Serangan Eksim Kering? Lawan dengan Obat-obatan Apotek Ini

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 7 menit
Serangan Eksim Kering? Lawan dengan Obat-obatan Apotek Ini

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Eksim kering atau neurodermatitis adalah penyakit kulit kronis berupa penebalan kulit yang berawal dari gosokan atau garukan berulang-ulang pada bercak kulit yang gatal dan akhirnya bermanifestasi menjadi tebal dan kasar.
  • Penyebab eksim kering sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit ini biasanya dipicu oleh jenis eksim lain, gangguan emosi seperti gangguan kecemasan dan stres, kebiasaan memakai pakaian ketat, serta akibat gigitan serangga.
  • Langkah pertama pengobatan eksim kering adalah memastikan diagnosis apakah Anda benar mengalami eksim kering (neurodermatitis) atau tidak. Tahap berikutnya adalah anamnesis (tanya jawab), pemeriksaan fisik, dan tes alergi atau biopsi kulit untuk mengidentifikasi penyebab.
  • Pemberian obat eksim yang ada di apotek juga mungkin diperlukan untuk mengurangi rasa gatal dan gejala eksim, antara lain obat kortikosteroid topikal, agen antipruritik (obat anti alergi), serta obat topikal imunosupresi.
  • Untuk mencegah eksim kering, hindari penggunaan sabun atau pembersih yang mengandung bahan pewangi dan pewarna, berendamlah dengan menggunakan air hangat yang dicampur dengan baking soda atau oatmeal, serta hindari menggaruk bagian kulit yang gatal karena dapat memperparah eksim.
  • Klik untuk mendapatkan obat eksim kering dan obat kulit lainnya di rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Penanganan eksim kering dengan tuntas tanpa kambuh memerlukan kombinasi pengobatan yang mumpuni antara obat eksim kering apotek dan perawatan di rumah.

Eksim kering atau neurodermatitis merupakan penyakit kulit kronis berupa penebalan kulit disertai dengan relief yang nyata. Penebalan ini berawal dari gosokan atau garukan berulang-ulang kali pada bercak kulit yang terasa gatal dan akhirnya bermanifestasi menjadi tebal dan kasar. Dikatakan kronis karena eksim kulit ini berlangsung lama bahkan menahun.

Penyebab eksim kering sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, eksim kering biasanya dipicu oleh jenis eksim lain atau gangguan emosi, seperti gangguan kecemasan dan stres. Selain itu, kebiasaan memakai pakaian ketat atau yang berbahan kasar serta gigitan serangga yang menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit dipercaya sebagai faktor pemicu lain terbentuknya eksim kering.

Seseorang yang mengalami eksim kering akan merasakan gejala utama berupa rasa gatal yang menyengat terus-menerus atau hilang timbul. Di samping itu, tekstur kulit yang terasa gatal pun tampak kasar, bersisik, dan berwarna kemerahan atau bahkan lebih gelap dari kulit sekitarnya. Semua gejala inilah yang perlu kita obati. Salah satu caranya adalah dengan obat eksim kering yang bisa dibeli di apotek.

Prinsip pengobatan eksim kering

Langkah pertama adalah memastikan diagnosis bahwa yang Anda alami benar-benar eksim kering atau Neurodermatitis. Hal ini sangatlah penting karena setiap penyakit memiliki penanganan spesifik yang berbeda.

Untuk mendiagnosis eksim kering, dokter akan melakukan beberapa prosedur yang terdiri dari anamnesis (tanya jawab), pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan, akan dilakukan tes alergi atau biopsi kulit untuk mengidentifikasi penyebabnya.

Setelah diagnosis eksim kering ditegakkan, umumnya dokter akan memberikan emolien atau pelembab kulit, obat anti alergi, dan bila perlu salep kortikosteroid untuk mengurangi radang. Itu saja tidak cukup, ada beberapa edukasi mengenai perawatan rumahan yang harus Anda lakukan.

Salah satu hal terpenting yang dipesankan oleh dokter adalah:

Jangan menggaruk rasa gatal pada kulit yang terkena eksim karena hal ini akan memperparah kondisinya!

Ikuti tips berikut: Cara Mengatasi Gatal dan Menghindari Garukan pada Eksim

Apa saja obat eksim kering yang ada di apotek?

Tujuan farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi. Ada beberapa obat yang digunakan, umumnya seperti kortikosteroid topikal, obat-obatan yang termasuk dalam agen antipruritik atau obat anti-alergi, serta obat topikal imunosupresi.

* Secara umum, ada dua bentuk sediaan obat eksim kering di apotek, yaitu sediaan krim atau salep yang dioleskan langsung pada kulit (topikal) dan obat berupa pil yang diminum (oral).

Berikut ini adalah nama obat generik alias nama komposisi bahan aktifnya. Jangan lupa bahwa ada beragam merek yang tersedia di apotek.

1. Kortikosteroid topikal

Kortikosteroid topikal merupakan jenis obat yang paling sering diresepkan untuk mengatasi radang kulit yang bukan disebabkan oleh infeksi, termasuk eksim kering dan jenis eksim lainnya. Inilah yang disebut-sebut sebagai obat oles atau krim untuk eksim kering atau basah.

Penggunaan kortikosteroid topikal bertujuan untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal serta menipiskan jaringan parut. Obat-obat topikal yang berbahan aktif kortikosteroid semuanya memiliki sifat anti-inflamasi dan menyebabkan efek metabolik yang dalam dan bervariasi.

Meskipun relatif lebih aman, penggunaan kortikosteroid secara topikal harus tetap sesuai anjuran dokter. Jangan lupakan efek sampingnya yang dapat menyebabkan penipisan kulit hingga memicu terjadinya sindrom cushing.

  • Clobetasol

Clobetasol termasuk dalam kortikosteroid topikal kelas I atau superpotent. Itu berarti clobetasol termasuk obat keras yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter dan dibawah pengawasan dokter. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi respons imun tertentu untuk menekan mitosis dan meningkatkan sintesis protein yang mengurangi peradangan dan gatal-gatal pada kulit.

  • Betamethasone dipropionate 0,05%

Sama seperti clobetasol, betametason dipropionate 0,05% termasuk dalam kortikosteroid topikal kelas I atau superpotent. Dalam mengurangi peradangan, obat eksim kering yang bisa dibeli di apotek ini bekerja dengan cara menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan membalikkan permeabilitas kapiler.

  • Fluocinolone acetonide 0,01-0,2%

Fluocinolone acetonide 0,01-0,2% termasuk dalam kortikosteroid topikal kelas IV  yang memiliki potensi sedang kuat. Obat eksim kering di apotek ini bersifat imunosupresif, antiproliferatif, dan antiinflamasi yang mampu menghambat proliferasi sel dan mencegah peradangan.

  • Triamcinolone

Dalam mengurangi peradangan, triamcinolone bekerja dengan cara menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan membalikkan permeabilitas kapiler. Selain mengurangi peradangan, triamcinolone mampu meredakan gejala gatal, bengkak, dan kemerahan di kulit.

Penggunaan obat ini harus berdasarkan resep dokter dan tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 8 tahun.

  • Hydrocortisone valerate 0,2%

Hydrocortisone valerate (baca: hidrokortison) merupakan turunan dari adrenokortikosteroid yang memiliki potensi sedang kuat. Obat eksim kering ini memiliki efek mineralokortikoid dan glukokortikoid yang mampu menghasilkan aktivitas anti-inflamasi sekaligus memperbaiki sirkulasi kulit dan selaput lendir.

  • Fluocinonide 0,05%

Fluocinonide merupakan kortikosteroid topikal potensi tinggi (superpotent) yang bekerja dengan menghambat proliferasi sel dan bersifat imunosupresif dan anti-inflamasi. Penggunaannya harus berdasarkan resep dan di bawah pengawasan dokter.

2. Agen antipruritik

Obat-obatan yang termasuk dalam agen antipruritik oral dapat mengendalikan gatal dengan cara memblokir efek histamin yang dikeluarkan secara endogen. Sedangkan yang topikal mampu menstabilkan membran neuron dan mencegah inisiasi dan transmisi impuls saraf sehingga menghasilkan tindakan anestesi lokal.

Dengan demikian, rasa gatal pada kulit dapat ditekan dengan baik. Obat-obatan yang termasuk dalam kategori agen antipruritik di antaranya:

  • Diphenhydramine

Diphenhydramine merupakan salah satu antihistamin yang dapat digunakan untuk meredakan gatal-gatal sebagai salah satu gejala eksim kering. Mekanisme kerjanya adalah dengan menghalangi kinerja senyawa histamin alami tubuh yang menyebabkan munculnya gejala gatal atau alergi. Selain dapat digunakan sebagai obat gatal atau alergi, diphenhydramine dapat digunakan sebagai obat tidur berkat efek sedatif yang dimilikinya.

  • Chlorpheniramine

Chlorpheniramine (CTM) merupakan obat golongan antihistamin yang bekerja dengan cara menghambat efek zat histamin pada sel efektor di pembuluh darah dan saluran pernafasan sehingga mampu meredakan berbagai gejala alergi, termasuk gatal, bersin-bersin, ruam pada kulit, mata berair, dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.

  • Hydroxyzine

Hydroxyzine merupakan obat yang digunakan untuk membantu mengobati gatal-gatal, mual, muntah, dan mabuk pada orang dewasa juga anak-anak. Mekanisme kerjanya adalah dengan menekan aktivitas histamin di daerah subkortikal SSP. Efek samping yang mungkin terjadi ketika menggunakan obat ini antara lain mengantuk, pusing, kelelahan, dan mulut kering.

  • Pramoksin

Pramoksin merupakan anestesi topikal yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan gatal akibat penyakit kulit seperti eksim, gigitan serangga, luka bakar dan lainnya. Pramoksin mengurangi konduksi dan impuls saraf dengan menghambat depolarisasi neuron.

Ketika dioleskan, obat pramoksin mampu memberikan sensasi dingin dan menenangkan pada kulit yang sakit atau gatal sehingga mampu mengurangi keinginan untuk menggosok atau menggaruk.

3. Topikal imunosupresi

  • Tacrolimus

Tacrolimus diisolasi pertama kali pada tahun 1984 dari hasil fermentasi Streptomyces tsukubaensis. Obat eksim kering di apotek ini mampu meredakan rasa gatal dan pembengkakan dengan menekan pelepasan sitokin dari sel T dan menghambat pelepasan preformed mediator dari sel mast dan basofil kulit serta menurunkan ekspresi permukaan FCeRI pada sel Langerhans.

Sediaannya adalah salep dengan konsentrasi 0,03 atau 0,1%. Tacrolimus dapat digunakan baik oleh orang dewasa maupun anak-anak yang berusia kurang dari 2 tahun. Namun, obat ini hanya digunakan setelah pengobatan yang lain dirasa kurang efektif atau gagal.

  • Pimecrolimus

Pimecrolimus berasal dari ascomycin, yakni zat alami yang dihasilkan oleh jamur Streptomyces hygroscopicus var ascomyceticus. Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat produksi dan pelepasan sitokin inflamasi dari sel T yang diaktifkan dengan mengikat reseptor immunophilin sitofolik-12. Kompleks yang dihasilkan bakal menghambat fosfatase kalsineurin sehingga menghalangi aktivasi sel T dan pelepasan sitokin.

Berbeda dengan kortikosteroid topikal, agen imunosupresi seperti tacrolimus dan pimecrolimus menawarkan pilihan pengobatan dalam jangka panjang. Obat jenis ini dapat diaplikasikan ke seluruh bagian tubuh dalam jangka panjang dengan efek samping yang relatif rendah.

( ! ) Obat eksim kering di atas termasuk obat keras, artinya diperlukan resep dokter untuk mendapatkannya. Dokter akan merekomendasikan jenis, dosis, dan cara penggunaan yang tepat untuk Anda.

Tips perawatan di rumah

Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan sendiri di rumah untuk membantu meredakan gejala dan mencegah kekambuhan eksim kering di kemudian hari.

Berikut tips mengoati eksim kering di rumah:

  • Lindungi kulit yang terkena eksim dengan menggunakan perban atau kain bersih, guna menghindari goresan atau garukan terutama saat tidur.
  • Selalu rapikan atau potong pendek kuku untuk meminimalkan kerusakan kulit dari goresan kompulsif.
  • Gunakan lotion atau krim anti-gatal yang dijual bebas di apotek ketika kulit terasa gatal.
  • Berendamlah dengan menggunakan air hangat yang dicampurkan dengan baking soda atau oatmeal. Cara ini dapat membantu melembabkan kulit dan meredakan rasa gatal.
  • Hindari penggunaan sabun atau pembersih yang mengandung bahan pewangi dan pewarna.
  • Oleskan lotion pelembab tanpa pewangi selepas mandi ke seluruh kulit.
  • Untuk membantu mencegah iritasi kulit, hindari pakaian yang ketat dan berbahan kasar. Gantilah dengan pakaian yang bertekstur halus, seperti katun.
  • Hindari faktor pemicu eksim seperti rasa cemas, depresi, dan stres. Terapkan selalu pola pikir yang sehat dan positif di semua aspek kehidupan.

Pengobatan yang tepat dan sesuai dengan anjuran dokter disertai dengan perawatan diri di rumah dapat mempercepat penyembuhan sekaligus mencegah kekambuhan eksim kering di kemudian hari. Jaga selalu kebersihan diri dan sebisa mungkin kendalikan stres agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cohen KR. Pruritus in the elderly: Clinical approaches to the improvement of quality of life. P & T. 2012;37:227.
Liao YH, et al. Increased risk of lichen simplex chronicus in people with anxiety disorder: A nationwide population-based retrospective cohort study. British Journal of Dermatology. 2014;170:890.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app