Apa Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Apa Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis?

Pernahkah Anda mendengar penyakit maag akut dan maag kronis? Menurut Anda apakah kedua penyakit tersebut adalah penyakit dengan kondisi yang sama? Jawabannya adalah tidak. Kenapa? Karena terdapat perbedaan makna antara akut dan kronis.

Orang awam sering bingung dengan istilah akut dan kronis untuk menyifati suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Bahkan sebagian menganggap akut dan kronis sama saja, padahal anggapan tersebut salah. Jadi apa sih perbedaan antara akut dan kronis? Berikut akan kami ulas perbedaannya secara terperinci.

Perbedaan Definisi Akut dan Kronis

Istilah akut bila digunakan untuk penyakit adalah penyakit yang terjadi secara mendadak dalam waktu singkat dan biasanya merupakan serangan penyakit yang serius. Bila digunakan untuk nyeri, akut digunakan untuk menggambarkan rasa sakit yang hebat dan teramat sangat.

Sedangkan kronis mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau secara perlahan, berpotensi menjadi penyakit yang serius jika tidak segera ditangani. Kronis juga berarti sesuatu yang bisa kumat sewaktu-waktu dan berulang atau penyakit menahun.

Kondisi akut adalah salah satu gejala yang muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat, sementara kondisi kronis adalah penyakit yang berkembang secara bertahap dan memburuk dalam jangka waktu yang lama.

Penggunaan Akut dan Kronis

Akut berarti kondisi mendadak dari suatu penyakit atau cedera, sedangkan penyakit kronis berkembang secara perlahan dan bertahap. Kondisi akut terjadi saat Anda teriris pisau atau terkena flu, sedangkan kondisi medis kronis adalah saat Anda menderita penyakit yang berlangsung lama seperti diebetes, darah tinggi, kanker, dll.

Dalam kondisi medis akut, seseorang dapat pulih dengan cepat dan segera terbebas dari gejala tersebut. Namun dalam kondisi medis kronis, penyakit ini dapat berlangsung seumur hidup dan mungkin perlu waktu lebih lama untuk mendapatkan penyembuhan dari penyakit ini.

Cedera akut dapat berpotensi menjadi kondisi kronis. Misalnya, jika seseorang memiliki sakit punggung, dan sakit ini terus berlanjut, maka ia bisa mengalami sakit punggung kronis. Gejala penyakit akut juga berlangsung dalam waktu singkat sedangkan gejala penyakit kronis mungkin memakan waktu lebih dari tiga bulan untuk meredakan atau menyembuhkannya.

( ! ) Ingat, Istilah akut pada penyakit bukan merupakan indikasi keparahan. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan periode waktu atau durasi berlangsungnya penyakit maupun keluhan dan seberapa cepat perkembangannya.

Contoh Penyakit Akut dan Kronis

Contoh kondisi akut meliputi patah tulang atau serangan asma pertama kali, luka bakar dan cedera leher saat bermain. Penyakit akut termasuk pilek, flu dan radang tenggorkan. Nyeri akut dialami setelah seseorang terluka, misalnya luka iris atau patah tulang. Contoh kondisi kronis meliputi osteoporosis, asma, sering migrain, nyeri punggung, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, kanker, dan lain-lain.

Banyak contoh penyakit dapat terjadi secara akut maupun kronis. Misalnya:

  • Gagal ginjal akut. Terjadi mendadak akibat dehidrasi, kehilangan darah atau minum obat-obatan yang menyebabkan kerusakan ginjal.
  • Gagal ginjal kronis. Disebabkan oleh kondisi jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, dan melibatkan kerusakan ginjal secara bertahap dari waktu ke waktu.

Contoh lainnya lagi, Hepatitis B Akut dan Kronis

Dalam beberapa kasus, penyakit akut sembuh sendiri sedangkan pada kasus penyakit kronis pasien mungkin harus dirawat di rumah sakit atau harus dibawa ke dokter secara rutin. Pasien yang menderita penyakit kronis diminta untuk mengonsumsi obat yang diresepkan untuk waktu yang lebih lama sedangkan pasien dengan penyakit akut mungkin tidak memerlukan obat sama sekali. Mereka juga bisa mengatasinya dengan obat penghilang rasa sakit untuk menghilangkan gejala dan rasa sakitnya. Efek kesehatan akut bisa dipulihkan namun efek kesehatan kronis diketahui tidak dapat dipulihkan.

Nyeri akut menggambarkan bahwa tubuh Anda telah terluka - misalnya, saat Anda jatuh, tungkai jari kaki terluka, jari terbakar, dan lain-lain. Nyeri itu muncul tiba-tiba, memuncak sebagai tanda bahwa sedang ada masalah pada tubuh dan akan berangsur menghilang seiring proses penyembuahn. Demikian pula, penyakit akut seperti flu yang biasa menimpa seseorang secara tiba-tiba, dapat memburuk dalam waktu singkat, dan kemudian sembuh.

Di samping itu, nyeri kronis merayapi Anda secara bertahap dan pada saat Anda merasakan gejalanya, Anda baru tersadar telah terserang penyakit kronis selama beberapa waktu. Kondisi ini berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan di luar pemulihan yang diharapkan, sampai Anda merasakan sakit itu sendiri adalah penyakit dan telah menjadi bagian dari diri Anda. Nyeri punggung yang berlangsung berbulan-bulan dan memburuk dari waktu ke waktu adalah contoh dari nyeri kronis.

Tabel perbandingan Akut vs Kronis
Akut Kronis
Definisi Penyakit akut adalah penyakit dengan gejala cepat atau singkat. Penyakit kronis adalah kondisi kesehatan atau penyakit yang berlangsung perlahan dan tahan lama.
Kemunculan gejala Tiba-tiba Biasanya bertahap
Lamanya Pendek; Beberapa hari sampai satu atau dua minggu. Berlangsung lama; Biasanya enam minggu atau lebih, sering berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Sifat Nyeri Mendadak atau tiba-tiba sebagai reaksi terhadap luka atau sesuatu yang lain. Berkembang secara bertahap dan tetap dirasakan melampaui periode pemulihan yang diharapkan.
Contoh Patah tulang, luka bakar, radang tenggorokan, flu, serangan asma, mulas. Osteoporosis, asma, sering migrain, nyeri punggung, konsisten, penyakit jantung, penyakit ginjal.

Perbedaan Inflamasi atau Radang Akut dan Kronis

Peradangan Akut Peradangan Kronis
Sel Infeksi: Neutrofil. Alergi: eosinofil, sel mast Makrofag, limfosit
Mediator kimia Complenent, kinins, prostaglandin, leukotrien, sitokin (Interleukin 1, Interleukin 6), interferon gamma dari sel T Sitokin dari makrofag dan limfosit T
Lesi Ruam, nanah, abses Ruam, fibrosis, granuloma
Contoh Klinis Abses (otak, kulit), reaksi alergi (anafilaksis) Kondisi autoimun (lupus, rheumatoid arthritis), cystic fibrosis

Demikianlah ulasan tentang perbedaan akut dan kronis. Penulis berharap dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat membedakan antara penyakit akut dan kronis.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What is the difference between acute and chronic illness? - MSU Extension (https://www.canr.msu.edu/news/what_is_the_difference_between_acute_and_chronic_illness)
Acute vs. chronic conditions: MedlinePlus Medical Encyclopedia Image (https://medlineplus.gov/ency/imagepages/18126.htm)
Chronic and Acute Explained - Glossary of Medical Terms (https://www.verywellhealth.com/chronic-definition-3157059)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app