Ibuproxam: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 16, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) adalah kelas obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, mengurangi demam, mencegah pembekuan darah dan, dalam dosis yang lebih tinggi dapat mengurangi peradangan. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani gangguan pada muskuloskeletal dan sendi. Gangguan muskuloskeletal merupakan kondisi yang dapat memengaruhi otot, tulang, dan persendian Anda. Gangguan tersebut seperti tendinitis, sindrom terowongan karpal, osteoartritis, rheumatoid arthritis (RA), fibromyalgia dan patah tulang.

Gangguan muskuloskletal dan sendi merupakan kondisi yang umum terjadi. Dan risiko seseorang mengembangkan penyakit ini akan meningkat seiring bertambahnya usia. Tingkat keparahan gangguan ini dapat bervariasi. Dalam beberapa kasus, gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, pengobatan yang tepat sangat dibutuhkan untuk mengatasi gangguan tersebut.

Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat dari golongan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk mengatasi masalah pada muskuloskeletal dan sendi. Obat tersebut yaitu obat Ibuproxam. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis dan efek samping obat Ibuproxam. Selamat membaca. 

Mengenai Ibuproxam

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Salep

Kandungan:

Obat NSAIDs

Kegunaan Ibuproxam

Ibuproxam adalah asam hidroksamik yang diperoleh dengan kondensasi formal dari gugus karboksi ibuprofen dengan gugus amino hidroksilamin. Obat ini biasa digunakan untuk pengobatan nyeri dan peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal dan sendi. 

Obat ini memiliki peran sebagai obat antiinflamasi nonsteroid. Obat Ibuproxam bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin.

Dosis Ibuproxam

Ibuproxam tersedia dalam bentuk salep topikal 5%. Dosis obat Ibuproxam yang biasa digunakan yaitu: 

Dosis Topikal / Kulit untuk Nyeri dan peradangan yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal dan sendi
Dewasa: Salep 5%: Oleskan 2-3 kali / hari selama 4-5 hari. 

Dokter biasanya akan memberikan dosis obat sesuai dengan tanda dan gejala yang Anda alami. Jika masih ada pertanyaan yang Anda masih bingung mengenai penggunaan obat ini, tanyakan kembali ke dokter atau apoteker. Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. 

Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Efek samping Ibuproxam

Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama. Seperti halnya dalam penggunaan obat Ibuproxam yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

Jika setelah menggunakan obat Ibuproxam terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Kontraindikasi Ibuproxam

  • Ulserasi peptik aktif
  • Hipersensitivitas terhadap aspirin dan NSAID lainnya

Interaksi Ibuproxam

  • Mengurangi efek obat antihipertensi
  • Efek yang ditingkatkan dengan obat moclobemide
  • Peningkatan risiko perdarahan saluran pencernaa dengan warfarin
  • Berpotensi Fatal: Mengurangi efek antiplatelet aspirin. Meningkatkan risiko metotreksat dan toksisitas litium. 

Perhatian dan peringatan penggunaan Ibuproxam

Sebelum Anda menggunakan Ibuproxam, beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat tersebut atau bahan-bahan di dalamnya. Diskusikan juga dengan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap aspirin, atau obat-obatan NSAID lainnya. Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter.

Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Ibuproxam. Obat ini tidak boleh digunakan jika Anda memiliki kondisi-kondisi medis tertentu. Sebelum menggunakan obat ini, berkonsultasilah dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki penyakit ginjal dan hati, asma yang sensitif terhadap aspirin, gagal jantung, tekanan darah tinggi, disfungsi ventrikel kiri, hipertensi atau edema dan riwayat penyakit lainnya.

Obat ini memiliki efek samping sakit kepala. Oleh karena itu hindari aktivitas seperti mengemudi dan aktivitas berat lainnya saat mengkonsumsi obat Ibuproxam. Hati-hati pemberian obat ini pada ibu hamil dan menyusui. Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter jika Anda hamil atau jika Anda berencana untuk hamil. Konsultasikan kembali mengenai manfaat dan resiko penggunaan obat ini pada kondisi tesebut.

Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk munculnya efek samping. Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


45 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The dangers of NSAIDs: look both ways. British Journal of General Practice. (https://bjgp.org/content/66/645/172)
NSAIDs and Side Effects: Common & Urgent. Healthline. (https://www.healthline.com/health/side-effects-from-nsaids)
Heart-safer NSAID alternatives. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/heart-health/heart-safer-nsaid-alternatives)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app