Hiponatremia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 6, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Topik kesehatan yang akan kita bahas kali ini ialah mengenai suatu kondisi atau keadaan yang mungkin jarang terpikirkan oleh kita sebagai orang yang awam dengan kesehatan tubuh yaitu topik mengenai suatu keadaan atau kondisi medis bernama Hiponatremia. 

Hiponatremia merupakan suatu keadaan atau kondisi kesehatan tubuh yang mengalami kekurangan kadar natrium pada tubuh seorang manusia. Untuk lebih jelas dan detailnya, silahkan disimak baik baik artikel satu ini agar bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuanmu mengenai kondisi Hiponatremia.

Hiponatremia dan segala serba serbinya

Hiponatremia ialah suatu kondisi atau keadaan medis dimana kadar natrium yang ada dalam diri seorang manusia sifatnya sangat rendah bahkan terlalu rendah dan dibawah batas normal. 

Padahal natrium merupakan salah satu dari zat vital yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh dan memiliki fungsi utama dalam membantu mengendalikan kadar air di dalam sel dan tubuh manusia. 

Kadar natrium yang normal di dalam tubuh manusia ialah kisaran angka 135 mEq/L hingga 145 mEq/L.  Bila kadar natrium di dalam tubuh seseorang setelah di tes berada di angka di bawah 135 mEq/L maka orang tersebut positif mengalami Hiponatremia. 

Selain fungsinya dalam menjaga dan mengendalikan kadar air dalam tubuh, natrium ternyata juga memiliki fungsi lainnya yang juga vital bagi tubuh manusia seperti mengendalikan tekanan darah, kerja otot hingga turut membantu kerja saraf. 

Zat natrium juga merupakan salah satu zat yang dapat dtemukan di cairan luar sel tubuh atau ekstrasel. 

Pada saat cairan ekstrasel memilki kadar natrium yang lebih rendah dari batas normal maka air akan masuk ke dalam sel tersebut untuk mengganti cairan cairan yang kurang tadi sehingga menjadi lebih seimbang. Keadaan inilah yang akan membuat sel sel menjadi bengkak dan membesar. 

Proses pembengkakkan ini lah yang akan menyebabkan munculnya gejala Hiponatremia. 

Adapun beberapa gejala Hiponatremia yang sering terjadi pada para pasien penderita Hiponatremia ialah sakit kepala, kondisi badan menjadi linglung, mual dan muntah, terjadi keram otot atau kelemahan otot pada bagian otot tertentu, keadaan tubuh menjadi gelisah, uring uringan dan suka kejang kejang, tubuh merasa lelah dan letih hingga tingkat kesadaran yang menurun drastis dan berujung pada koma dan kematian.

Hiponatremia berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2 golongan yaitu Hiponatremia kronis dan Hiponatremia akut. Golongan pertama ialah Hiponatremia kronis, ini ialah suatu kondisi Hiponatremia dimana kadar natrium dalam tubuh menurun secara pelan dan perlahan dalam waktu lebih dari 2 hari atau 48 jam. 

Gejala yang terjadi pada Hiponatremia kronis biasanya merupakan gejala yang tergolong ringan. 

Hiponatremia golongan kedua dinamakan Hiponatremia akut yang artinya Hiponatremia ini terjadi saat kadar natrium dalam diri orang tersebut turun secara mendadak atau tiba tiba sehingga tubuh akan mengalami reaksi dan gejala yang lebih serius dan parah seperti terjadinya pembengkakkan otak secara cepat, hingga dapat menyebabkan terjadinya koma bahkan hingga kematian.

Ada beberapa faktor yang dipercaya dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan tingkat kadar natrium dalam tubuhnya seperti :

  • Faktor usia
    Pada usia yang sudah paruh bayah atau lanjut usia, kebanyakan para lansia akan memiliki peluang yang lebih tinggi dalam mengalami penurunan kadar natrium dalam tubuh sehingga para lansia memiliki resiko lebih tinggi terkena kondisi Hiponatremia.
  • Faktor Air
    Faktor air yang dimaksud ialah ketika seseorang mengkonsumsi air yang terlalu banyak maka tubuhnya akan memicu munculnya kondisi Hiponatremia. Selain itu natrium dikeluarkan tubuh melalui produksi keringat, yang biasanya akan mengakibatkan kandungan natrium dalam darah berkurang. Faktor air berikutnya ialah mereka yang kekurangan mengkonsumsi air dimana kekurangan minum air akan membuat tubuh lebiih banyak kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  • Faktor diare atau muntah
    Diare dan muntah merupakan kegiatan yang pastinya akan membuat berbagai cairan dalam tubuh terkuras keluar sehingga natrium dalam tubuhpun akan menurun.
  • Faktor mengkonsumsi obat obatan tertentu seperti narkoba, ekstasi, pil diuretk, pil pereda sakit dan pil antridepresi.
  • Faktor penyakit medis tertentu seperti penyakit ginjal, sirosis hati, gagal jantung, rendahnya hormon tiroid dapat menyebabkan natrium dalam tubuh berkurang.

Untuk mencegah kondisi Hiponatremia maka kamu cukup rajin meminum air secukupnya serta jangan lupa mengkonsumsi cairan yang mengandung elektrolit setelah berolahraga seperti Pocari Sewat agar kadar natrium dalam tubuhmu pun berada dalam keadaan seimbang.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stoppler, MC. MedicineNet (2018). Hyponatremia (Low Blood Sodium) Symptomps, Signs, Causes, Diet, and Treatment. (https://www.medicinenet.com/hyponatremia/index.htm)
Martel, J. Healthline (2017). Low Blood Sodium (Hyponatremia). (https://www.healthline.com/health/hyponatremia)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Hyponatremia. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyponatremia/symptoms-causes/syc-20373711)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app