Novadex: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Sep 4, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Novadex adalah obat mengandung dexamethasone yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai inflamasi atau peradangan.
  • Obat ini juga bisa membantu menangani penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, syok anafilaktik alergi, hingga pendukung kemoterapi.
  • Dosis Novadex tablet adalah 0,5-10 mg/hari dibagi dalam 2-4 kali pemberian, sedangkan sediaan insufisiensi adrenal diberikan 0,0233 mg/kg BB/hari.
  • Konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang hamil dan menyusui, sebelum mengonsumsi obat ini.
  • Hindari berheti minum obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, karena dapat memicu gejala mialgia, artralgia, dan malaise.
  • Klik untuk mendapatkan Novadex atau obat anti inflamasi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Novadex adalah obat mengandung dexamethasone yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai inflamasi atau peradangan seperti radang reumatik, radang usus, hingga radang asma serta penyakit autoimun seperti reumatoid arthritis.

Dexamethasone adalah obat steroid jenis glukokortikoid sintetis yang digunakan sebagai agen anti alergi, imunosupresan, anti inflamasi dan anti syok yang sangat kuat. Obat ini 20-30 kali lebih kuat daripada hidrokortison dan 5-7 kali lebih kuat daripada prednison.

Dexamethasone bekerja dengan cara menembus membran sel sehingga akan terbentuk suatu kompleks steroid-protein reseptor. Di dalam inti sel, kompleks steroid-protein reseptor ini akan berikatan dengan kromatin DNA dan menstimulasi transkripsi mRNA yang merupakan bagian dari proses sintesa protein.

Sebagai anti inflamasi, dexamethasone menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi prostaglandin (senyawa yang berfungsi sebagai mediator inflamasi), dan menyebabkan dilatasi kapiler. Hal ini akan mengurangi repon tubuh terhadap kondisi peradangan (inflamasi).

Mengenai Novadex

Pabrik

Novapharin

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Novadex dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • dos 20 x 10 kaplet 0.5 mg
  • dos 20 x 10 kaplet 0.75 mg
  • botol 1000 kaplet 0.5 mg
  • botol 1000 kaplet 0.75 mg

Kandungan

Tiap kemasan novadex mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Manfaat Novadex

Kegunaan Novadex adalah untuk kondisi-kondisi berikut :

  • Mengatasi berbagai kondisi inflamasi, misalnya radang reumatik, radang usus, radang pada ginjal, radang pada mata, radang karena asma dan radang pada tempat lainnya.
  • Menangani penyakit-penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, berbagai jenis alergi, penyakit lupus, bronkospasme, dan idiopatik thrombocytopenic (penurunan jumlah trombosit darah karena masalah kekebalan tubuh).
  • Menangani syok anafilaktik alergi dalam dosis tinggi.
  • Mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh dalam proses pencakokkan organ.
  • Terapi pendukung kemoterapi pada pasien kanker. Obat ini bisa menangkal perkembangan edema pada pasien tumor otak. Sebagai agen kemoterapi, obat ini digunakan untuk pengobatan multiple myeloma baik tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat-obat seperti thalidomide, lenamide, bortezomidib, kombinasi dari adriamycin dan vincristine atau velcade dan revlimid. Untuk mencegah efek samping mual dan muntah saat kemoterapi, Novadex bisa mendukung obat antiemetik seperti ondansetron.
  • Sering diberikan pada ibu hamil yang memiliki resiko melahirkan secara prematur. Pemberian obat ini bertujuan untuk mematangkan organ paru-paru janin. Untuk tujuan ini, pengobatan harus dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari dokter karena penggunaan Novadex secara tidak tepat dapat meningkatkan risiko kecacatan janin.
  • Para pendaki gunung yang mengalami high-altitude cerebral edema (HACE), atau high-altitude pulmonary edema (HAPE), sering menggunakan obat ini.
  • Sebagai pertolongan pada kondisi darurat untuk penyelamatan nyawa.

Kontra indikasi

  • Hindari penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada obat golongan kortikosteroid.
  • Sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi jamur sistemik, glaukoma, psikosis, psikoneurosis berat, penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex, infeksi virus lain, sindrom Cushing, dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal.

Efek samping Novadex

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Novadex antara lain:

  • Meningkatkan pembentukan glukosa dari protein. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah sehingga pemberian obat ini pada penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.
  • Meningkatkan risiko pengeroposan tulang, karena matriks protein penyusun tulang menyusut drastis. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki risiko besar seperti usia lanjut sangat tidak dianjurkan. Untuk anak-anak, hal ini dapat menghambat pertumbuhan, khususnya pertumbuhan tulang.
  • Mempengaruhi proses metabolisme lemak, termasuk distribusinya di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan efek di beberapa bagian tubuh seperti wajah yang kelihatan lebih tembem. Efek samping ini sering disalahgunakan dengan cara menambahkan obat ini ke dalam produk-produk penambah berat badan ilegal. Pemakai produk ilegal ini mengira dirinya mengalami kenaikkan berat badan, padahal hal itu adalah efek samping Novadex, yang sangat berbahaya jika obat ilegal itu dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
  • Menurunkan fungsi limfa yang mengakibatkan sel limfosit berkurang dan mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian Novadex.
  • Secara umum, kumpulan-kumpulan efek samping ini dikenal sebagai Cushing sindrom, yaitu gejala-gejala seperti muka tembem, penebalan seperti selulit pada punggung dan perut, hipertensi, penurunan toleransi terhadap karbohidrat dan gejala-gejala lainnya.

Dosis Novadex

Novadex diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • Tablet: 0,5-10 mg/hari dibagi dalam 2-4 kali pemberian.
  • Insufiensi adrenal: 0,0233 mg/kg BB/hari.

Pada pemakaian jangka lama, dosis harus diturunkan secara bertahap untuk menghindari terjadinya insufiensi adrenal akut.

Interaksi Novadex

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Novadex adalah:

  • Aminoglutethimide: menurunkan kadar dexamethasone, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
  • Agen Kalium-depleting: jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia.
  • Antibiotika makrolida: menurunkan klirens dexamethasone sehingga meningkatkan efek farmakologisnya.
  • Antidiabetik: kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
  • Isoniazid: Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan Novadex.
  • Cholestyramine dan efedrin: Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
  • Vaksin hidup: Novadex dapat menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi. 
  • Anti jamur azole seperti ketoconazole: mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
  • NSAID: aspirin atau NSAID lainnya meningkatkan risiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan obat Novadex adalah:

  • Penderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan kolitis ulceratif sebaiknya hati-hati jika menggunakan Novadex, karena berisiko memicuperdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal misalnya pasien usia lanjut, Novadex diberikan dengan dosis terendah dan durasi sesingkat mungkin.
  • Jangan menghentikan pemakaian obat ini secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter, terutama pada penggunaan jangka panjang. Hal ini dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti mialgia (nyeri otot), artralgia (nyeri sendi), dan malaise (rasa tidak nyaman tanpa alasan yang jelas).
  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun menyebabkan pasien lebih rentan terkena penyakit cacar dan campak.
  • Obat-obat sistemik kortikosteroid diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Karena efek obat ini bisa menggangu pertumbuhan, mengganggu produksi kortikosteroid endogen, atau efek yang tak diinginkan lainnya, ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan Novadex.

Toleransi terhadap kehamilan

Pada kehamilan trimester pertama, obat ini masuk dalam kategori D. Hal ini berarti ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Apabila dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, dexamethasone masuk dalam kategori C. Artinya, terdapat studi pada binatang percobaan yang memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Oleh sebab itu, obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Artikel terkait:


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Koc, Ibrahim & Gogebakan, Bulent & Bayraktar, Recep & Taşdemir, Demet & Ozdemir, Ufkun & Adcock, Ian & Bayram, Hasan. (2015). Effects of dexamethasone and anti-inflammatory drugs on inflammatory cytokines from bronchial epithelial cells of COPD patients. European Respiratory Journal. 46. PA884. 10.1183/13993003.congress-2015.PA884.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/283907882_Effects_of_dexamethasone_and_anti-inflammatory_drugs_on_inflammatory_cytokines_from_bronchial_epithelial_cells_of_COPD_patients)
Dexamethasone - C22H29FO5. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexamethasone)
Decadron (Dexamethasone) Facts, Side Effects & Dosage. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/dexamethasone-decadron-dexpak/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app