakan diri dulu ke dokter guna mengetahui sumber penyebab masalah kesehatannya dahulu agar terapi atau obat dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Karena, tidak semua obat aman untuk ibu hamil dan ibu dalam masa menyusui.

Interaksi Obat

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

Peringatan dan overdosis yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi Entrostop

  • Waspadai penggunaan obat Entrostop dan disarankan dengan indikasi dari dokter dulu sebelum mengenakannya. Terutama, bila Anda merupakan wanita yang sedang mengikuti program hamil (promil), wanita yang sedang hamil, wanita dalam masa menyusui, anak-anak di bawah usia 12 tahun, ataupun lansia di atas usia 60 tahun, maka sebaiknya dapat berkonsultasi dulu mengenai penggunaan obat Entrostop ini
  • Hati-hati jika Anda memiliki suatu alergi pada buah apel ataupun jeruk, karena mungkin dapat saja timbul reaksi alergi dari Pectin dalam kandungan obat ini.
  • Berikan informasi kepada dokter bila Anda mengonsumsi obat di luar Entrostop ini, seperti obat herbal lain, obat untuk penyakit kolesterol tinggi, obat batuk, obat untuk penahan rasa nyeri hebat, obat-obatan penyakit jantung, ataupun obat gangguan kesehatan jiwa
  • Stop pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun suatu overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri

Jika menggunaan obat Entrostop secara berlebihan, sebaiknya segeralah menemui dokter Anda. Perhatikan tanda dan gejala overdosis obat ini, secara umum timbul rasa tidak nyaman pada diri Anda. Untuk saat ini, belum ada data yang pernah menyebutkan suatu overdosis penggunaan Entrostop ini.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Entrostop Dosage, Interactions. Ndrugs.com. (https://www.ndrugs.com/?s=entrostop&t=dosage)
Entrostop Tablet - Uses, Side-effects, Reviews, and Precautions - Kalbe Farma. TabletWise. (https://www.tabletwise.com/indonesia/entrostop-tablet)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app