Trombositopenia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 9, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Trombosit dibentuk di sumsum tulang dalam tubuh manusia bersamaan dengan dibentuknya sel - sel darah lainnya. Setelah terbentuk, trombosit akan beredar melalui pembuluh darah dan akan menggumpal untuk menghentikan perdarahan, jika pembuluh darah mengalami kerusakan. Trombositopenia adalah rendahnya kadar trombosit dalam darah. Karena perannya sebagai salah satu faktor pembekuan darah, maka jika terjadi trombositopenia perdarahan akan susah berhenti.

Pengertian Trombositopenia

Trombositopenia adalah suatu keadaan dimana jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya. Perlu diketahui bahwa jumlah trombosit normal pada orang dewasa adalah 150.000 - 450.000 per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000 per mikroliter darah, maka keadaan ini disebut trombositopenia.

Jika trombositopenia berlangsung ringan, bagi kebanyakan orang tidak terlalu menjadi masalah. Namun jika terjadi trombositopenia yang berat, maka perdarahan akan susah berhenti. Darah yang keluar bisa sangat banyak saat pembuluh darah rusak, bahkan perdarahan bisa terjadi spontan, misalnya pada gusi, mukosa mulut, mata, dan sebagainya.

Penyebab Trombositopenia

Penyebab trombositopenia ada yang diketahui namun ada juga yang tidak diketahui atau idiopatik. Secar garis besar ada beberapa faktor umum penyebab trombositopenia, antara lain:

  • Sumsum tulang tidak memproduksi trombosit dalam jumlah cukup
  • Trombosit diproduksi dalam jumlah yang sesuai oleh sumsum tulang, namun tubuh menghancurkannya
  • Limpa menyimpan trombosit dalam jumlah yang berlebihan dari seharusnya (normalnya 1/3 dari jumlah total trombosit dalam tubuh disimpan di limpa)
  • Atau kombinasi dari faktor - faktor tersebut

Untuk trombositopenia yang idiopatik atau disebut juga idiopatik trombositopenia purpura (ITP) masih belum diketahui penyebab pastinya. Namun peneliti meyakini terjadinya idiopatik trombositopenia purpura berkaitan dengan gangguan pada sistem imun. Sistem imun salah mengenali trombosit dan menganggapnya sebagai benda asing berbahaya yang harus dihancurkan dari dalam tubuh sehingga jumlah trombosit menurun drastis dan terjadilah idiopatik trombositopenia purpura.

Trombositopenia bisa terjadi sebagai gejala dari beberapa penyakit, atau bisa juga terjadi karena obat -obatan tertentu. Berikut adalah beberapa penyakit ataupun obat - obatan yang menjadi penyebab trombositopenia, antara lain:

  • Infeksi virus, misalnya demam berdarah dengue (DBD), eipsten-barr virus, hepatitis hingga HIV- AIDS menjadi penyebab trombositopenia yang sering terjadi.
  • Infeksi bakteri yang berat, misalnya Tuberkulosis miliar
  • Keganasan pada sel darah, misalnya leukemia ataupun limfoma
  • Anemia aplastik menjadi penyebab trombositopenia karena mencegah sumsum tulang memproduksi trombosit
  • Efek samping dari kemoterapi dan radioterapi
  • Defisiensi atau kekurangan vitamin B6 dan asam folat.
  • Penyakit autoimun, seperti idiopatik trombositopenia purpura (ITP)
  • Splenomegali atau pembesaran limpa menjadi penyebab trombositopenia karena limpa yang membesar menyebabkan trombosit terperangkap didalamnya dan mencegah trombosit beredar di sirkulasi darah
  • Herediter atau keturunan
  • Terpapar bahan kimia toksik menjadi penyebab trombositopenia lainnya.
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Obat -obatan tertentu seperti : obat antikonvulsi, antibiotik, dsb bisa menjadi salah satu penyebab trombositopenia

Gejala Trombositopenia

Gejala trombositopenia yang sering muncul dan dialami oleh pasien antara lain:

  • Gejala trombositopenia yang seringkali muncul adalah mudah sekali muncul bruis ( tampak lebam ) pada tubuh
  • Adanya perdarahan pada kulit seperti purpura (bercak kebiruan/ kemerahan pada kulit) dan petekie (bintik - bintik atau pinpoint berwarna merah/ biru/ungu pada kulit)
  • Perdarahan yang sukar / lama berhenti dengan sendirinya seperti mimisan ataupun gusi berdarah sewaktu sikat gigi.
  • Perdarahan internal seperti keluar darah dari urin ataupun tinja
  • Perdarahan berat terutama saat periode menstruasi
  • Pembesaran limpa atau splenomegali
  • Lemas dan ikterik juga menjadi gejala trombositopenia yang bisa muncul

Diagnosis

Untuk menentukan apakah pasien mengalami trombositopenia, dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan. Dari anamnesis dokter akan menggali apa saja gejala trombositopenia yang dialami pasien, apakah riwayat penyakit dahulu yang pernah dialami pasien, adanya kemungkinan penyakit keturunan dari keluarga, hingga adakah riwayat konsumsi obat- obatan tertentu yang bisa menyebabkan terjadinya trombositopenia. Dari pemeriksaan fisik pun biasanya ditemukan gejala perdarahan yang muncul ataupun adanya splenomegali. Dari pemeriksaan penunjang, akan ditemukan jumlah trombosit yang kurang dari 150.000 per mikroliter darah serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan penyebab trombositopenia seperti CT - scan, USG, hingga biopsi sumsum tulang jika memang diperlukan.

Pengobatan Trombositopenia

Pengobatan trombositopenia tergantung dari penyebab penyakitnya. Sehingga paling penting adalah menegakkan diagnosis penyakit terlebih dahulu, sehingga dapat ditentukan terapi yang paling tepat. Misalnya jika penyebab trombositopenia karena infeksi virus dengue maka pengobatan trombositopenia dapat dilakukan dengan terapi cairan dengan infus kristaloid. Jika penyebabnya karena infeksi bakteri maka dapat diberikan antibiotik untuk mengatasi bakteri penyebab. Jika penyebabnya karena gangguan pada sistem imun, maka pengobatannya dapat diberikan steroid dengan dosis tertentu. Namun, trombositopenia dapat juga tidak perlu diobati jika dokter merasa trombositopenia berlangsung ringan dan tidak menimbulkan masalah pada kesehatan pasien.

Pencegahan

Ada beberapa keadaan dimana trombositopenia tidak dapat dicegah, namun bisa untuk dikurangi tingkat keparahannya dengan cara sebagai berikut:

  • Jika penyebab trombositopenia karena konsumsi alkohol berlebihan, maka pembatasan asupan alkohol atau penghentian konsumsi alkohol dapat mencegah terjadinya trombositopenia.
  • Hindari konsumsi obat yang menjadi penyebab trombositopenia. Konsultasi dengan dokter anda agar dapat diganti dengan pilihan obat lainnya.
  • Hindari aktivitas yang bisa melukai tubuh anda sehingga gejala trombositopenia berupa perdarahan yang lama berhenti tidak terjadi.
  • Hindari konsumsi obat yang dapat mengencerkan darah seperti aspirin ataupun ibuprofen
  • Konsultasi dengan dokter anda jika terdapat gejala trombositopenia sehingga dapat dideteksi lebih awal penyebab penyakitnya dan mendapat terapi yang paling tepat dengan segera.

19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2015). Thrombocytopenia and Platelet Function Disorders. (https://patient.info/doctor/thrombocytopenia-and-platelet-function-disorders)
Martell, J. Healthline (2018). Low Platelet Count (Thrombocytopenia). (https://www.healthline.com/health/thrombocytopenia)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app