Kejang - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa yang Anda lakukan jika melihat seseorang mengalami kejang? Mungkin sebagian besar orang akan merasa panik jika melihat kejadian semacam ini. 

Kondisi ini sendiri merupakan suatu hal yang terjadi saat otot-otot tubuh kita berkontraksi tanpa kendali karena otak kita mengalami gangguan. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang harus dilakukan saat seseorang mengalami gangguan ini?

Gejala yang kerap muncul pada penderita

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut bagaimana cara untuk menanganinya, ada baiknya jika kita mempelajari terlebih dahulu soal gejala serta faktor apa saja yang bisa memicu kejadian ini. 

Meskipun setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda, namun ada beberapa yang umum terjadi seperti:

  • Hilang kesadaran selama beberapa saat dan merasa bingung saat sadar sebab tidak ingat hal apa yang telah terjadi
  • Gerakan bola mata berubah
  • Mulut mengeluarkan busa atau air liur
  • Mulut terasa pahit maupun merasakan sensasi seperti rasa logam di mulut
  • Suasana hati berubah, contohnya mendadak panik atau marah
  • Tubuh gemetaran
  • Tiba-tiba terjatuh
  • Kejang otot yang diikuti dengan gerakan ritmis pada kaki dan lengan

Penyebab dan Penanganan Awal Saat Kejang 

Kejang-kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:

  • Cedera kepala, misalnya karena terjadi kecelakaan
  • Pengaruh kondisi kesehatan seperti gula darah yang terlampau rendah, stroke, eklamsia, meningitis dan epilepsi
  • Efek samping dari penggunaan obat seperti baclofen datau tramadol
  • Pola hidup yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol atau minuman keras serta obat-obatan terlarang. Gejala putus alkohol atau obat tersebut dapat memicu terjadinya kondisi ini
  • Racun, misalnya racun karena gigitan hewan berbisa seperti ular

Apabila kerabat atau teman Anda mengalami kejang-kejang, lakukanlah penanganan awal berikut ini:

  • Baringkan penderita supaya tidak terjatuh, tetapi jangan memindahkannya
  • Taruh alas yang empuk pada area bawah kepala, misalnya bisa menggunakan jaket atau bantal jika dimungkinkan
  • Jangan memasukan apa pun ke mulut penderita seperti misalnya jari atau sendok. Hindari juga menyuapi penderita sebelum kondisi tersebut berhenti dan ia sepenuhnya sadar
  • Jauhkan benda-benda tajam dan berbahaya dari penderita
  • Jangan melakukan kekerasan hanya untuk menahan gerakan dari penderita
  • Miringkan kepala penderita. Hal ini bertujuan untuk mencegah jika terjadi muntahan agar tidak masuk ke paru-paru
  • Longgarkan baju yang ketat, utamanya adalah pada sekitar leher penderita
  • Temani penderita hingga kejang berhenti atau sampai petugas medis datang

Sementara itu penderita lainnya bisa juga mengalami hal seperti sensasi aura, dimana ada suatu peringatan sebelum kondisi ini terjadi. Hal ini dapat berupa perasaan dalam tubuh, aroma tertentu yang tercium atau rasa tertentu yang terkecap.

Faktor pemicu timbulnya Kejang

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab dari kejang pada orang dewasa. Utamanya adalah adanya keabnormalan atau gangguan pada sinyal-sinyal listrik pada otak. Pecimu gangguan tersebut antara lain adalah:

Namun, perlu diketahui jika ada juga kejang yang tidak diketahui apa penyebab jelasnya. Kondisi tersebut disebut sebagai kejang idiopatik dan hal tersebut bisa saja terjadi pada semua usia. 

Akan tetapi, pada umumnya hal tersebut terjadi pada anak-anak serta remaja.

Bagaimana cara penanganannya?

Kejang umumnya dapat sembuh atau hilang dengan sendirinya, namun yang perlu diperhatikan adalah saat seseorang mengalami kejang, maka kemungkinan untuk cedera atau terluka cukup tinggi. 

Cedera ringan seperti memukul diri sendiri sampai menggigit lidah dapat saja terjadi saat seseorang kejang, maka jika Anda melihat seseorang mengalami kejang, 

Oleh sebab itu, tujuan utama dari penanganan ini adalah untuk mencegah terjadinya cedera pada orang yang menderitanya. Dan berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan.

Setelah kejang berhenti, pastikan jika Anda membaringkan penderita tersebut dengan posisi tubuh miring kearah kiri. Anda juga bisa melakukan pemeriksaan pada pernapasan penderita tersebut dan memberikan napas buatan apabila dibutuhkan, dan jangan lupa juga untuk memantau terus tanda-tanda vital dari penderita tersebut contohnya detak jantung.

Itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika melihat seseorang yang tiba-tiba mengalami kejang-kejang. Jadi, sebaiknya kamu tetap tenang dan mencoba untuk mempraktekan hal-hal tersebut jika menemukan penderita kejang. 


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nall, R. Healthline (2016). What Causes Seizures? (https://www.healthline.com/health/seizures)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Seizures. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epilepsy/symptoms-causes/syc-20350093)
NIH (2018). MedlinePlus. Seizures. (https://medlineplus.gov/seizures.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app