Indigestion - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca: 4 menit

Tidak ada orang yang tidak pernah mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Paling tidak seseorang pasti pernah mengalami sakit perut dalam hidupnya. Gangguan sistem pencernaan adalah penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat.

Berbicara tentang gangguan pada sistem pencernaan, mungkin yang ada di benak Anda adalah sakit perut. Tapi perlu diketahui sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut hingga ke rektum/ anus. Jadi setiap gangguan dari tiap organ yang termasuk sistem pencernaan disebut gangguan saluran cerna.

Jika ingin membahas satu persatu masalah tentang sistem pencernaan, mungkin tidak akan cukup dibahas dalam waktu 1 bulan, oleh karena itu dalam artikel ini akan dibahas7 gangguan saluran cerna yang paling sering dialami oleh masyarakat.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

GERD merupakan kondisi adanya aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan yang menyebabkan gejala seperti sendawa hingga dada terasa terbakar. Aliran balik asam lambung ke kerongkongan tidak hanya menjadi pemicu sindrom GERD tetapi juga menyebabkan luka pada kerongkongan atau peradangan pada tenggorokan (esofagitis). 

Alur balik isi lambung ini juga dilaporkan bisa menyebabkan atypical syndrome seperti sesak dada jika isi perut masuk ke dalam paru-paru yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan sulit diobati.

Belum banyak orang Indonesia yang mengetahui tentang GERD . Umumnya penyakit yang berkaitan dengan asam lambung selalu dikira sebagai dyspepsia atau maag. Padahal GERD adalah penyakit kronik yang bisa mengakibatkan kanker kerongkongan atau kanker lambung.

Dispepsia (Sakit Maag)

Dispepsia berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu “dys” yang berarti buruk dan “peptei “ yang berarti pencernaan, jadi dispepsia berarti pencernaan yang buruk. Dispepsia lebih dikenal dengan sakit maag dalam kalangan masyarakat.

Dispepsia adalah sekumpulan gejala berupa nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap atau berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan dada terasa panas yang telah berlangsung sejak 3 bulan terakhir, dengan awal mula gejala timbul dalam 6 bulan sebelumnya. 

Penyakit Celiac

Penyakit Celiac adalah penyakit yang mengganggu saluran pencernaan sehingga tak bisa menyerap nutrisi secara baik. Penderita celiac disease tak bisa mengkonsumsi segala bentuk protein yang berasal dari gluten, yang banyak di temukan dalam gandum, roti, dan tepung.

Penyakit Celiac bukanlahgt;alergi terhadap gluten. Penyakit ini merupakan kondisi autoimun di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten sebagai ancaman bagi tubuh. Maka sistem kekebalan tubuh menyerangnya dan mengenai jaringan tubuh yang sehat.

Orang yang terkena celiac disease juga berkaitan erat dengan penyakit osteoporosis, kekurangan vitamin, dan anemia. Hal ini disebabkan karena proses penyerapan kalsium dan juga nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yang tak sempurna. Karena dinding usus nya rusak sehingga tak mampu bekerja sebagaimana mestinya. Nah, untuk ada baiknya memperhatikan beberapa item berikut ini.

Batu Empedu

Penyakit batu empedu yaitu penyumbatan pada kantong empedu serta saluran oleh batu-batu kecil.

Batu-batu kecil itu dikarenakan oleh mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol dan lemak, tanpa disertai dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Seorang yang terserang batu empedu umumnya bakal memperoleh rasa nyeri di bagian perut sisi kanan.

Radang Usus Buntu

Usus buntu (appendicitis) adalah peradangan yang terjadi di apendiks atau usus buntu. Usus buntu adalah sebuah struktur berbentuk selang kecil yang menempel pada bagian awal usus besar yang terletak di perut bagian kanan bawah. 

Jika tidak segera diobati usus buntu dapat pecah dan menyebarkan infeksi ke bagian perut lainnya. Kalau situasi tersebut sudah terjadi, bagian lapisan perut juga akan ikut mengalami peradangan yang bisa berakibat fatal. 

Tanda utama sakit perut akibat gejala usus buntu adalah rasa sakit di perut bawah bagian kanan. Pada awalnya rasa sakit dimulai pada daerah tengah perut atau sekitar pusar yang terasa timbul-tenggelam. Lalu rasa sakit ini perlahan-lahan bergerak ke bagian kanan bawah perut dan cenderung akan terfokus pada tempat di mana usus buntu berada. 

Irritable Bowel Syndrome

 Irritable Bowel Syndrome atau IBS atau sindrom iritasi usus besar, sesuai namanya, adalah gangguan kronis yang memengaruhi usus besar (bukan perut, meskipun Anda merasa sakit di perut). Biasanya, IBS menyebabkan perut kram, diare, dan ketidaknyamanan lainnya. Seringkali, orang dengan IBS tidak mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya. Alasannya adalah gejala IBS datang secara bertahap, mulai dari sakit biasa hingga kronis. Kadang, rasa sakit sudah ada sejak anak-anak.

Hampir mirip dengan dispepsia yang merupakan penyebab rasa sakit pada perut bagian atas, IBS adalah penyebab rasa sakit bagian bawah yang paling sering ditemukan pada masyarakat.

Hemorrhoid / Wasir

Hemorrhoid lebih dikenal dengan nama wasir atau ambeien, adalah terjadinya pembesaran pembuluh darah pada rektum/ anus, yang disebabkan oleh pola buang air besar yang salah / sembelit, kurangnya konsumsi makanan berserat, usia lanjut, kehamilan, terlalu keras dan lama saat mengejan dan lain-lain.

7 daftar gangguan pencernaan di atas adalah gangguan sistem pencernaan yang paling sering ditemukan di kalangan masyarakat. Untuk penanganannya tergantung tiap-tiap penyakit. 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat adalah dengan minum air yang cukup setiap hari, makan makanan berserat dan melakukan olahraga secara teratur agar metabolisme Anda meningkat dan sistem pencernaan Anda dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Disarankan untuk pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut jika gejalanya tidak hilang dalam waktu lebih 3 hari atau sangat mengganggu aktivitas Anda.


38 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2015). Medicines That Cause Hearing Loss – Topic Overview. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/hearing-loss-causes-symptoms-treatment)
WebMD (2017). 8 Ways to Prevent Hearing Loss. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/hearing-loss-prevention)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app