Pimtrakol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Pimtrakol adalah obat untuk meredakan gejala flu seperti bersin-bersin, demam, sakit kepala, hidung tersumbat yang disertai batuk
  • Obat Pimtrakol dapat dikonsumsi anak-anak hingga orang dewasa dan merupakan jenis obat bebas terbatas yang penggunaannya sebaiknya dengan resep dokter
  • Pimtrakol mengandung Paracetamol, Gliseril guaikolat, Efedrin HCl, dan Klorfeniramin maleat. Tersedia dalam kemasan Pimtrakol syrup, Pimtrakol plus, Pimtrakol Neo
  • Pimtrakol mungkin menimbulkan efek samping seperti mengantuk, gangguan pencernaan, mulut kering, ataupun palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Kandungan paracetamol pada Pimtrakol dapat berinteraksi dengan obat antikoagulan oral serta hormon antidiuretik sehingga harus dihindari penggunaannya secara bersamaan
  • Klik untuk mendapatkan Pimtrakol atau obat flu lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Pimtrakol obat apa?

Pimtrakol adalah obat untuk meredakan gejala flu seperti bersin-bersin, demam, sakit kepala, hidung tersumbat yang disertai batuk. Obat ini dapat dikonsumsi anak-anak hingga orang dewasa.

Obat yang diproduksi oleh PT. PIM Pharmaceutical ini merupakan jenis obat bebas terbatas yang penggunaannya sebaiknya dengan resep dokter atau perhatikan anjuran pakai pada kemasan obat ini. Berikut ini kami ulas kegunaan Pimtrakol, efek samping, kontraindikasi, cara penggunaan, serta keamanannya untuk ibu hamil dan menyusui.

Ikhtisar Obat Pimtrakol

Jenis obat Pereda flu dan batuk
Kandungan Paracetamol, Gliseril guaikolat, Efedrin HCl, Klorfeniramin maleat
Kegunaan Meringankan gejala flu seperti bersin-bersin, demam, sakit kepal, hidung tersumbat serta batuk
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori B
Sediaan Pimtrakol syrup, Pimtrakol plus, Pimtrakol Neo

Mekanisme Kerja

Cara kerja Pimtrakol dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa:

  • Paracetamol, merupakan salah satu obat dari golongan obat pereda nyeri dan demam (analgetik dan antipiretik). Obat ini digunakan untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah. Paracetamol bekerja menurunkan rasa sakit dengan menghambat produksi prostaglandin yang merupakan senyawa yang dilepas tubuh sebagai respon atas adanya kerusakan jaringan atau infeksi yang memicu peradangan.
  • Gliseril guaikolat, merupakan obat pengencer dahak di saluran pernapasan. Cara kerja obat ini dengan meningkatkan volume dan viskositas (kekentalan) dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan dalam bentuk batuk.
  • Efedrin HCl, merupakan obat pereda hidung tersumbat, serta fungsi lain seperti sebagai stimulan dan penekan nafsu makan. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas noradrenalin dan reseptor adrenergik.
  • Klorfeniramin maleat, adalah obat jenis antihistamin yang dapat meredakan reaksi alergi seperti pada penyakit rinithis dan urtikaria. Obat ini bekerja dengan mengikat reseptor H1 histamin sehingga menghambat pembentukan histamin yang merupakan senyawa alami tubuh yang menyebabkan munculnya gejala alergi.

Manfaat Pimtrakol

Pimtrakol digunakan untuk meredakan gejala flu atau pilek seperti bersin-bersin, demam, sakit kepala, hidung tersumbat serta batuk yang menyertainya.

Kontraindikasi

Meskipun cukup aman, tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

Efek Samping Pimtrakol

Pimtrakol umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Efek Overdosis Pimtrakol

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan normal Pimtrakol. Namun penggunaan dosis tinggi tanpa resep dokter dalam jangka waktu lama mungkin menyebabkan efek overdosis yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Untuk itu selalu cermati petunjuk penggunaan atau patuhi resep dari dokter.

Dosis Pimtrakol

Pimtrakol tersedia dalam bentuk sediaan syrup dengan kekuatan dosis per sendok takar (5 ml) adalah:

  • Paracetamol: 125 mg.
  • Gliseril guaikolat: 50 mg.
  • Efedrin HCl: 2 mg.
  • Klorfeniramin maleat:  1 mg.

Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Pimtrakol untuk meredakan flu

  • Dosis dewasa: 3 - 4 kali sehari 15 ml atau 3 sendok takar.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur 1/2 - 1 tahun: 3 - 4 kali sehari 2,5 ml.
    • Umur 1 - 6 tahun: 3 - 4 kali sehari 5 ml (1 sendok takar).
    • Umur 6 - 12 tahun: 3 - 4 kali sehari 10 ml (2 sendok takar).

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan dan cukupi asupan air tubuh.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 6 - 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Pimtrakol pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Pimtrakol, yaitu:

  • Hindari konsumsi obat ini bersamaan dengan alkohol karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.
  • Hindari konsumsi bersamaan dengan obat-obatan penekan susunan saraf pusat karena dapat meningkatkan efek samping sedasinya.
  • Kandungan paracetamol dari obat ini dapat berinteraksi dengan obat antikoagulan oral serta hormon antidiuretik sehingga harus dihindari penggunaannya secara bersamaan.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat, retensi urin dan hipertiroid.
  • Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang menekan susunan saraf pusat (SSP).
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, karena itu hindari berkendara atau menjalankan mesin yang menuntut konsentrasi tinggi.
  • Pecandu alkohol sebaiknya berhati-hati mengonsumsi obat ini karena dapat meningkatkan risiko kerusakan hati.

Bolehkah Pimtrakol untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Bahan aktif Pimtrakol seperti paracetamol digolongkan dalam kategori A untuk ibu hamil menurut FDA. Hal itu berarti studi kontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada trimester selanjutnya), dan sangat rendah kemungkinannya untuk membahayakan janin. Namun beberapa bahan aktif Pimtrakol seperti klorfeniramin belum diketahui efeknya untuk ibu hamil. Oleh karena itu sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat selama hamil.
  • Beberapa bahan aktif obat ini dapat terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui dan mungkin mempengaruhi kesehatan bayi yang disusui. Oleh karena itu sebaiknya menghindari penggunaan obat ini kecuali atas saran dari dokter.

Artikel terkait:


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Pim-Tra-Kol. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). (http://pionas.pom.go.id/obat/pim-tra-kol-0)
Espinosa Bosch, María & Sánchez, A.J. & Rojas, F. & Bosch-Ojeda, Catalina. (2006). Determination of paracetamol: Historical evolution. Journal of pharmaceutical and biomedical analysis. 42. 291-321. 10.1016/j.jpba.2006.04.007.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/7064369_Determination_of_paracetamol_Historical_evolution)
Moore, Nicholas & Vanganse, Eric & Leparc, Jean-Marie & Wall, Richard & Farhan, Mahdi. (1999). The PAIN Study: Paracetamol, Aspirin and Ibuprofen New Tolerability Study. Clinical Drug Investigation - CLIN DRUG INVEST. 18. 89-98. 10.2165/00044011-199918020-00001.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/238225654_The_PAIN_Study_Paracetamol_Aspirin_and_Ibuprofen_New_Tolerability_Study)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app