Forres Tablet 50mg: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Waktu baca: 4 menit

Forres Tablet adalah obat yang digunakan untuk pengobatan simtomatik terhadap kondisi yang terkait dengan spasme muskuloskeletal/kejang otot. Obat Forres Tablet mengandung Eperisone HCl, obat antispasmodik yang bekerja sebagai relaksan otot dan vasodilator.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Forres Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

Pabrik

PT Kalbe Farma

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Forres Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Box 5 × 10's film-coated Tablet 50 mg

kandungan

Tiap kemasan obat Forres Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Eperisone adalah obat yang digunakan untuk pengobatan simtomatik terhadap kondisi yang terkait dengan spasme muskuloskeletal/kejang otot. Eperisone adalah obat antispasmodik yang bekerja sebagai relaksan otot/melemaskan otot rangka dan otot polos vaskular, yang menghasilkan pengurangan myotonia, peningkatan sirkulasi, dan penekanan refleks rasa sakit.Rumus kimia obat ini adalah 4' -ethyl-2-methyl-3-piperidinopropiophenone. Obat ini mempunyai khasiat sebagai relaksan otot rangka dan sebagai vasodilator karena senyawa ini beraksi pada batang saraf pusat dan pada otot polos vaskular. Obat ini biasanya digunakan dalam bentuk garamnya yaitu Eperisone hydrochloride (Eperisone HCl).

Indikasi

Kegunaan Forres Tablet (Eperisone HCl) adalah untuk pengobatan simtomatik terhadap kondisi yang terkait dengan spasme muskuloskeletal seperti kejang otot, dan spastisitas. Obat ini juga dapat digunakan sebagai obat alternatif pilihan pada gangguan Musculoskeletal.

Kontraindikasi

Efek samping Forres Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping yang harus diwaspadai saat menggunakan obat Forres Tablet :

  • Efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan obat ini adalah kelemahan otot, pusing, insomnia, rasa kantuk, mati rasa atau gemetar pada ekstremitas.
  • Efek samping yang bisa cukup parah termasuk disfungsi hati dan ginjal, gangguan kencing, juga perubahan hematologis seperti anemia.
  • Obat ini juga menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan misalnya sakit perut, mual dan muntah, diare, anoreksia, terkadang juga menyebabkan sembelit.
  • Efek samping yang bisa berpotensi fatal adalah shock anafilaktoid : Jika terjadi gejala seperti kemerahan/ruam kulit, gatal, urtikaria, edema pada wajah dan/atau bagian tubuh lainnya, dyspnoea, segera hentikan pengobatan dan dapatkan tindakan medis yang tepat.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Forres Tablet adalah sebagai berikut :

  • Minum obat Forres Tablet setelah makan untuk menghindari efek samping pada saluran pencernaan.
  • Obat ini dapat memperburuk disfungsi hati. Oleh karena itu harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
  • Obat ini harus digunakan secara hati-hati bila pasien mempunyai riwayat hipersensitivitas terhadap pengobatan apapun.
  • Obat Forres Tablet sebaiknya tidak digunakan untuk anak-anak, ibu hamil, pasien yang menderita disfungsi ginjal, dan neonatus.
  • Hentikan penggunaan obat ini jika gejala berlanjut selama lebih dari 10 hari atau jika terjadi kemerahan pada kulit.
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
  • Jika Anda mengalami gejala-gejala efek samping seperti kelemahan otot yang berlebihan, pusing, mengantuk atau gejala lainnya, dosis obat harus dikurangi atau pengobatan dihentikan.
  • Pada penelitian terhadap hewan (pada tikus), Eperisone HCl telah dilaporkan diekskresikan dalam ASI. Meskipun penelitian pada hewan tidak selalu identik memberikan hasil yang sama pada manusia, sebaiknya obat ini tidak digunakan selama menyusui. Jika obat ini harus digunakan karena tidak ada alternatif lain, pasien disarankan untuk menghentikan menyusui selama masa pengobatan.

Penggunaan Obat Forres Tablet Untuk Ibu Hamil

Belum ada data yang menunjukkan apakah Eperisone HCl aman digunakan untuk ibu hamil. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada janin, obat Forres Tablet hanya boleh digunakan untuk ibu hamil jika manfaat terapeutik yang diharapkan akan lebih besar daripada kemungkinan risiko yang mungkin terjadi.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat Forres Tablet yang bisa terjadi jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain :

  • Hindari penggunaan bersamaan dengan tolperisone HCl dan methocarbamol. Ada laporan bahwa penggunaan bersamaan dengan obat-obat tersebut bisa menyebabkan gangguan akomodasi okular (gangguan penentuan fokus mata).
  • Metabolisme Eperisone HCl dapat meningkat bila dikombinasikan dengan Amobarbital. Hal ini mungkin berpengaruh pada konsentrasinya dalam plasma.
  • Alfuzosin dapat meningkatkan aktivitas hipotensi Eperisone HCl.
  • Saat digunakan bersamaan dengan obat seperti Amorolfine, Artemether, dan Amphotericin B potensi efek samping yang lebih parah dapat meningkat.

Dosis Forres Tablet

Obat Forres Tablet (Eperisone HCl) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

Dosis dewasa : 3 x sehari 50 mg (setiap 8 jam). Obat diberikan secara oral. Dosis bisa disesuaikan tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keparahan gejala, usia pasien dan respon terhadap pengobatan yang diberikan.

Aturan pakai :

  • Minum obat ini setelah makan untuk menghindari ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Eperisone HCl

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Forres Tablet (Eperisone HCl) harus sesuai dengan yang dianjurkan.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rosso, Federica & Rossi, Roberto. (2016). Eperisone hydrochloride: New therapeutic evidence for postsurgical pain. 67. 86-93.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/312454172_Eperisone_hydrochloride_New_therapeutic_evidence_for_postsurgical_pain)
Cabitza, P & Randelli, P. (2007). Efficacy and safety of eperisone in patients with low back pain: A double blind randomized study. European review for medical and pharmacological sciences. 12. 229-35.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/23194160_Efficacy_and_safety_of_eperisone_in_patients_with_low_back_pain_A_double_blind_randomized_study)
Bavage, Sachin & Durg, Sharanbasappa & Kareem, Shoukath & Dhadde, Shivsharan. (2016). Clinical efficacy and safety of eperisone for low back pain: A systematic literature review. Pharmacological reports: PR. 68. 903-912. 10.1016/j.pharep.2016.05.003.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/303457383_Clinical_efficacy_and_safety_of_eperisone_for_low_back_pain_A_systematic_literature_review)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app