Spasme Otot - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Kondisi dimana otot Anda berkontraksi, menjadi kaku, atau berkedut tanpa sadar, kondisi tersebut biasa disebut dengan spasme otot. Spasme otot dapat mempersulit seseorang untuk berjalan, bergerak, atau berbicara. Kadang-kadang hal tersebut bisa membuat Anda merasa tidak nyaman dan terasa sakit.

Apa itu spasme otot?

Spasme otot terjadi ketika impuls saraf yang mengontrol pergerakan otot terganggu atau rusak. Berbagai kondisi dapat menyebabkan spasme otot, seperti:

  • Cedera tulang belakang
  • Kerusakan otak
  • Penyakit seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS) dan multiple sclerosis (MS)

Menurut National Multiple Sclerosis Society, spasme otot dapat memiliki beberapa manfaat bagi sebagian orang dengan kondisi kaki yang sangat lemah. Kekakuan dari spasme otot dapat membantu seseorang tersebut berdiri atau berjalan. 

Bagi orang-orang tersebut, tujuan dari pengobatan harus dapat menghilangkan rasa sakit sambil mempertahankan kekakuan yang diperlukan agar dapat berfungsi kembali.

Spasme otot yang berkepanjangan dapat menyebabkan:

  • Sendi terasa kaku
  • Penekanan pada luka
  • Ketidakmampuan tubuh untuk berfungsi secara normal
  • Nyeri dan susah untuk bergerak bebas

Konsultasikan ke dokter Anda jika Anda memiliki spasme otot dengan penyebab yang tidak diketahui.

Latihan peregangan dapat membantu meredakan masalah spasme otot. Dokter Anda dapat merekomendasikan terapi fisik atau pemijatan. 

Obat yang dapat diresepkan untuk kondisi ini termasuk obat pelemas otot, obat penenang, dan obat penghambat saraf Pembedahan juga dapat digunakan dalam beberapa kasus spasme otot.

Tanda dan gejala spasme otot

Episode spasme otot dapat berkisar dari spasme otot yang sangat ringan hingga berat dan menyakitkan. Tanda dan gejala spasme otot meliputi:

  • Otot yang kaku
  • Kekakuan sendi
  • Gerakan tersentak-sentak yang tidak disadari
  • Refleks yang berlebihan
  • Sikap yang tidak seperti biasa
  • Posisi jari, pergelangan tangan, lengan, atau bahu yang tidak normal
  • Kejang otot
  • Menyilangkan kaki secara tidak sengaja, yang biasa disebut "scissoring" kondisi dimana kaki bersilang seperti ujung gunting
  • Kesulitan mengendalikan otot yang digunakan untuk berbicara
  • Kontraksi otot yang membatasi ruang gerak Anda
  • Nyeri pada otot dan sendi
  • Sakit punggung
  • Kesulitan bergerak

Spasme otot dapat dipicu ketika Anda mengubah posisi atau bergerak secara tiba-tiba. Pemicu spasme otot lainnya termasuk:

  • Kelelahan
  • Stress
  • Kelembaban udara yang tinggi
  • Kepanasan
  • Kedinginan
  • Infeks
  • Pakaian yang terlalu ketat

Kebiasaan Anda untuk melakukan kegiatan sehari-hari dapat terganggu jika spasme otot terjadi terlalu sering.

Penyebab spasme otot

Penyebab utama spasme otot adalah kerusakan pada jalur saraf yang dapat mengontrol pergerakan otot. Keadaan ini bisa disebabkan dari berbagai macam kondisi dan penyakit, seperti:

  • Kerusakan otak
  • Cedera tulang belakang
  • Stroke
  • Cerebral palsy
  • Multiple sclerosis (MS)
  • Sclerosis lateral amyotrophic (ALS, penyakit Lou Gehrig)
  • Paraplegia spastik herediter
  • Adrenoleukodystrophy (ALD)
  • Fenilketonuria
  • Penyakit Krabbe
  • Penggunaan otot yang berlebihan (overuse)

Cara mengobati spasme otot

Jika spasme otot tidak diatasi dengan baik, maka hal tersebut dapat menyebabkan persendian yang menjadi kaku dan penekanan pada kulit Anda. Spasme otot yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketidakmampuan Anda untuk menggerakkan:

  • Pergelangan kaki
  • Lutut
  • Pinggul
  • Siku
  • Bahu
  • Pergelangan tangan

Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk bergerak, berjalan, dan berfungsi kembali secara normal.

Kapan harus ke dokter?

Pengobatan spasme otot akan didasarkan pada frekuensi dan tingkat spasme otot Anda, dan kondisi yang menyebabkannya. Segera hubungi dokter jika:

  • Anda mengalami spasme otot untuk pertama kalinya dan penyebabnya tidak diketahui
  • Spasme otot Anda semakin parah atau terjadi lebih sering
  • Anda memiliki kekakuan sendi
  • Anda memiliki luka tekan atau kulit yang merah
  • Tingkat ketidaknyamanan atau rasa sakit Anda meningkat
  • Anda merasa kesulitan untuk melakukan tugas sehari-hari

Dokter Anda mungkin akan menyarankan terapi fisik atau latihan yang dapat Anda lakukan di rumah. Dalam beberapa kasus, gips atau bidai dapat digunakan untuk mencegah terjadinya spasme otot.

Obat-obatan untuk spasme otot

Ada banyak obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati spasme otot, seperti:

  • Botulinum toxin: (disuntikkan langsung ke otot yang kaku)
  • Baclofen: (pelemas otot)
  • Diazepam: (obat penenang)
  • Fenol: (pemblokir saraf)
  • Tizanidine: (menenangkan kejang dan melemaskan otot-otot yang tegang)

Beberapa obat-obatan di atas dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman seperti:

  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Mual

Jika Anda mengalami efek samping tersebut, jangan menghentikan pengobatan tanpa anjuran dari dokter. Konsultasikan kembali ke dokter Anda.

Pembedahan mungkin dapat direkomendasikan untuk pelepasan tendon atau untuk memutuskan jalur saraf otot ketika obat-obatan dan terapi fisik tidak dapat memperbaiki gejala Anda. Tetap berada dibawah naungan dokter dan lakukan pemantauan berkala untuk masalah spasme otot.

Cara mengobati spasme otot di rumah

Dokter atau terapis fisik Anda mungkin akan merekomendasikan berbagai macam pengobatan di rumah untuk membantu meringankan beberapa gejala spasme otot. Pengobatan tersebut termasuk:

  • Latihan peregangan untuk mengatasi spasme otot dan menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan. Anda mungkin membutuhkan terapis untuk membantu Anda latihan di rumah.
  • Hindari suhu yang terlalu panas atau dingin.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan hindari penggunaan kawat gigi yang terlalu ketat.
  • Tidur yang cukup.

Sering-seringlah mengubah posisi tubuh Anda, setidaknya setiap dua jam. Hal ini dapat membantu Anda untuk menghindari timbulnya luka tekan jika Anda menggunakan kursi roda atau berada di tempat tidur dalam waktu yang lama.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Dok kalo kedutt itu kenapa ya dok kadang ditangan di kaki diperut gt kenapaa dok
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app