Konstipasi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 3, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Waktu baca: 3 menit

Konstipasi atau sembelit adalah gangguan yang sering ditemukan pada masyarakat Indonesia. Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehatgt;dapat memicu penyakit ini. 

Secara garis konstipasi adalah kondisi tidak buang air besar selama kurang dari tiga kali dalam 1 minggu. Tingkat keluhan seseorang saat mengidap konstipasi berbeda-beda tergantung sistem pencernaan , gejala, dan makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. 

Sebenarnya konstipasi dapat dicegah dengan mudah hanya dengan mengatur pola makanan. Mengurangi stres juga dapat mencegah munculnya konstipasi yang diakibatkan dari gangguan pikiran.

Konstipasi dapat terjadi baik pada pria dan wanita. Kurangnya kuantitas buang air besar dalam sehari menjadi tanda awalnya akan munculnya konstipasi. 

Buang air besar yang normal adalah 3 kali sehari. Jika tidak buang air besar lebih dari 3 kali dalam minggu, mungkin ini menjadi tanda adanya konstipasi.

Tinja terbentuk dari hasil bahan makanan yang siap dibuang dari kolon menuju rektum dengan kontraksi otot-otot sekitar. Pada konstipasi Tinja yang sampai ke dalam rektum akan diserap airnya sehingga tinja menjadi keras dan sulit keluar. Gangguan motilitas pada fungsi kerja kolon yang membawa tinja juga dapat mempengaruhi terjadinya konstipasi.

Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya konstipasi antara lain:

Pola makanan 
Makanan yang sehat harus disertai oleh serat yang didapat dari sayuran dan buah-buahan dalam porsi makan setiap hari. Kurangnya serat menyulitkan sistem pencernaan untuk memproses makanan sehingga pengeluaran tinja juga mengalami kesulitan karena pengerasan tinja.

Kurang minum 
Minum air putih dapat melancarkan pencernaan dan memudahkan pengeluaran tinja saat buang air besar. Kekurangan cairan dapat menimbulkan kesulitan buang air besar.

Kurang olahraga 
Olahraga rutin tidaknya membuat tubuh menjadi sehat dan bugar, tetapi juga melancarkan buang air besar. Kurang olahraga dapat beresiko terhambatnya sistem otot pencernaan karena tubuh kurang bergerak.

Kebiasaan buang air besar yang buruk 
Sering menahan buang air besar juga dapat menyebabkan konstipasi akibat penumpukan tinja yang semakin keras sehingga sulit dikeluarkan.

Penggunaan obat 
Beberapa obat dan vitamin dapat memicu pengerasan tinja sehingga menyebabkan konstipasi.

Gangguan psikologis 
Stres dan cemas juga menimbulkan resiko konstipasi.

Kehamilan
Ibu hamil cenderung sering mengalami konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.

Gejala Konstipasi

Munculnya konstipasi dapat dilihat dari gejala dan konsistensi tinja hasil pengeluaran buang air besar. Ciri-ciri dan gejala konstipasi antara lain

Konstipasi yang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan dan pengeluaran tinja sehingga menimbulkan hemoroid atau wasir dan prolpas rektum.

Pengobatan Konstipasi

Konstipasi ringan dapat dikendalikan dengan mudah. Perbaikan gaya hidup dan pilihan konsumsi makanan menjadi kunci utama pada penanganan konstipasi.

Banyak minum air
Air dapat melancarkan pembuang air dengan melunakkan tinja sehingga tinja dapat keluar dengan mudah

Konsumsi serat
Serat pada makanan sangat bermanfaat pada pembuangan tinja. Konsumsi serat dapat mencegah tinja menjadi keras dan memudahkannya keluar saat buang air besar.

Kurangi daging
Lauk pauk seperti daging ayam atau sapi yang dikonsumsi terlalu banyak dapat memicu konstipasi karena kemampuan otot pencernaan dan peristaltik untuk menghancurkan makanan padat.

Olahraga
Olahraga memberikan kontraksi otot-otot pada tubuh kita terutama pada sistem pencernaan. Kontraksi yang bekerja aktif memudahkan pelunakan tinja dan terhindar dari kesulitan buang air besar.

Segera buang air besar
Jangan terlalu sering menahan buang air besar karena tinja yang menumpuk akan suit dikeluarkan dan menyebabkan konstipasi.

Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi konstipasi antara lain

Bisacodyl 
Bisacodyl merupakan jenis obat untuk menstimulasi pengeluaran tinja atau sering disebut obat pencahar. Obat ini dapat digunakan segera apabila merasa tinja sudah mulai sulit keluar.

Metilselulosa 
Obat jenis ini membantu pembentukan serat sehingga tinja dapat dilunakan agar mudah keluar.

Misoprostol 
Obat jenis ini membantu pergerakan usus besar untuk melunakan tinja sehingga tidak keras saat dikeluarkan.

Magnesium
Nutrisi dari tablet atau suplemen yang mengandung magnesium tinggi dapat membantu pengeluaran tinja.

 


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app