Penyebab Susah Buang Air Besar yang Perlu Diketahui

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 26, 2019 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Susah Buang Air Besar yang Perlu Diketahui

Ciri-Ciri Susah Buang Air Besar

Gejala susah buang air besar atau yang dikenal dengan istilah sembelit merupakan suatu kondisi dimana feses susah dikeluarkan atau sudah berhari-hari tidak buang air besar. Dalam bahasa medis dikenal sebagai konstipasi. Normalnya, orang dewasa harus buang air besar (BAB) setiap hari sebanyak 1-2 kali dengan konsistensi feses yang lunak sehingga mudah mengeluarkannya.

Seseorang dianggap mengalami konstipasi jika memiliki 2 atau lebih dari gejala berikut selama kurun waktu minimal 3 bulan:

  • Mengejan lebih kuat kira-kira 25% dari sebelumnya.
  • Feses lebih keras 25% dibanding sebelumnya.
  • Untuk menuntaskan buang air besar butuh waktu yang lebih lama, kira-kira 25% dari sebelumnya.
  • Frekuensi buang air besar 1-2 kali seminggu.

Penyebab Susah Buang Air Besar

Susah buang air besar paling sering disebabkan oleh gangguan pada fungsi usus. 

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi hal ini, yaitu feses (benda yang akan dikeluarkan) dan usus (organ yang mengeluarkan). Gangguan pada salah satu atau keduanya akan menyebabkan buang air besar tidak lancar. Feses yang keras akan menyebabkan usus bekerja keras untuk mengeluarkannya, di mana saat feses lunak namun terjadi kelemahan pada otot usus maka buang air besar pun juga akan terhambat.

Berbagai penyebab susah buang air besar yang mempengaruhi usus dan feses, di antaranya:

  • Kurangnya asupan cairan (minuman).
  • Kurangnya asupan makanan yang mengandung serat seperti buah-buhan dan sayur-sayuran.
  • Terlalu banyak makan atau minum produk olahan susu.
  • Perubahan pola makan menjadi lebih jarang, seperti ketika melakukan perjalanan.
  • Kurang olahraga dan kurang gerak.
  • Depresi dan gangguan stres alias banyak pikiran.
  • Kebiasaan sering menahan buang air besar.
  • Penggunaan obat pencahar (pelunak feses) yang berlebihan, dalam kurun waktu tertentu, karena hal ini dapat melemahkan otot-otot usus; obat maag (antasida) yang mengandung kalsium atau aluminium; obat-obatan pereda nyeri yang kuat, seperti narkotika, antidepresan, atau pil besi.
  • Hipotiroidism.
  • Gangguan saraf seperti penyakit parkinson atau multiple sclerosis.
  • Sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome).
  • Kanker usus besar. Massa tumor atau kanker dapat menghambat perjalanan feses di dalam usus besar.
  • Kehamilan. Pada wanita hamil terjadi pelambatan gerakan usus sehingga berpotensi menyebabkan susah buang air besar.

Setiap penyebab susah buang air besar memiliki cara pengobatan yang berbeda-beda. Bila Anda masih susah buang air besar meskipun sudah makan buah-buahan atau minum obat, segera periksakan diri Anda ke dokter.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rodriguez, D. Everyday Health (2016). What Causes Constipation? (https://www.everydayhealth.com/constipation/guide/)
Bennington-Castro, J. Everyday Health (2016). What Is Constipation? (https://www.everydayhealth.com/constipation/guide/)
Cafasso, J. Healthline (2017). Chronic Constipation: What Your Gut Is Trying to Tell You. (https://www.healthline.com/health/cic/what-your-gut-is-trying-to-tell-you)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app