Microlax: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Microlax adalah obat pencahar (laksansia) yang digunakan untuk mengatasi susah buang air besar (sembelit) 
  • Microlax bisa diperoleh tanpa resep dokter dan hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan (hanya untuk penggunaan jangka pendek)
  • Microlax bisa menimbulkan sensasi sedikit perih ketika digunakan. Penderita wasir akut dan penderita radang usus besar tidak disarankan untuk menggunakannya
  • Microlax telah terbukti aman digunakan pada anak kecil, wanita hamil, ibu menyusui dan orang dengan usia lanjut
  • Klik untuk mendapatkan microlax atau obat pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Microlax adalah obat pencahar (laksansia) yang digunakan untuk mengatasi susah buang air besar (sembelit) karena feses yang mengeras dan menumpuk di daerah rektum, feses keras dan berukuran besar (mega kolon), dan merasa sakit yang luar biasa di daerah sekitar anus saat mengedan.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat microlax alangkah lebih baik, jika Anda pelajari dulu indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan informasi penting lainnya di bawah ini.

Mengenai Obat Microlax

Golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter 

Kemasan

Dextral dipasarkan dengan kemasan bentuk tube 5 ml

Kandungan

Obat ini mengandung natrium lauril sulfoasetat 0,045 g, natrium sitrat 0,450 g, PEG 400 0,625 g, sorbitol 4,465 g, asam sorbat 0,005 g, dan air murni 6,250 g

Microlax merupakan salah satu merk obat pencahar (laksansia) yang tersedia di apotek-apotek di Indonesia. Obat ini digunakan untuk meredakan susah buang air besar, dan gangguan pergerakan usus. Selain itu, dapat digunakan juga dalam persiapan sebelum pemeriksaan usus besar. Obat pencahar atau laksansia merupakan zat yang dapat menstimulasi gerakan peristaltik usus sebagai respon langsung terhadap dinding usus.

Obat pencahar atau laksansia dapat digolongkan berdasarkan farmakologi dan sifat kimiawinya, yaitu seperti berikut:

  • Laksansia Kontak (Zat Perangsang)

Pencahar jenis ini terdiri dari bahan-bahan seperti sennae foliolum, bisakodil, fenolftalein, rhei radix dan oleum ricini yang merangsang secara langsung dinding usus sehingga terjadi peningkatan peristaltik dan pengeluaran isi usus dengan cepat.

  • Laksansia Osmotik

Pencahar jenis ini terdiri dari garam-garam anorganik dari ion-ion divalen seperti, magnesium sulfat, sorbitol, manitol, gliserol, dan laktulosa yang bekerja dengan cara melunakkan tinja dan memperbesar volumenya sebagai suatu rangsangan mekanis atas dinding usus.

  • Laksansia Pembesar Volume

Pencahar yang terdiri dari zat-zat lendir seperti agar-agar, metilselulosa dan CMC dan dan zat-zat nabati psyllium, dan katul.

  • Laksansia Pelicin dan Emollientia

Pencahar yang terdiri dari natrium lauril sulfoasetat, natrium docusenat dan parafin cair. Zat natrium bekerja dengan cara melunakkan tinja dengan jalan meningkatkan penetrasi air ke dalamnya, sedangkan parafin melicinkan penerusan tinja dan bekerja sebagai bahan pelumas.

Aplikasi obat Microlax dengan cara dimasukan ke lubang dubur yang fungsinya untuk memperbaiki gerakan usus dan membantu mengosongkan isi usus tanpa mengiritasinya. Obat ini mudah digunakan dan hanya dalam waktu kurang dari 30 menit sudah bekerja di dalam tubuh baik pada orang dewasa maupun anak kecil.

Microlax bekerja dengan tiga cara kerja sekaligus yaitu, natrium lauril sulfoasetat yang bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses sehingga feses mudah terbasahi, sorbitol menyerap air ke dalam usus besar atau rektum untuk melunakkan feses yang keras, PEG 400yang akan melumasi rektum sehingga feses mudah dikeluarkan. Dari 3 mekanisme kerja tersebutlah Microlax akan mempermudah buang air besar.

Manfaat Microlax

Microlax obat apa? Berdasarkan penjelasan tentang mekanisme kerjanya tersebut, maka obat ini dapat digunakan untuk:

  • Konstipasi rektal dan sigmoid.
  • Konstipasi pada masa kehamilan.
  • Konstipasi habitual.
  • Transitorik pada anak, fekaloma dan skibala.
  • Persiapan pra operasi (partus, ginekologi, pembedahan anus).
  • Persiapan anoskopi dan rektoskopi.

Kontraindikasi

Harap perhatikan! Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, Microlax tidak boleh diberikan kepada orang dengan kondisi di bawah ini:

Dosis Microlax

Meskipun dapat dibeli tanpa resep dokter, hendaknya menggunakan obat ini sesuai dengan aturan dosis yang tertera pada kemasan, yaitu sebagai berikut:

Dosis Microlax untuk dewasa dan anak usia di atas 3 tahun:

  • 1 tube dengan memasukkan pipa aplikator seluruhnya pada anus.

Dosis Microlax untuk anak usia 1-3 tahun:

  • ½ tube dengan memasukkan pipa aplikator seluruhnya pada anus.

Beberapa rekomendasi dalam penggunaan obat pencahar, yaitu:

  • Konsumsi lebih banyak serat.
  • Banyak minum air putih.
  • Penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang dapat mengakibatkan ketergantungan.

Efek Samping Microlax

Meskipun sudah terbukti aman dan belum pernah ada laporan adanya efek samping, namun pada beberapa orang Microlax mungkin dapat berpotensi menyebabkan efek samping sebagai berikut:

  • Sensasi sedikit perih terkadang dapat dirasakan.
  • Beberapa orang yang mempunyai alergi terhadap Microlax dapat timbul gejala seperti kemerahan pada kulit.
  • Penggunaan berlebihan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan diare dan dalam kondisi yang parah dapat mengakibatkan kekurangan cairan.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, perhatikan hal-hal berikut:

  • Pencahar hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan (hanya untuk penggunaan jangka pendek).
  • Jangan digunakan pada penderita wasir akut & seseorang yang menderita peradangan pada usus besar.
  • Hindari penggunaan jika diketahui adanya reaksi alergi terhadap salah satu atau beberapa bahan yang terkandung di dalam Microlax.
  • Sebelum penggunaan harap perhatikan tanggal batas kadaluarsa yang tertera pada kemasan.
  • Sebelum penggunaan pastikan sediaan obat masih terbungkus dengan baik dan belum pernah dibuka.
  • Microlax telah terbukti aman digunakan pada anak kecil, wanita hamil, ibu menyusui dan orang dengan usia lanjut. Jika ingin lebih memastikan Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.

Artikel terkait:


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Microlax Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/microlax)
Canning, Stephanie. (2019). Laxatives and Other Drugs for Constipation. 10.1016/B978-0-12-801238-3.65642-8.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/331878572_Laxatives_and_Other_Drugs_for_Constipation)
Day, Mary & Wills, Teresa & Coffey, Alice. (2014). Constipation and the pros and cons of laxatives for older adults. Nursing & Residential Care. 16. 2-4. 10.12968/nrec.2014.16.4.196.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/260984440_Constipation_and_the_pros_and_cons_of_laxatives_for_older_adults)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app