HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Sering Mulut Kering? Hati-Hati Terhadap Bahayanya

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Sering Mulut Kering? Hati-Hati Terhadap Bahayanya

Mulut kering atau xerostomia terjadi ketika mulut Anda menghasilkan sedikit air liur (saliva). Hal ini dapat disebabkan karena saliva yang Anda miliki mungkin tebal dan berserabut. Saliva membantu Anda merasakan apa yang Anda makan dan minum, sekaligus membantu mencerna makanan. Saliva membilas partikel makanan dari gigi dan menetralisir asam untuk membantu mencegah kerusakan gigi.

Kurangnya air liur menyebabkan kulit di sekitar mulut menjadi kering dan ketat. Bibir Anda mungkin menjadi retak, dan luka dapat terbentuk disudut mulut. Selain itu, lidah juga dapat terasa kasar dan kering. Kemungkinan lain adalah, Anda akan kesulitan menelan bahkan berbicara, akibat kurangnya saliva.

Mulut kering dapat disebabkan oleh kondisi medis yang disebut sindrom Sjögren. Sjögren adalah gangguan autoimun di mana sel darah putih (limfosit) menyerang kelenjar tubuh air mata dan ludah. Hal ini menyebabkan mata dan mulut menjadi kering. Selain itu, minuman beralkohol, rokok, cerutu atau produk bertembakau lainnya juga dapat memperburuk mulut kering.

Mulut kering menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan. Karena air liur tidak melakukan pembilasan makanan pada mulut secara terus menerus, maka kotoran akan menempel dan dapat mengembangkan bau mulut terus-menerus. Jika Anda mengenakan lipstik, jangan heran jika lipstik Anda tiba-tiba menempel pada gigi. Ini akibat tidak adanya air liur yang dapat membilas mulut. Selain itu mulut kering dapat menjadi gejala awal timbulnya suara serak dan rasa gatal pada tenggorokan.

Jangan anggap remeh pada mulut kering. Karena mulut kering dapat berhubungan dengan kerusakan saraf  kepala ataupun cedera leher. Saraf tertentu tubuh membawa pesan antara otak dan kelenjar ludah. Jika ada saraf yang rusak, mereka mungkin tidak mampu untuk memberitahu kelenjar ludah untuk membuat air liur. Tanpa air liur Anda akan sangat sulit untuk mencicipi makanan karena air liur membawa rasa dalam makanan untuk sel-sel saraf di mulut dan tenggorokan.

Lebih dari 400 jenis obat dapat menyebabkan mulut kering, termasuk obat-obatan untuk alergi, gejala dingin, obat resep untuk tekanan darah tinggi, kandung kemih terlalu aktif, dan masalah kesehatan mental. Hal ini juga dapat menjadi hasil dari pengobatan medis seperti radiasi untuk kanker tertentu, yang dapat merusak kelenjar ludah. Kemoterapi kadang-kadang menyebabkan air liur untuk menebal dan membuat mulut terasa kering.

Untuk memacu meningkatnya aliran air liur, Anda dapat mengisap permen free sugar dan permen karet. Mengonsumsi banyak air putih atau susu dengan makanan juga dapat meningkatkan kelembaban sekaligus membantu proses mengunyah dan menelan. Jika hal tersebut tidak berhasil, Anda dapat menghubungi dokter, dan melakukan pengecekan rutin.

 


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dry Mouth: Causes, Risks, and Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-health-dry-mouth)
Dry mouth: Causes, symptoms, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/187640.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app