Insomnia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mar 25, 2019 Waktu baca: 4 menit

Siapa yang tidak mengenal kata insomia? Sebagian besar dari kamu juga pasti pernah mengalami insomia. Insomnia sendiri merupakan keadaan dimana kamu sulit untuk tertidur atau tidak bisa tertidur dalam jangka waktu yang lama. 

Kondisi ini memang sering terjadi dan tidak dianggap serius oleh sebagian orang namun bila insomnia terjadi secara terus menerus dan tak kunjung membaik, 

dikhawatirkan dapat membawa dampak bahaya bagi kesehatan tubuh kamu karena tidur ialah waktu tubuh merecharge seluruh sel-selnya dan bila waktu tidurmu kurang dan terjadi terus menerus akan membuat tubuhmu kekurangan istirahat dan menggaggu kualitas hidupmu. Khusus untuk kamu, akan dibahas lebih jauh mengenai insomnia.

Apa itu Insomnia?

Insomnia ialah salah satu gangguan tidur yang membuat seseorang sulit untuk tidur, sulit mempertahankan tidur dalam jangka waktu yang lama atau jika seseorang terbangun akan sulit untuk kembali tidur. 

Insomia sendiri sebenarnya dapat menyerang kaum lelaki dan perempuan dari seluruh lapisan usia baik remaja, dewasa maupun orang lanjut usia. 

Umumnya umur yang bertambah dapat meningkatkan peluang kamu terkena insomnia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Health Organization atau WHO, ditemukan bahwa 27% pasien insomnia kebanyakan ialah wanita. 

Kemungkinan wanita lebih rentan terserang insomnia dikarenakan wanita lebih sensitif dalam menghadapi perubahan sehingga lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.

Gejala-gejala Insomnia

Waktu tidur atau beristirahat manusia sebenarnya berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing individu. Perbedaan ini banyak dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, pola makan, keadaan lingkungan dan berbagai faktor lainnya. 

Namun pada umumnya ada beberapa gejala insomnia yang paling umum dan sering dirasakan oleh penderita seperti dibawah ini:

  • Susah tidur pada malam hari
  • Bangun pada malam hari, atau bangun terlalu dini lalu susah untuk tertidur kembali
  • Tidak merasa segar setelah tidur
  • Merasa lelah, lesu, letih dan mengantuk pada siang hari
  • Mudah marah, depresi, atau uring-uringan sepanjang hari
  • Sulit untuk fokus atau memusatkan perhatian pada tugas-tugas dan sulit untuk mengingat
  • Sakit kepala dan kepala terasa tegang
  • Rasa tertekan di perut dan usus
  • Susah untuk tidur siang

Penyebab Insomnia yang paling umum:

Penyebab insomnia tidak dapat dikatakan hanya karena satu atau dua hal saja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena insmonia. 

Insomnia sendiri bukanlah termasuk penyakit namun lebih merupakan gejala yang berkaitan dengan gangguan emosional dan psikologi. Selain dua faktor tersebut, pola hidup yang tidak baikpun dapat menyebabkan insomnia seperti :

1. Stress dan cemas

Terlalu banyak stress dan pikiran serta kekhawatiran dalam hidup seperti stress pekerjaan, stress sekolah, stress kesehatan, stress keluarga dan semacamnya akan membuat kamu merasa cemas dan kesulitan untuk tertidur. 

2. Konsumsi kafein, nikotin dan alkohol

Mengkonsumsi nikotin, kafein dan alkohol pada sore hari dan malam hari tentunya dapat membuat kamu kesulitan tidur apalagi bila mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan karena nikotin dapat mempengaruhi otak kamu untuk sulit tidur dan alkohol dapat menyebabkan kamu terbangun di tengah tidurmu.

3. Makan terlalu banyak sebelum tidur

Kebiasaan makan terlalu banyak sebelum tidur akan membuat kamu merasa tidak nyaman saat berbaring, kadang kamu akan merasakan mulas dikarenakan naikan aliran asam dan makanan dari lambung ke kerongkongan setelah makan terlalu banyak sehingga kamu akan sulit untuk tidur

4. Adanya kondisi medis tertentu

Bagi pasien penderita sakit kronis sakit kronis (fibromyalgia dan arthritis), kesulitan bernapas (GERD dan heartburn) dan pasien kencing manis dan nokturia yang sering buang air kecil, kondisi-kondisi medis seperti ini memang menyebabkan pasien sulit untuk tertidur.

5. Pengaruh atau efek samping obat-obatan tertentu

Terdapat beberapa jenis obat yang memiliki efek anti ngantuk seperti obat antidepresan, corticosteroid, atau obat-obatan hipertensi dan lainnya.

6. Keadaan-keadaan khusus

Keadaan khusus yang dimaksud ialah keadaan yang membuat tubuh cukup ‘kaget’ dan harus beradaptasi kembali untuk membuat tubuh terbiasa untuk tidur seperti Jet Lag (keadaan ini biasanya dialami oleh seseorang yang suka travelling dari satu tempat ke tempat yang jaraknya cukup jauh misal dari Timur ke Barat dengan rentan waktu yang berbeda terlalu jauh), sering berubah-ubah jam kerjanya misalkan biasa bekerja untuk shift pagi, lalu dalam waktu sebulan berganti menjadi shift malam dan seterusnya tentu akan membuat badan dan pikiran harus beradaptasi kembali.

Kebiasaan waktu tidur yang tidak teratur dan lingkungan tidur yang tidak kondusif seperti bermain hp, sambil menonton televisi, makan sebelum tidur atau melakukan pekerjaan di tempat tidur dapat menyebabkan insomia

Insomia yang parah dan tak kunjung membaik juga dapat menindikasikan penyakit serius seperti kerusakan pada otak karena ensefalitis, Alzheimer dan stroke.

Bila insomnia yang terjadi pada kamu berlangsung sering dan tak kunjung sembuh, ada baiknya kamu konsultasikan keadaanmu ke dokter terdekat untuk mendapatkan pengobatan terbaik bagi kesehatanmu.

PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN TIDUR

    • Terapi kontrol stimulus
    • Teknik relaksasi
    • Restriksi tidur
    • Matikan lampu kamar Anda
    • Anda hanya diperbolehkan melakukan aktivitas tidur dan seks diatas ranjang. Jika Anda tidak dapat tidur setelah berbaring di kasur sebaiknya Anda keluar kamar dan kembali lagi saat merasa mengantuk
    • Anda dapat melakukan latihan relaksasi, berdoa, atau meditasi sebelum tidur.
    • Batasi waktu tidur siang Anda sehingga tidur malam Anda lebih efektif

    36 Referensi
    Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
    WebMD (2017). An Overview of Insomnia. (https://www.webmd.com/sleep-disorders/insomnia-causes)
    Peters, B. Verywell Health (2018). Insomnia Treatment Option: Phototherapy. (https://www.verywellhealth.com/insomnia-treatment-option-relaxation-and-biofeedback-3015203)
    O’Connell, K. Healthline (2017). Effects of Insomnia on the Body. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/9155.php)

    Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

    Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
    (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

    Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
    Buka di app