Hiperpigmentasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 6, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 5, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu hiperpigmentasi?

Hiperpigmentasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi lebih gelap dari warna kulit sekitar. Hiperpigmentasi dapat muncul sebagai bercak kecil, bercak yang luas, atau bahkan mempengaruhi seluruh permukaan tubuh.

Kondisi ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa merupakan gejala dari kondisi medis lain. Ada beberapa jenis hiperpigmentasi:

  1. Melasma yakni hiperpigmentasi yang disebabkan oleh perubahan hormon dan dapat ditemukan selama kehamilan. Area hiperpigmentasi dapat muncul bagian tubuh mana saja. Melasma paling sering muncul di perut dan wajah.
  2. Bintik-bintik matahari, juga disebut bintik-bintik hati atau lentigine matahari, adalah salah satu hiperpigmentasi yang sering ditemukan. Bintik-bintik matahari disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih dari waktu ke waktu. Umumnya bintik-bintik matahari muncul pada area yang terkena sinar matahari, seperti tangan dan wajah.
  3. Hiperpigmentasi pasca-inflamasi adalah hiperpigmentasi yang muncul akibat cedera pada kulit

Apa yang menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi?

Penyebab umum yang menyebabkan hiperpigmentasi adalah produksi melanin berlebih. Melanin adalah pigmen yang memberi warna kulit. Melanin diproduksi oleh sel-sel kulit yang disebut melanosit. Beberapa kondisi atau faktor yang berbeda dapat mengakibatkan perubahan produksi melanin dalam tubuh.

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan hiperpigmentasi.Menurut Pusat Kanker Komprehensif Universitas New Mexico, beberapa obat-obatan kemoterapi dapat menyebabkan efek samping hiperpigmentasi.

Kehamilan dapat mengubah kadar hormon dan dapat memengaruhi produksi melanin pada beberapa wanita.

Penyakit endokrin, seperti penyakit Addison dapat mengganggu kadar hormon dan dapat meningkatkan produksi melanin.

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan melanin.Oleh karena itu, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat meningkatkan risiko timbulnya hiperpigmentasi.

Bagaimana mencegah terjadinya hiperpigmentasi?

Lindungi kulit Anda dari sinar matahari. Memastikan bahwa Anda melindungi kulit Anda dengan baik dan membatasi paparan sinar UV adalah langkah paling dasar dan dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan mengalami segala jenis hiperpigmentasi.

Melindungi kulit Anda dapat dilakukan dengan menerapkan tabir surya yang cukup, dan mengurangi waktu Anda di bawah sinar matahari. Umumnya, tabir surya yang mengandung seng oksida atau titanium dioksida dianggap paling efektif.

Rawat kulit Anda. Selain melindungi kulit Anda dari sinar UV, ada beberapa langkah yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari lainnya yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah terjadinya hiperpigmentasi. Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan hindari menggaruk, menghilangkan noda, dan mengelupas kulit Anda.

Menghindari potensi efek samping dari penggunaan obat-obatan. Beberapa obat dapat meningkatkan produksi melanin dan menyebabkan hiperpigmentasi. Untuk mencegah timbulnya efek samping yang tidak diharapkan, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker tentang obat apa pun yang Anda gunakan yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi. Mintalah pilihan alternatif jika tersedia.

Cari tahu apakah Anda memiliki hiperpigmentasi dalam riwayat keluarga Anda. Seperti banyak kondisi medis lainnya, diduga ada unsur genetik yang terlibat dalam menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi pada melasma. Riwayat keluarga memiliki melasma telah dilaporkan sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya hiperpigmentasi. Tentukan apakah Anda memiliki riwayat hiperpigmentasi di keluarga Anda.

Bagaimana cara mengatasi hiperpigmentasi?

Obat resep topikal seperti krim, salep atau losion dapat digunakan untuk mengobati beberapa kasus hiperpigmentasi. Obat-obatan yang mengandung hidrokuinon dapat berfungsi untuk memutihkan kulit.

Penggunaan asam retinoat juga dapat membantu mengurangi timbulnya bintik hitam pada kulit. Kedua obat ini dapat memakan waktu beberapa bulan untuk menimbulkan efek yang diinginkan dan meminimalisir hiperpigmentasi pada kulit.

Perawatan di rumah seperti penggunaan obat-obatan yang dijual bebas, dapat mengurangi timbulnya bintik-bintik hiperpigmentasi. Obat-obatan ini tidak memiliki kandungan hidrokuinon sebanyak obat yang diresepkan oleh dokter. Perawatan di rumah juga dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya.

Anda dapat mencari pengobatan dari dokter ahli spesialis kulit jika penggunaan krim topikal dan penggunaan obat-obatan tidak dapat mencerahkan bercak-bercak hitam pada wajah Anda. Anda dapat menjalani beberapa prosedur pengobatan seperti skin peeling yang merupakan pengelupasan kulit dengan zat kimia.

Skin peeling adalah penanganan yang lebih serius daripada penggunaan krim topikal yang dilakukan dengan mengoleskan larutan kimia cair, seperti asam glikolat ke kulit Anda.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tan E. (2007). Skin toxicity of chemotherapy drugs. (https://www.dermnetnz.org/topics/skin-toxicity-of-chemotherapy-drugs/)
Shalka S. (2017). New data on hyperpigmentation disorders. DOI: (https://doi.org/10.1111/jdv.14411)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app