Carotid Artery - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 3, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Apakah Arteri Karotid itu?

Arteri karotid adalah pembuluh darah utama yang mengirimkan darah ke otak. Satu arteri karotid terletak di setiap sisi leher sehingga ketika Anda meletakkan tangan untuk mendeteksi denyut nadi maka Anda pun akan merasakan salah satu arteri karotid. Arteri karotid memasok darah pada otak bagian depan yang berperan dalam hal kepribadian dan kemampuan untuk berpikir, berbicara, dan bergerak.

Jika terjadi gangguan pada arteri karotid akibat penyumbatan di salah satu atau kedua arteri ini maka akan terjadi pengurangan jumlah aliran darah ke otak sehingga dapat menyebabkan stroke. 

Stroke sendiri dapat terjadi jika arteri darah mengalami penyempitan atau adanya pembentukan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah. Hal ini menyebabkan sel-sel otak (neuron) kekurangan oksigen dan glukosa yang diangkut oleh darah. Oksigen dan glukosa sendiri sangat penting bagi tubuh untuk membantu menjalankan fungsi organ penting. Jika terjadi kekurangan aliran darah yang berlangsung lebih dari 3-6 jam maka kerusakan permanen biasanya akan terjadi.

Baca juga: Penyakit Stroke

Mengenai Arteri Karotid

Penyebab Arteri Karotid

Gangguan arteri karotid (arteri karotis) biasanya disebabkan oleh aterosklerosis yang merupakan penyakit di mana plak menumpuk di arteri atau bisa juga terjadi penumpukan pada pembuluh darah jantung ketika seseorang menderita penyakit arteri koroner. Penumpukan plak sendiri dapat terdiri dari lemak, kolesterol, protein, ataupun kalsium.

Aterosklerosis dapat menyebabkan arteri karotid menyempit sehingga menjadi kurang fleksibel dari waktu ke waktu dan membatasi jumlah aliran darah ke berbagai organ tubuh.

Selain itu, beberapa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan gangguan arteri karotis adalah:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dapat melemahkan dinding arteri dan membuatnya mudah rusak
  • Kolesterol tinggi menjadi faktor terjadinya aterosklerosis salah satu penyebab arteri karotid
  • Diabetes juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memproses gula darah
  • Obesitas atau berat badan berlebih dapat meningkatkan faktor risiko lain penyebab arteri karotid

Kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan iritasi pada lapisan arteri sehingga meningkatkan detak jantung menjadi lebih cepat dan tekanan darah tinggi. Selain itu, faktor usia yang lebih tua dapat membuat arteri semakin kaku dan rentan terhadap kerusakan. Arteri karotis juga dapat dipengaruhi oleh faktor riwayat keturunan atau genetik.

Gejala Arteri Karotid

Transient Ischemic Attack (TIA) menjadi salah satu tanda atau gejala stroke yang dapat mempengaruhi arteri karotis, beberapa gejala arteri karotid meliputi:

  • Mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki
  • Sulit berbicara atau pengucapan yang sulit dipahami
  • Pusing atau sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Sulit menelan

Gejala di atas dapat berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera cari bantuan pertolongan untuk menghindari kondisi bertambah parah.

Diagnosis Arteri Karotid

Gangguan arteri karotis terjadi secara mendadak dan untuk mendiagnosis gejala arteri karotid umumnya dilakukan beberapa pemeriksaan, termasuk pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop. Ketika ada suara berdesir yang disebut bruit maka itu dapat menjadi tanda potensi penyempitan pada pembuluh kartoid. 

Beberapa pemeriksaan tambahan lainnya meliputi:

  • Ultrasonografi karotid (Carotid duplex ultraso` und) di mana pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mengukur aliran pembuluh darah pada leher dan untuk menentukan tanda-tanda penyempitan pada arteri karotis. Pemeriksaan ini direkomendasikan pada siapa saja dengan penyakit jantung dan yang berumur lebih dari 60 tahun.
  • CT angiografi (Carotid angiography) merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan cara memasukan kateter ke dalam pembuluh darah di lengan atau tungkai dengan bantuan mesin sinar X khusus. Zat pewarna yang kontras disuntikkan melalui kateter sehingga gambar dari arteri karotid dapat terlihat.
  • CT scan pada kepala dilakukan jika stroke telah terjadi. Tes ini mengambil gambar jaringan otak untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan otak dan memeriksa apakah ada pendarahan atau kelainan.
  • Scan MRA dan MRI di mana MRA dilakukan dengan mengambil gambar menggunakan magnet berdaya tinggi yang kontras berfokus pada arteri di leher maupun otak. Sementara MRI kepala dilakukan untuk mengambil gambar detail jaringan otak tanpa menggunakan kontras.

Selain melalui pemeriksaan di atas, Anda juga mungkin perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah dan uji kadar gula serta kolesterol secara teratur untuk menghindari peningkatan risiko penyebab arteri karotis.

Pengobatan Arteri Karotid

Pengobatan arteri karotid akan bergantung pada penyebabnya, jika gangguan ini terjadi sebelum mengalami stroke maka tindakan endarterektomi (Carotid endarterectomy) mungkin menjadi salah satu cara pengobatan untuk mengatasi kondisi arteri karotid yang berat. 

Sebelum memulai operasi, pasien akan berada di bawah pengaruh bius total (anestesi) lalu dokter akan membuat sayatan di bagian depan leher dan membuka bagian arteri karotis. Hal ini untuk mengeluarkan plak dan menghilangkan penyumbatan yang terjadi. Setelahnya dokter akan menutup kembali dan tindakan ini dapat berefek jangka panjang untuk mencegah stroke dan memperlancar aliran darah ke otak.

Selain melalui tindakan operasi endarterektomi, pilihan lain pengobatan arteri karotis adalah dengan menggunakan stent (gulungan kawat kecil) dengan menggunakan balon untuk memperlebar bagian arteri yang mengalami penyempitan dan membiarkan arteri berada pada kondisi terbuka.  

Pencegahan Arteri Karotid

Pencegahan arteri karotid sebelum mengalami stroke dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan beberapa cara berikut:

  • Hentikan kebiasaan merokok
  • Berolahraga secara teratur
  • Mengonsumsi makanan sehat (sayur dan buah)
  • Menjaga kesehatan jantung dan kadar gula darah
  • Minum obat sesuai anjuran dokter
  • Batasi konsumsi alkohol
  • Kurangi garam (sodium)
  • Menjaga berat badan ideal

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hacking C., and Jones J. Internal carotid artery | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org. Radiopaedia.org. Published 2019. (https://radiopaedia.org/articles/internal-carotid-artery-1?lang=us)
Internal Carotid Artery. Kenhub. Published 2019. (https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/internal-carotid-artery)
NINDS transient ischemic attack information page. (2015, December 8) (http://www.ninds.nih.gov/disorders/tia/tia.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app