Mengenal TIA, Mini Stroke yang Sering Tidak Terdeteksi

Dipublish tanggal: Jun 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenal TIA, Mini Stroke yang Sering Tidak Terdeteksi

Serangan iskemik sementara atau Transient Ischemic Attack  (TIA) adalah suatu kondisi mirip serangan stroke yang disebabkan oleh gangguan suplai darah sementara ke bagian otak tertentu.

Gangguan pasokan darah mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen ke otak, sehingga menyebabkan gejala tiba-tiba yang mirip dengan stroke, seperti gangguan berbicara, gangguan penglihatan, dan mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan dan kaki.

Namun, TIA tidak bertahan selama stroke. Efek TIA seringkali hanya bertahan selama beberapa menit atau jam dan dapat sepenuhnya pulih dalam waktu 24 jam.

Apa penyebab TIA?

Serangan iskemik sementara disebabkan oleh penyebab yang sama dengan stroke iskemik, yang merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi. Pada stroke iskemik, gumpalan darah menghambat aliran darah ke bagian otak tertentu. 

Tidak seperti serangan stroke, sumbatan pada TIA hanya berupa sumbatan singkat, dan biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Penyebab yang mendasari TIA seringkali adalah penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol yang disebut plak (atherosclerosis) di dalam pembuluh darah arteri atau salah satu cabangnya yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak.

Plak dapat mengurangi aliran darah yang melewati pembuluh darah arteri atau menyebabkan pembentukan gumpalan. Gumpalan darah yang terbentuk pada pembuluh darah di luar otak dapat bergerak dan berpindah ke dalam pembuluh darah di otak dan menyebabkan gejala stroke.

Beberapa faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami TIA, contohnya :

Apa saja gejala TIA?

Gejala utama TIA dapat diingat dengan kata FAST: Face (wajah)-Arms (Lengan)-Speech (Berbicara)-Time(Waktu).

  • Wajah - wajah akan nampak terkulai di satu sis.
  • Lengan - seseorang yang diduga terserang stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya sama kuat. Karena mengalami kelemahan lengan atau mati rasa pada satu salah lengan.
  • Berbicara - tampak kesulitan berbicara, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali, meskipun nampak masih sadar.
  • Waktu - segera hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat, jika Anda melihat tanda atau gejala ini.

Apakah TIA dapat dicegah?

TIA sering kali merupakan pertanda awal bahwa seseorang akan mengalami stroke yang dapat mengancam jiwa dalam waktu dekat.

Terlepas dari apakah Anda pernah mengalami TIA atau stroke di masa lalu, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko mengalami TIA di masa depan, yaitu dengan cara :

  • menjaga berat badan yang ideal
  • Makan makanan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Tidak merokok

Bagaimana cara dokter mendiagnosa TIA?

Evaluasi cepat dari gejala sangat penting dalam mendiagnosis penyebab TIA dan memutuskan metode pengobatan. Untuk membantu menentukan penyebab TIA dan menilai risiko terkena stroke, dokter Anda dapat melakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut:

  • Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah lengkap.
  • Ultrasonografi karotis.
  • Pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT Scan)
  • Pemindaian tomografi komputer (CTA)
  • Magnetic resonance imaging (MRI)
  • Magnetic resonance angiography (MRA)
  • Ekokardiografi
  • Arteriografi

Bagaimana penanganan penderita TIA?

Obat-obatan

Dokter dapat menggunakan beberapa obat untuk mengurangi kemungkinan terjadinya serangan stroke setelah mengalami serangan TIA. Obat yang dipilih tergantung pada lokasi, penyebab, tingkat keparahan dan jenis TIA. Dokter mungkin dapat meresepkan:

  • Obat anti-platelet.

Obat antiplatelet yang paling sering digunakan adalah aspirin. Aspirin juga merupakan pengobatan yang paling murah dengan efek samping potensial paling sedikit. Alternatif aspirin adalah obat antiplatelet clopidogrel.

Obat-obatan ini termasuk heparin dan warfarin (Coumadin, Jantoven). Mereka mempengaruhi protein sistem pembekuan. Heparin digunakan untuk waktu yang singkat dan warfarin dalam jangka waktu yang lebih lama.

  • Agen trombolitik

Dalam kasus-kasus tertentu, terapi trombolitik digunakan untuk mengobati stroke yang sedang berlangsung dengan melarutkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke otak.

Operasi

  • Endarterektomi karotis

Jika gejala TIA yang terjadi disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri di leher (carotid), dokter mungkin dapat menyarankan endarterektomi karotis. Operasi preventif ini dilakukan dengan membersihkan pembuluh darah arteri karotis dari timbunan lemak (plak aterosklerotik) sebelum menyebabkan serangan TIA atau stroke.

  • Angioplasty

Dalam kasus-kasus tertentu, prosedur yang disebut angioplasti karotis, atau pemasangan stent, dapat dipilih. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat seperti balon untuk membuka pembuluh darah arteri yang tersumbat dan menempatkan tabung kawat kecil (stent) ke dalam arteri agar tetap terbuka.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Brown AY. Allscripts EPSi. Mayo Clinic. Nov. 12, 2019.
Johnston SC, et al. Clopidogrel and aspirin in acute ischemic stroke and high-risk TIA. The New England Journal of Medicine. 2018; doi:10.1056/NEJMoa1800410.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app