Susah BAB? Ini 4 Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Feb 16, 2022 Tinjau pada Mei 26, 2019 Waktu baca: 3 menit
Susah BAB? Ini 4 Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Masalah susah buang air besar atau sembelit merupakan salah satu kondisi gangguan pencernaan yang cukup sering terjadi 
  • Penyebab susah BAB antara lain kurang makanan berserat, malas berolahraga, suka menunda buang air besar, hingga menderita penyakit tertentu
  • Ada beberapa cara mengatasi susah buang air besar di antaranya rutin minum air putih, rutin olahraga, serta memperhatikan konsumsi obat rutin
  • Makanan tinggi serat seperti pepaya, jambu, pisang, apel, wortel, bayam, ataupun minuman probiotik dapat membantu melancarkan sistem pencernaan
  • Beli obat pencernaan untuk atasi susah BAB yang dikirim ke rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Susah BAB adalah masalah yang tidak boleh dianggap remeh, memang hal ini biasanya tidak berbahaya jika mengalami gangguan yang ringan. 

Namun pada beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan BAB berdarah dan kompilkasi penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melakukan buang air besar secara teratur.

Seseorang dikatakan susah buang air besar atau sembelit/konstipasi jika dalam waktu satu minggu hanya buang air besar sebanyak 1-2 kali atau kurang, BAB keluar dengan feses yang keras maupun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk buang air besar. 

Jika mengalami susah BAB sebaiknya Anda segera mengatasinya dengan cara alami dan sederhana tetapi dipercaya mampu mengatasi dan mencegah sembelit atau susah buang air besar.

Baca juga: Penyebab dan Cara Atasi Sembelit pada Bayi

Penyebab susah BAB

Sebelum membahas mengenai cara mengatasi susah buang air besar, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab susah BAB itu. Berikut ini beberapa penyebab susah BAB yang umum terjadi:

  • Gaya hidup tidak sehat termasuk kurang olahraga
  • Pola makan yang tidak seimbang seperti kurang serat
  • Faktor kehamilan dan menyebabkan otot usus sulit berkontraksi
  • Suka menunda buang air besar
  • Pengaruh konsumsi obat-obatan
  • Terjadi perubahan hormon pada tubuh
  • Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker usus, hingga penyakit kelainan saraf
  • Faktor psikologis, seperti cemas, stress, maupun depresi

4 Cara mengatasi susah buang air besar (BAB)

Secara umum, susah buang air besar dapat diatasi dengan cara mengubah pola makan dan gaya hidup. Berikut cara mengatasi susah buang air besar yang bisa dilakukan:

1. Tingkatkan asupan tinggi serat

Salah satu cara mengatasi susah BAB adalah dengan menambah asupan makanan yang tinggi serat, seperti sayur dan buah dengan jumlah yang lebih banyak. 

Buah dan sayur seperti pepaya, brokoli, jambu, pisang, jeruk, apel, mangga, wortel, dan bayam bisa dikonsumsi, termasuk probiotik atau obat sembelit untuk melancarkan sistem pencernaan.

Serat atau fiber adalah jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Berbagai jenis serat bisa didapatkan pada buah, sayur, biji-bijian, roti gandum, sereal, dan kacang-kacangan. Serat terbagi menjadi serat larut dan serat tidak larut yang dapat membantu mengatasi sembelit. Serat sendiri dapat mengikat air dan menjaga jumlah air dalam usus sehingga menjaga feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan.

Baca juga: Jenis Makanan Tinggi Serat yang Baik Dikonsumsi Rutin 

2. Minum air putih

Cara memperlancar BAB adalah dengan membiasakan minum air putih yang cukup. Selain mencegah dehidrasi, minum air putih juga dapat mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh serta membuat konsistensi feses menjadi lebih lunak dan melancarkan saluran pencernaan.

Anda dapat memperbanyak minum air putih sekitar 2-4 gelas tambahan, terutama minum air putih di pagi hari akan mempermudah buang air besar. Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, Anda juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit untuk mempercepat penyerapan cairan dan mengatasi masalah susah BAB.

3. Melakukan olahraga dan aktif bergerak

Olahraga atau aktivitas fisik tidak hanya membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, tetapi menjadi salah satu cara mengatasi susah BAB lainnya. Dengan beraktivitas, tubuh dapat merangsang pergerakan usus dan meningkatkan aliran darah sehingga feses dapat bergerak keluar secara mudah dan lancar. 

Anda bisa berolahraga untuk mengatasi susah buang air besar, tetapi hindari melakukannya sesaat setelah makan karena aliran darah akan naik menuju jantung sehingga dapat menimbulkan perut kembung dan konstipasi. Berikan jeda antara waktu makan dan berolahraga sekitar 1-2 jam.

Baca juga: Cara Alami Atasi Susah Buang Air Besar

4. Perhatikan penggunaan obat tertentu

Jika Anda merasakan susah BAB setelah beberapa kali menggunakan obat tertentu, ada baiknya untuk menghentikan sementara penggunaan obat tersebut untuk memeriksa kembali apakah susah buang air besar disebabkan oleh efek samping obat atau tidak.

Untuk memastikan kondisi Anda, konsultasikan dengan dokter mengenai obat pengganti atau pengurangan dosis yang mungkin dilakukan. Jika beberapa cara di atas belum berhasil untuk mengatasi susah BAB, maka Anda dapat menggunakan obat pencahar (laksatif) yang banyak tersedia di pasaran tetapi gunakan dengan dosis yang tepat.


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Crockett SD, et al. American Gastroenterological Association Institute guideline on medical management of opioid-induced constipation. Gastroenterology. 2019;156:218.
Ohkusa T, et al. Gut microbiota and chronic constipation: A review and update. Frontiers in Medicine. 2019;6:1. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmed.2019.00019/full.
Constipation. American Gastroenterological Association. https://www.gastro.org/practice-guidance/gi-patient-center/topic/constipation.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app