Kloderma: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kloderma adalah obat mengandung clobetasol propionate, berfungsi untuk mengobati berbagai masalah kulit seperti peradangan dan gatal, terutama untuk penyakit psoriasis.
  • Manfaat Kloderma juga dapat mengatasi eksim yang sukar sembuh atau kondisi kulit yang tidak merespon obat steroid biasa.
  • Dosis Kloderma untuk dewasa adalah 1-2 kali sehari. Anak-anak menggunakan dosis yang sama, tapi tidak boleh lebih dari 5 hari.
  • Ibu hamil dan menyusui tidak disarankan untuk menggunakan Kloderma. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum penggunaan.
  • Waspadai risiko efek samping Kloderma seperti sensasi terbakar, iritasi, gatal, hipopigmentasi, mati rasa pada jari, hingga kering di kulit.
  • Klik untuk mendapatkan Kloderma atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Kloderma adalah obat dari golongan kortikosteroid topikal yang berguna untuk mengobati berbagai masalah kulit seperti peradangan dan gatal, terutama untuk penyakit psoriasis (peradangan kronis di kulit akibat sistem imun menyerang sel-sel kulit). Obat ini juga digunakan untuk mengatasi eksim yang sukar sembuh atau kondisi kulit yang tidak merespon obat steroid biasa.

Obat yang diproduksi oleh PT. Surya Dermato Medica Laboratories merupakan jenis obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. 

Mengenai Kloderma

Jenis obat Kortikosteroid topikal
Kandungan Clobestasol propionate
Kegunaan Mengobatai masalah kulit seperti psoriasis dan eksim yang sukar sembuh
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori C
Sediaan Kloderma gel, Kloderma cream, Kloderma oinment dan Kloderma lotion

Mekanisme Kerja Kloderma

Cara kerja Kloderma dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa clobetasol propionate. Senyawa turunan prednisolon ini memiliki aktivitas glukokortikoid tinggi namun memiliki aktivitas mineralkortikoid rendah. Hal ini menyebabkan clobetasol propionate mampu membinasakan limfosit serta bersifat apoptosis (mematikan sel yang tidak berguna).

Clobetasol propionate merupakan salah satu kortikosteroid kelas tinggi dengan kemampuan anti-inflamasi, antipruritik, dan vasokonstriksi yang kuat. Karena itulah, obat ini tidak boleh digunakan pada luka terbuka karena dapat memicu iritasi. Penggunaannya juga disarankan tidak lebih dari 4 minggu berturut-turut dan terapi harus dihentikan jika hasil yang memadai telah tercapai.

Manfaat Kloderma

Kloderma digunakan untuk mengobati beberapa masalah kulit yang mengalami peradangan (inflamasi) dan gatal yang parah seperti pada:

  • Penyakit psoriasis
  • Eksim yang sukar sembuh
  • Liken planus
  • Lupus eritematosus diskoid
  • dan kondisi kulit lainnya yang tidak merespon obat steroid yang kurang aktif.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, terutama bagi yang mengalami kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini atau jenis kortikosteroid lainnya.
  • Penderita luka kulit akibat bakteri, jamur, atau virus yang tidak ditangani dengan baik.
  • Kulit mengalami jerawat, rosasea, perioral dermatitis (di area mulut), serta psoriasis jenis plak.
  • Tidak boleh diberikan pada anak-anak usia < 1 tahun.

Dosis Kloderma

Kloderma tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:

  • Kloderma gel 0,05% ukuran 5 gr.
  • Kloderma cream 0,05%, ukuran 10 gr dan 5 gr.
  • Kloderma oinment 0,05% ukuran 5 gr dan 10 gr.
  • Kloderma lotion 0,05%.

Ingat! Kloderma merupakan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter akan disesuaikan berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. 

Adapun dosis Kloderma yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Kloderma untuk psoriasis atau kondisi kulit lain yang responsif terhadap kortikosteroid

  • Dewasa: dalam bentuk gel/krim/lotion/oinment 0,05%. Oleskan tipis-tipis secara merata pada area kulit yang sakit 1-2 kali sehari. Kurangi dosis jika diperlukan. Dosis maksimal per hari 50 gr dan maksimal terapi 4 minggu.
  • Anak-anak umur dari 1 tahun: sama dengan dosis dewasa. Namun, maksimal penggunaan tidak boleh lebih dari 5 hari.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini hanya pada bagian kulit yang mengalami masalah. Hindari terkena luka terbuka atau kondisi lain yang menjadi kontraindikasi Kloderma.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakan Kloderma.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan, usahakan untuk mengaplikasikannya pada jam yang sama setiap hari.

Efek Samping Kloderma

Kloderma umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping Kloderma yang perlu diperhatikan yaitu:

Efek Overdosis Kloderma

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Kloderma sesuai aturan. Namun seperti halnya obat lainnya, penggunaan dosis tinggi untuk jangka waktu yang lama mungkin menyebabkan overdosis yang memicu efek samping merugikan. Jika kondisi ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter Anda dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Kloderma

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter. Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Kloderma, di antaranya yaitu:

  • Obat ini dapat meningkatkan paparan sistemik dari obat jenis penghambat enzim CYP34A seperti itraconazole dan ritonavir.
  • Obat ini dapat mengurangi efek antineoplastik dari obat aldeslaukin.
  • Penggunaan bersamaan dengan ceritinib dapat meningkatkan efek hiperglikemik.
  • Dapat menyebabkan efek merugikan bahkan beracun jika digunakan bersamaan dengan deferasinox.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Kloderma, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini atau jenis kortikosteroid lainnya.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada anak-anak dan ibu hamil dan menyusui.
  • Hindari penggunaan jangka panjang.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Kloderma untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Menurut FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia), bahan aktif Kloderma berupa clobestasol propionate diketahui masuk dalam obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, penggunaan Kloderma pada ibu hamil sebaiknya hanya jika sangat dibutuhkan saja dan harus dalam pengawasan dokter.
  • Meskipun hanya digunakan secara topikal di kulit, bahan aktif obat ini dapat terserap secara sistemik dan terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu, penggunaan Kloderma selama masa menyusui sebaiknya dihindari.

Artikel terkait:


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic Staff. (2015). Prednisone and other corticosteroids. (https://www.mayoclinic.org/steroids/art-20045692)
Cleveland Clinic. (2015). Corticosteroids. (https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/4812-corticosteroids)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app