Biduran (Urtikaria) - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Pengertian

Apa itu biduran?

Biduran atau urtikaria adalah reaksi vaskular pada kulit yang ditandai dengan gambaran sementara berupa bilur atau ruam berwarna merah, memucat bila ditekan, terasa gatal dan dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya. Bentuknya meninggi, dengan ukuran bervariasi mulai dari sebesar biji jagung hingga selebar telapak tangan menyerupai pulau-pulau.

Penyakit yang kerap disebut juga dengan kaligata ini merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Diperkirakan mempengaruhi sekitar 15-20% orang pada suatu waktu selama hidupnya.

Ada beberapa jenis biduran atau urtikaria, diantaranya sebagai berikut:

  • Urtikaria akut. Jenis biduran atau urtikaria yang paling umum. Gejalanya berlangsung kurang dari 6 minggu. Biasanya disebabkan oleh reaksi alergi yang berasal dari makanan atau obat-obatan tertentu. Di samping itu, infeksi dan gigitan serangga juga kerap menjadi alasan lain dibalik terjadinya urtikaria akut.
  • Urtikaria kronis. Urtikaria yang berlangsung lebih dari 6 minggu hingga hitungan tahun. Sekitar setengah dari kasus urtikaria kronis terkait dengan penyakit autoimun. Kondisi medis lain yang terkait dengan urtikaria kronis, yakni penyakit tiroid, gangguan hormonal, hepatitis hingga kanker.
  • Urtikaria fisik. Jenis biduran atau urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan fisik langsung pada kulit, seperti suhu panas/dingin, sengatan matahari, keringat berlebih dan gesekan dari pakaian yang dikenakan.
  • Dermatografisme. Jenis urtikaria fisik yang terbentuk akibat garukan atau gosokan pada kulit yang terlalu kuat.

Gangguan kesehatan lain yang dapat menyertai biduran, yakni angiodema. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan di area wajah, bibir, sekitar mata dan terkadang di alat kelamin dan area ekstremitas.

Sekitar 40% penderita urtikaria kronis mengalami angioedema, yang dapat memengaruhi organ dalam seperti paru-paru, saluran cerna, saluran napas dan beberapa organ dalam lainnya. Dengan gejala yang meliputi nyeri otot, sesak napas, muntah dan diare.

Dalam beberapa kasus, biduran juga dapat disertai dengan reaksi anfilaksis, suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa penderitanya. Dibutuhkan penanganan medis sesegera mungkin guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Ikhtisar Penyakit Biduran

Organ terlibat Urtikaria kronis dan angiodema dapat menyebabkan pembengkakan pada paru-paru, saluran cerna dan saluran napas.
Penyebab Alergen atau pemicu yang menyebabkan pelepasan histamin dan mediator lainnya dari pembuluh darah.
Penularan Tidak menular.
Gejala Bilur atau ruam berbentuk oval terasa gatal berwarna merah dan pucat ketika ditekan dengan ukuran yang dapat mencapai plakat.
Pengobatan Lotion kalamin, antihistamin, kortikosteroid, antibiotik seperti dapson, obat anti-IgE yakni omalizumab (Xolair) dan suntikan epinephrine (adrenalin)

Tanda dan Gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala biduran?

Biduran memilki gejala khas berupa bilur atau ruam berbentuk oval, terasa gatal hingga menyengat dan berwarna merah atau putih pucat ketika ditekan. Ukuran bilur sendiri dapat lentikular (sebesar biji jagung), numular (sebesar uang logam) hingga plakat (diameter >5cm) menyerupai pulau-pulau.

Umumnya bilur tersebut akan muncul di satu bagian tubuh saja dan dapat memudar dalam waktu kurang dari 24 jam. Selepas itu, bilur lainnya bisa saja terbentuk dan menyebar ke beberapa bagian tubuh lain. Dalam beberapa kasus, gejala biduran dapat bertahan selama berhari-hari dan terkadang disertai pembengkakan di area wajah, bibir dan sekitar mata.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera periksakan diri ke dokter bila mendapati kondisi sebagai berikut:

  • Terjadi hampir setiap hari dan terus berulang hingga lebih dari 6 minggu.
  • Mengalami pembengkakan di wajah, bibir dan sekitar mata.
  • Mendapati gejala pusing, mengi dan kesulitan bernapas.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab biduran?

Biduran terjadi karena tubuh melepaskan histamin dan mediator lainnya sebagai respons alami dalam melawan alergen atau pemicu.

Kondisi tersebut kemudian menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga cairan dan sel, terutama eosinofil keluar dari pembuluh darah. Lantas timbul lah rasa gatal juga bentol merah di kulit.

Beberapa faktor pemicu timbulnya biduran antara lain:

  • Alergen. Makanan, debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, lateks, bahan kimia tertentu dan obat-obatan.
  • Infeksi atau penyakit. Flu, pilek, demam kelenjar, hepatitis, infeksi saluran kemih, radang tenggorokan, parasit di dalam usus, penyakit tiroid, penyakit autoimun hingga kanker.
  • Rangsangan fisik secara langsung. Paparan sinar matahari, pakaian ketat, keringat berlebih, gigitan serangga atau tungau dan olahraga.
  • Faktor mood dan lingkungan. Gangguan kecemasan atau stres, perubahan suhu panas atau dingin yang cukup ekstrem dan kualitas air.

Siapa yang lebih berisiko terjangkit biduran?

Dibandingkan pria dewasa, wanita dewasa dan anak-anak lebih rentan mengalami biduran. Di samping itu, seseorang yang gemar mengonsumsi alkohol, memiliki gangguan kecemasan atau alergi tertentu lebih berisiko mengalami biduran.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Bagaimana memastikan diagnosis biduran?

Diagnosis biduran diawali dengan anamnesis. Dokter akan melakukan tanya jawab pada pasiennya mengenai gejala, kondisi lingkungan tempat tinggal maupun tempat bekerja, makanan atau obat yang dikonsumsi sebelumnya, riwayat kesehatan pasien juga keluarga dan lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara mendetail.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin diperlukan diantaranya seperti:

  • Tes alergi seperti tes tusuk kulit untuk mengetahui jenis pemicu alergi atau alergen.
  • Tes darah lengkap (CBC) untuk membantu mengungkap anemia, infeksi hingga kanker darah.
  • Tes fungsi tiroid untuk membantu menentukan status tiroid, hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
  • Tes fungsi hati atau liver panel guna membantu mendeteksi adanya potensi penyakit hati atau liver, seperti hepatitis, sirosis hati hingga kanker hati.
  • Pengambilan sampel feses untuk mengidentifikasi keberadaan parasit.

Obat dan Pengobatan

Bagaimana cara mengobati biduran di rumah?

Pengobatan biduran di rumah dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut ini:

Untuk sementara waktu hindari aktivitas langsung di bawah sinar matahari. Beraktivitas dan beristirahatlah di dalam ruangan atau kamar yang sejuk. Perhatikan pula pakaian yang digunakan. Sebaiknya pakailah pakaian yang longgar dan berbahan lembut.

Apa saja penanganan dan obat biduran di layanan kesehatan?

Dalam derajat ringan, biduran dapat diobati dengan mengoleskan langsung lotion kalamin ke daerah yang terkena. Disamping itu, konsumsi pula antihistamin seperti cetirizine atau loratadine guna menghentikan gatal-gatal dan mengurangi bilur yang muncul.

Untuk biduran atau urtikaria kronis dapat diobati melalui kombinasi antihistamin H1 dan H2 dengan kortikosteroid oral. Antibiotik seperti dapson dan obat anti-IgE, omalizumab, juga dapat digunakan untuk mengobati urtikaria kronis pada mereka yang berusia minimal 12 tahun.

Dalam derajat berat, dimana biduran disertai dengan angiodema atau reaksi yang parah, kemungkinan besar dibutuhkan injeksi atau suntikan epinephrine (adrenalin). Injeksi ini dapat membantu meredakan gejala biduran yang parah dengan cara melebarkan saluran pernapasan dan menyempitkan pembuluh darah.

Komplikasi

Apa bahaya komplikasi biduran yang mungkin timbul?

Dalam derajat parah, biduran dapat menyebabkan angiodema atau pembengkakan pada area wajah, bibir, sekitar mata, alat kelamin dan beberapa organ dalam seperti saluran napas dan saluran cerna hingga menimbulkan reaksi parah atau anafilaksis.

Biduran atau urtikaria kronis yang terus berulang juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan kecemasan seperti stres hingga depresi. Perhatikan! stres kronis dapat menyebabkan disregulasi mediator dan memperburuk patofisiologi penyakit inflamasi.

Pencegahan

Bagaimana mencegah biduran?

Jika penyebab biduran sudah diketahui, maka tindakan pencegahan terbaik yakni dengan menjauhi apa yang menjadi pemicunya. Namun, bila penyebabnya belum dapat diidentifikasi, maka dapat menerapkan beberapa tips berikut ini:

  • Jangan menggaruk terlalu keras/kuat ketika kulit terasa gatal.
  • Gunakan sabun dan lotion khusus kulit sensitif.
  • Sebisa mungkin hindari penggunaan pakaian ketat, terlebih saat berolahraga.
  • Gunakan tabir surya atau sun block ketika beraktivitas di bawah paparan sinar matahari.
  • Selalu jaga suhu ruangan agar tetap nyaman.

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What Are Hives and Angioedema? (https://www.webmd.com/allergies/hives-urticaria-angioedema)
WebMD (2018). Allergies and Anaphylaxis. (https://www.webmd.com/allergies/anaphylaxis)
Wong, H. Medscape (2018). Urticaria (Hives). (https://emedicine.medscape.com/article/762917-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app