Melanox: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Melanox adalah obat yang digunakan untuk mencerahkan kulit yang mengalami bintik-bintik hitam atau pigmentasi, misalnya pada bekas jerawat dan melasma, serta efek penggunaan pil KB dan pengaruh hormonal
  • Melanox tersedia dalam bentuk krim dengan kandungan Melanox Hydroquinon 2% dan Melanox Forte Hydroquinon 4% yang bisa dibeli sesuai dengan petunjuk dokter
  • Melanox tidak boleh digunakan pada orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap hydroquinone. Hindari pula penggunaan pada wanita hamil atau anak-anak di bawah 12 tahun
  • Efek samping Melanox yang umum terjadi adalah iritasi, kulit kemerahan, kulit terasa seperti terbakar dan dermatitis alergi. Bahkan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan koloid milium dan ochronosis
  • Klik untuk mendapatkan Melanox atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Melanox obat apa?

Melanox adalah obat untuk mencerahkan kulit yang mengalami bintik-bintik hitam atau pigmentasi, misalnya pada bekas jerawat dan melasma. Kondisi menghitamnya kulit wajah sering terjadi pada wanita terutama efek dari penggunaan pil KB dan pengaruh hormonal.

Melanox bekerja mencerahkan kulit dengan cara menghambat kerja enzim tyrosinase yang berperan dalam pembentukan flek hitam di kulit. Untuk mencerahkan kulit, obat melanox dapat digunakan tunggal atau dikombinasikan dengan obat kulit lainnya seperti alpha hydroxy acid, kortikosteroid, retinoid dan tabir surya.

Di pasaran, obat yang diproduksi oleh PT. Surya Dermato Medica ini tersedia dalam bentuk tube dengan kandungan hydroquinone 2% dan tipe forte dengan hydroquinone 4%.  Ketahui lebih lanjut tentang indikasi, kontraindikasi, efek samping dan keamanannya untuk ibu hamil dalam artikel ini.

Ikhtisar Obat Melanox

Jenis obat Pemutih kulit
Kandungan Hydroquinone
Kegunaan Mencerahkan kulit yang mengalami hiperpigmentasi, malesma, bintik hitam akibat hormonal
Kategori Obat Resep atau obat bebas
Konsumen Dewasa dan anak-anak > 12 tahun
Kehamilan Kategori C
Sediaan Melanox Hydroquinon 2%, Melanox Forte Hydroquinon 4%

Mekanisme Kerja

Melanox dengan kandungan utamanya berupa hydroquinone dapat membantu memutihkan kulit yang menghitam dengan cara menghambat sintesis enzim tyrosinase yang berperan penting dalam proses pembentukan melanin pada kulit. Melanin inilah yang berperan dalam proses munculnya flek hitam di kulit.

Senyawa hydroquinone menghambat oksidasi enzimatik dari tyrosinase menjadi 3,4-dihidroksifenilanin (dopa) dan menekan produksi melanosit lainnya sehingga proses munculnya flek hitam terhambat.

Manfaat Melanox

Melanox diindikasikan untuk memutihkan kulit yang mengalami beberapa jenis hiperpigmentasi atau flek hitam di kulit seperti berikut ini:

Obat ini mungkin juga digunakan untuk kondisi lainnya selain dari yang diindikasikan di kemasannya.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, orang yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakanya:

  • Tidak boleh digunakan pada orang dengan riwayat hipersensitifitas/alergi terhadap hydroquinone.
  • Hindari penggunaan pada wanita hamil atau anak-anak di bawah 12 tahun karena keamanannya belum diketahui.

Dosis Melanox

Obat pemutih kulit ini tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:

  • Melanox: bentuk tube 15 gram, tiap gramnya mengandung hydroquinone 2%.
  • Melanox forte: bentuk tube 15 gram, tiap gramnya mengandung hydroquinone 4%.

Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter Anda berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Melanox untuk mencerahkan kulit yang mengalami flex hitam

  • Dosis dewasa: Oleskan krim melanox tipis-tipis pada kulit yang mengalami flek hitam sekali sehari pada malam hari sebelum tidur. Umumnya efeknya mulai terasa setelah 3 sampai 4 minggu. Jika selama dua bulan tidak memberikan hasil sebaiknya hentikan penggunaan obat ini.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini hanya pada bagian kulit yang mengalami hiperpigmentasi. Hindari mengenai mata, mukosa mulut dan area mukosa lainnya.
  • Sebaiknya digunakan pada malam hari sebelum tidur. Jika harus digunakan pada siang hari, kulit yang diberi obat ini harus dilapisi oleh tabir surya atau tertutupi oleh pakaian.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Hindari penggunaan obat ini pada area kulit yang luka.
  • Bersihkan area kulit yang ingin dicerahkan sebelum penggunaan dan cuci tangan setelah pemakaian.

Efek Samping Melanox

Seperti halnya obat-obatan lainnya melanox juga memiliki efek samping. Meskipun efek ini bisa berbeda-beda tergantung masing-masing penggunanya. Beberapa mungkin hilang dengan sendirinya setelah selesai penggunaan. Namun beberapa efek mungkin perlu penanganan dokter. Beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

  • Efek samping yang umum adalah iritasi, kulit kemerahan, kulit terasa seperti terbakar dan dermatitis alergi.
  • Munculnya eritema dan kulit menjadi kering.
  • Penggunaan jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan efek samping koloid milium dan ochronosis.

Efek Overdosis Melanox

Informasi mengenai efek samping melanox belum banyak diketahui. Namun penggunaan dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko ochronosis, yaitu terjadinya perubahan warna kehitaman atau kebiruan pada jaringan tertentu terutama pada kulit wajah dan mata.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Melanox, diantaranya yaitu:

  • Penggunaan bersamaan dengan obat yang mengandung peroksida terutama yang berbentuk obat topikal dapat meningkatkan risiko munculnya noda hitam yang tidak permanen pada kulit yang sedang diobati.
  • Sebaiknya menghindari penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan efek fotosensitifitas seperti obat anti depresan jenis trisiklik, obat anti jamur griseefulvin, obat malaria jenis klorokuin dan kuinin, obat antipsikotik jenis fenotiazin, obat diuretik jenis furosemid dan tiazid, obat kemoterapi jenis dacarbazin dan methotrexate, obat jantung jenis aminodaron dan kuinidin.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Hindari paparan sinar matahari langsung saat menggunakan melanox. Gunakan lapisan tabir surya sektrum luas (mengandung SPF 15 atau lebih tinggi) jika menggunakannya pada siang hari.
  • Hentikan penggunaan segera dan hubungi dokter Anda jika mengalami reaksi alergi seperti perubahan warna kulit menjadi hitam kebiruan.
  • Segera bersihkan dengan air jika Melanox mengenai mata, lubang hidung, atau bibir.
  • Obat ini tidak untuk digunakan pada kulit yang menghitam karena terbakar matahari.
  • Keamanan penggunaan obat ini pada lansia masih belum diketahui.
  • Gunakan obat ini hanya pada area yang mengalami hiperpigmentasi dan oleskan tipis-tipis jangan berlebihan.

Bolehkah Melanox untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Kandungan hydroquinone pada Melanox digolongkan dalam kategori C menurut FDA. Hal ini berarti studi penggunaan hydroquinone pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
  • Belum ada data yang menunjukkan adanya ekskresi hydroquinon pada ASI ibu menyusui yang menggunakan hydroquinone topikal. Karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari pada ibu menyusui atau jika dianjurkan oleh dokter.

Daftar obat yang dapat berinteraksi di atas belum mencakup keseluruhan obat yang mungkin berinteraksi dengan hydroquinone. Oleh karena itu sebelum menggunakan dua obat secara bersamaan konsultasikanlah dengan dokter Anda tentang keamanannya.

Artikel terkait:


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
McGregor D. (2007). Hydroquinone: An evaluation of the human risks from its carcinogenic and mutagenic properties [Abstract]. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18027166)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app