Leukopenia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 2 menit

Leukopenia adalah rendahnya jumlah total sel darah putih (leukosit) dibanding nilai normal. Sedangkan nilai normal jumlah total sel darah putih adalah 5.000-10.000 per milimeter kubik.

Jadi secara singkat bisa dibilang kekurangan darah putih, kalau kekurangan darah merah namanya Anemia. Seseorang ditetapkan mengalami leukopenia apabila jumlah total sel putihnya di bawah 3.500 per milimeter kubik yang diketahui melalui pemeriksaan darah lengkap (CBC = Complete Blood Count). Istilah lain dari leukopenia adalah leukocytopenia. Sedangkan istilah yang berlawanan adalah leukositosis (leukosit tinggi).

Kita tahu bahwa fungsi utama sel darah putih adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, jadi ketika jumlah sel darah putih menurun, maka kemampuan seseorang untuk melawan infeksi dan penyakit juga akan menurun sehingga lebih rentan atau lebih mudah terserang penyakit.

Penyebab Leukopenia

Leukopenia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau bisa juga sebagai akibat dari konsumsi obat-obatan tertentu. Daftar lengkap penyebab leukopenia sebagai berikut:

  • Infeksi, seperti influenza, tifus, malaria, TBC atau sepsis.
  • Penyakit sumsum tulang atau penurunan fungsi sumsum tulang.
  • Kanker atau penyakit lain yang merusak sumsum tulang.
  • Gangguan autoimun seperti HIV atau SLE (penyakit lupus) yang menghancurkan sel-sel darah putih atau sel sumsum tulang.
  • Obat Kemoterapi untuk kanker seperti azathioprine (diberikan pada pasien transplantasi) dapat menyebabkan leukopenia. Banyak obat yang digunakan untuk mengobati kanker juga dapat menyebabkan leukopenia.
  • Hipersensitivitasa atau alergi terhadap beberapa obat yang umum digunakan seperti antibiotik (minocycline) atau diuretik.
  • Kekurangan vitamin B12, seng, tembaga dan folat - kekurangan gizi dapat menyebabkan leukopenia.
  • Pembesaran limpa (splenomegali)
  • Anemia aplastik
  • Radiasi

Gejala Leukopenia

Gejala umum leukopenia adalah mudah seseorang terserang penyakit infeksi, kelelahan, mengantuk, demam dan sakit kepala.

Biasanya leukopenia tidak menunjukkan gejala apapun pada awal mula penyakit, sampai tubuh menjadi rentan terhadap infeksi sehingga mempengaruhi organ-organ tubuh. Jika leukopenia masih ringan, maka tidak akan menunjukkan gejala apapun. Gejala mulai muncul hanya pada kasus yang berat.

Apabila itu terjadi, gejala leukopenia meliputi:

Pengobatan Leukopenia

Pengobatan leukopenia akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Secara umum pengobatan meliputi suplemen vitamin, terpai obat steroid atau obat lain bersama dengan diet seimbang dan istirahat yang cukup.

Obat dan Vitamin

Resep steroid dan suplemen vitamin bertujuan untuk mengaktifkan sumsum tulang sehingga dapat menghasilkan sel-sel darah putih yang baru. Obat yang mengandung 'faktor pertumbuhan dan sitokin membantu dalam meningkatkan produksi sel darah putih.

Pola Hidup Sehat

Orang dengan leukopenia harus mengikuti diet seimbang. Buah-buahan dan tambahan asupan cairan yang cukup disarankan untuk menghindari sembelit. Di samping itu pasien juga harus tetap aktif dengan oleh raga ringan.

Hindari Cedera

Lindungi diri untuk meminimalisir cedera, karena luka ringan atau goresan dapat menjadi pintu masuk bakteri atau kuman lainnya yang dapat menyebabkan infeksi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Gunakan alat pelindung diri, misalnya alas kaki atau sarung tangan ketika melakukan aktivitas berisiko.
  • Mulut harus tetap bersih dan dibilas dengan air garam hangat.
  • Gunakan sikat gigi yang lembut.
  • Pasien harus tinggal jauh dari orang-orang yang lagi sakit infeksi untuk mencegah agar tidak tertular.

Jika Anda mengalami beberapa gejala leukopenia seperti disebutkan di atas, maka segeralah melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan kondisi Anda.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zhou, J., Tian, X., Cheng, L., Zhou, Q., Liu, Y., Zhang, Y., …& Ma, H. (2015, October 9). The risk of neutropenia and leukopenia in advanced non-small cell lung cancer patients treated with erlotinib: A prisma-compliant systematic review and meta-analysis. Medicine, 94(40), e1719 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4616758/)
Lin, F.-S., Wu, M.-Y., Tu, W.-J., Pan, H.-Q., Zheng, J., Shi, J.-W., … Zhang, X. (2015, December). A cross-sectional and follow-up study of leukopenia in tuberculosis patients: Prevalence, risk factors and impact of anti-tuberculosis treatment. Journal of Thoracic Disease, 7(12), 2234–2242 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4703664/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app