12 Gejala Terkena Rematik dan Tips Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
12 Gejala Terkena Rematik dan Tips Pengobatan

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Rheumatoid Arthritis adalah jenis rematik yang ditandai dengan peradangan pada sebagian besar sendi utama pada tubuh.
  • Pada tahap awal, rematik tipe RA ditandai dengan sendi kaku dan bengkak di pagi hari, kelelahan, demam ringan, hingga kesemutan.
  • Pada tahap serius, gejala rematik bisa menyebabkan nyeri dada, bintik merah pada kulit atau kuku, hingga sulit menggerakkan tangan dan kaki.
  • Rematik tidak dapat disembuhkan dengan tuntas. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kecacatan.
  • Beberapa pengobatan rematik yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian obat, terapi fisik, hingga operasi.
  • Punya pertanyaan seputar rematik dan penanganannya? Tanyakan pada dokter kami lewat aplikasi Honestdocs. Download gratis di sini!

Rematik adalah penyakit-penyakit yang menyebabkan nyeri atau pegal-pegal pada anggota gerak terutama pada sendi. Ada banyak penyakit yang termasuk dalam penyakit rematik seperti Rheumatoid arthritis (RA), Osteoarthritis (OA), Lupus, dan lain-lain. Gejala rematik akan berbeda tergantung penyakit mana yang menyerang.

Pada kesempatan kali ini akan kita ulas tentang "gejala rematik" pada salah satu jenis yang paling umum, yaitu Rheumatoid arthritis (RA). Penyakit rematik jenis ini ditandai dengan peradangan sebagian besar sendi yang utama pada tubuh. 

Rematik bukanlah penyakit genetik, jadi siapa saja bisa terkena tidak memandang ras dan kelompok umur tertentu (meskipun kebanyakan kasus dilaporkan paling sering terjadi di usia antara 30 - 60 tahun) dan wanita lebih sering terkena dibanding laki-laki.

Pada penyakit rematik jenis Rheumatoid Arthritis (RA), sistem imun atau pertahanan tubuh mengalami gangguan sehingga malah menyerang sendi tubuh itu sendiri. Kondisi ini disebut dengan gangguan autoimun.

Ketika sendi-sendi diserang oleh sistem imun maka terjadilah peradangan dan kerusakan pada sendi sehingga memunculkan berbagai gejala rematik yang berupa nyeri sendi, kekakuan sendi, dan pembengkakan.

Baca Juga: Apa Beda Asam Urat dan Rematik? Ketahui Disini

Gejala rematik tahap awal

Pada tahap awal penyakit rematik (Rheumatoid arthritis) memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut:

  • Sendi kaku di pagi hari. Kekakuan sendi yang terutama muncul di pagi hari adalah gejala utama rematik pada sebagain besar pasien RA. Sendi yang paling sering terlibat adalah kedua pergelangan dan jari-jari tangan, pergelangan kaki, sendi bahu, dan lutut. Semakin siang rasa akan semakin berkurang.
  • Sendi bengkak. Pembengkakan sendi adalah gejala umum pada respon inflamasi akut, termasuk peradangan sendi pada rematik jenis ini yang sering menimbulkan gejala rasa nyeri dan kaku.
  • Kelelahan. Badan akan terasa begitu lelah, meskipun hanya sedikit bekerja.
  • Demam ringan. Gejala rematik yang tidak selalu ada yaitu demam ringan. Pada demam tinggi dengan suhu di atas 38 ° C / 100 ° F dapat menjadi petunjuk sebagai peringatan adanya penyakit lain seperti infeksi sendi dan infeksi lainnya.
  • Mati rasa dan kesemutan. Tendon yang meradang dan membengkan mengakibatkan terhimpitnya saraf sekitar yang dapat mengarah ke mati rasa, terbakar atau rasa kesemutan di tangan, yang juga disebut carpal tunnel syndrome.

Gejala rematik yang serius

  • Nyeri dada. Gejala ini terjadi ketika adanya serangan jantung, karena risiko gagal jantung dan serangan jantung akan meningkat pada orang dengan rheumatoid arthritis, karena rematik ini mempengaruhi otot-otot serta pembuluh darah jantung.
  • Kaki dan tangan sulit digerakkan. Memang ini gejala rematik yang jarang, tetapi hal ini bis terjadi ketika rematik berlanjut menjadi parah dan mempengaruhi saraf.
  • Bintik-bintik merah. Gejala rematik yang satu ini juga tergolong jarang. Ketika peradangan pembuluh darah kecil terjadi, maka jaringan mengalami kerusakan yang ditandai dengan munculnya bintik hitam atau merah kecil baik di kulit atau di sekitar kuku. Jika ini muncul menandakan bahwa penyakit rematik sudah parah.
  • Gangguan pada mata. Rheumatoid arthritis juga mempengaruhi pembuluh darah di dalam mata. Hal ini terjadi terutama pada orang dengan penyakit stadium lanjut.
  • Gangguan Lambung. Ini bukan gejala rematik murni, melainkan masalah yang berhubungan dengan penggunaan obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen atau naproxen untuk pengobatan rematik yang menyebabkan efek samping pada lambung. Jika lambung terganggu, maka akan ditandai dengan nyeri di perut, mual atau muntah berdarah dan buang air besar berdarah dengan tinja berwarna hitam.
  • Fraktur. Patah tulang pada pasien rematik mungkin karena osteoporosis, terutama pada wanita. Peradangan pada rheumatoid arthritis dapat menyebabkan keropos tulang.
  • Mudah memar. Kemungkinan alasan di balik mudah memar adalah jumlah trombosit yang rendah dan ini merupakan komplikasi dari RA.

Pengobatan rematik yang dapat dilakukan

Rheumatoid arthritis masih belum dapat disembuhkan dengan tuntas sampai hari ini, bagaimanapun, pengobatan tertentu tersedia untuk meminimalkan rasa sakit dan peradangan, mempromosikan fungsi sendi, dan mencegah kecacatan.

Berikut ini sekilas penanganan rheumatoid arthritis yang hingga saat ini terbukti efektif menunjang tujuan terapi di atas.

1. Obat rematik

  • NSAID. Obat ini berguna untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit pada rematik. Jenis NSAIDS yang dijual bebas tanpa resep dokter antara lain: naproxen sodium dan ibuprofen atau obat dari dokter seperti natrium diklofenak.
  • Steroid. Obat kortikosteroid mengurangi rasa sakit dan peradangan dan memperlambat kerusakan sendi.
  • Disease modifying anti-rheumatic drugs. DMARDs memperlambat perkembangan RA dan mencegah jaringan sendi agar tidak semakin rusak secara permanen.
  • Obat rematik Lainnya termasuk imunosupresan, inhibitor TNF-alpha dan kelas baru obat-obatan untuk meningkatkan gerakan sendi.

2. Terapi fisik

Terapi fisik mungkin penting untuk mempertahankan fleksibilitas sendi. Terapis akan merancang program latihan dengan mengajarkan cara-cara baru dalam melaksanakan tugas-tugas rutin sehari-hari.

Baca Juga: 10 Cara Mudah Mengobati Rematik Sendiri di Rumah

3. Operasi

Dalam kasus lanjut, terkadang diperlukan operasi untuk menangani kasus rematik akibat rheumatoid arthtritis. Prosedur operasi yang biasanya diperlukan adalah sebagai berikut:

  • Penggantian sendi. Membuang bagian-bagian sendi yang rusak dan menggantinya dengan bahan buatan.
  • Perbaikan Tendon. Memperbaiki tendon yang mengelilingi sendi.
  • Fusion. Jika sendi sudah tidak dapat diperbaiki lagi, maka sendi akan dihilangkan dan tulang-tulang akan disatukan.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD. Rheumatoid Arthritis (RA) Symptoms and Complications. (https://www.webmd.com/rheumatoid-arthritis/rheumatoid-arthritis-symptoms). 21 April 2018.
MedicinenNet. 16 Early Signs and Symptoms of Rheumatoid Arthritis (RA). (https://www.medicinenet.com/rheumatoid_arthritis_early_symptoms/article.htm).
Medical News Today. What is rheumatoid arthritis? (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323361). 19 Oktober 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app