Loxoprofen: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Apr 20, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Nyeri adalah gejala paling umum dari sebagian besar gangguan muskuloskeletal. Nyeri berkisar dari ringan hingga berat dan dari akut hingga kronis dan berdurasi lama dan mungkin bersifat lokal atau luas (difus).

Nyeri muskuloskeletal dapat disebabkan oleh gangguan tulang, sendi, otot, tendon, ligamen, atau kombinasi. Cedera adalah penyebab paling umum dari rasa nyeri tersebut.

Nyeri biasanya lebih baik diatasi dengan mengobati penyebabnya. Dokter dapat merekomendasikan penghilang rasa sakit seperti acetaminophen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Semuanya tergantung pada penyebabnya lagi.

Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat antiinfalmasi nonsteroid (NSAID) yang biasa digunakan untuk mengatasi atau meredakan masalah nyeri atau inflamasi pada muskuloskletal dan lain-lain. Obat tersebut yaitu obat Loxoprofen. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai obat Loxoprofen. Selamat membaca.

Apa sih kegunaan obat Loxoprofen?

Obat Loxoprofen adalah obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang diindikasikan untuk manajemen nyeri dan peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal dan sendi atau prosedur operasi.

Loxoprofen adalah penghambat siklooksigenase non-selektif. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi sintesis prostaglandin dari asam arakidonat. Obat ini adalah prodrug yang dengan cepat dikonversi menjadi metabolit aktifnya setelah pemberian oral.

Berapa dosis penggunaan obat Loxoprofen?

Obat Loxoprofen merupakan obat yang diberikan berdasarkan resep dari dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan tablet oral 60 mg. Berikut dosis obat Loxoprofen yang biasa diberikan:

Obat Loxoprfen harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau segera setelah makan. Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter.

Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Apa saja efek samping dari penggunaan obat Loxoprofen?

Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius.

Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Seperti halnya dalam penggunaan obat Loxoprofen yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

Jika setelah menggunakan obat Loxoprofen terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi obat Loxoprofen

Ada beberapa obat-obatan yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat Loxoprofen. Karena hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh Anda. Contoh obat ini termasuk:

  • Obat ciprofloxacin dan norfloxacin. (Kemungkinan peningkatan risiko kejang)
  • Warfarin
  • Metotreksat
  • Garam litium
  • Turunan sulfonilurea.

Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat Loxoprofen?

  • Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Loxoprofen atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
  • Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Loxoprofen.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter mengenai keamanan dan resiko penggunaan obat Loxoprofen pada kondisis tersebut.
  • Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda seperti peptic ulcer, gangguan darah, asma, pembengkakan pada tangan, lengan, kaki, riwayat lupus, gangguan hati dan ginjal.
  • Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk munculnya efek samping.

Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Greig, Sarah & Garnock-Jones, Karly. (2016). Loxoprofen: A Review in Pain and Inflammation. Clinical Drug Investigation. 36. 10.1007/s40261-016-0440-9. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/305517138_Loxoprofen_A_Review_in_Pain_and_Inflammation)
Loxoprofen - C15H18O3. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Loxoprofen)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app