Epiglottitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 8, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit Epiglotitis

Epiglotitis adalah suatu penyakit yang ditimbulkan akibat suatu peradangan pada epiglotis. Penyakit epiglotitis dapat menimbulkan hambatan padagt;napas sehingga dapat membahayakan jiwa. Adanya keterlibatan infeksi bakteri di epiglotis menimbulkan pembengkakan dan gejala-gejala lainnya.

Epiglotis merupakan tulang rawan yang terletak di bagian tenggorokan yang memiliki fungsi yang penting. Epiglotis memiliki fungsi sebagai penutup pada rongga tenggorokan sehingga saat kita sedang mengonsumsi makanan, epiglotis akan menutup jalur pernapasan agar makanan yang ditelan masuk ke dalam saluran pencernaan.

Penyebab Epiglotitis

Terjadinya epiglotitis pada beberapa orang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Penyakit ini paling sering muncul pada anak-anak baik laki-laki atau perempuan di rentang usia 2 hingga 5 tahun. Terjadinya epiglotitis jarang timbul pada anak di bawah usia 2 tahun.

Hingga saat ini infeksi utama yang menyebabkan epiglotitis adalah bakteri Haemophillus influenza tipe B (HiB). Bakteri tersebut secara utama menyerang anak-anak. Sedangkan bakteri lainnya seperti Streptococcus group A, Streptococcus group B, Streptococcus pneumoniae, dan Staphylococcus aureus juga beresiko menimbulkan epiglotitis pada orang dewasa.

Infeksi yang masuk ke dalam tenggorokan akan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada epiglotis. Bakteri berkembang di lendir epiglotis dan mempersumbat jalur napas. Kondisi ini dapat menyebabkan obstruksi pada jalan napas sebagai pertukaran udara. Tidak semua epiglotitis disebabkan oleh infeksi bakteri, pada kasus non- infeksi, epiglotitis disebabkan trauma pada tenggorokan seperti menelan air panas atau tertelan benda asing. Kondisi ini banyak terjadi pada anak-anak.

Gejala epiglotitis

Gejala pada saluran pernapasan merupakan gejala umum yang terjadi pada epiglotitis. Kelainan klinis yang timbul pada awal gejala yaitu sakit tenggorokan. Sakit ternggorokan menandakan adanya perkembangan infeksi yang mulai mengiritasi jalur napas. Infeksi semkain menyebar ke bagian epiglotis lain seperti supraglotis dan menimbulkan pembengkakan sehingga muncul gejala yaitu:

  1. Sulit menelan
  2. Suara serak
  3. Sesak napas
  4. Demam yang tinggi
  5. Keluar air liur berlebihan (drooling)
  6. Batuk
  7. suara napas kasar
  8. sianosis (kebiruan pada warna kulit akibat keterbatasan oksigen dalam darah)

pada anak-ank terkadang menunjukkan posisi tripod yaitu duduk dengan kedua tangan menumpu badan untuk melancarkan inspirasi napas agar lebih maksimal.

Diagnosis epiglotitis

Penderita dengan gejala atau terbukti epiglotitis perlu segera dirawat di rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama pada jalur napas. Dokter akan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik atas keluhan yang terjadi.

Tuba endotrakeal

Pemasangan tuba endotrakeal berfungsi untuk membuka jalur napas sehingga mendapat pertukaran oksigen.

Trakeostomi

Pemasangan tuba trakeostomi diindikasikan apabila pemasangan tuba endotrakeal ke dalam mulut mengalami kesulitan.

Laringoskopi

Pemeriksaan dengan laringoskopi juga dapat mendeteksi letak pembengkakan pada epiglotis

Pemeriksaan darah Lengkap

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi yang membuktikan adanya peningkatan sel darah putih.

Pencitraan

Pemeriksaan dengan rontgen, CT atau MRI juga membantu melihat kelainan dan posisi epiglotis saat timbul pembengkakan.

Kultur

Pemeriksaan kultur pada usap tenggorok dapat menilai jenis infeksi bakteri dan memudahkan dokter menentukan jenis terapi yang sesuai.

Penanganan Pada Epiglotitis

Tindakan utama yang dilakukan pada kasus epiglotitis adalah dengan membuka jalan napas akibat obstruksi atau pembengkakan epiglotis. Apabila tindakan ini tidak dilakukan maka akan beresiko terjadi hipoksia dan keracunan karbon dioksida.

Setelah jalur napas dinilai telah stabil. Pemberian obat-obatan juga dibutuhkan guna melawan infeksi yang berkembang dan menimbulkan pembengkakan apda epiglotis. Obat antibiotik dipilih untuk membasmi bakteri pada epiglotitis. Beberapa obat antibiotik pilihan antara lain ampicillin, ceftriaxone, dan chloramphenicol. Jenis obat antibiotik yang diberikan berikut dosis minum disesuaikan oleh dokter yang memberikan resep obat.

Selain antibiotik, pemberian obat kortikosteroid bertujuan untuk mengurangi pembengkakan akibat proses inflamasi oleh bakteri.

Pencegahan epiglotitis

Pencegahan pada penyakti epiglotitis dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi pentavalen mulai usia 2 bulan dan diberikan secara bertahap. Pentavalen terdiri dari vaksin DPT (difteri, Pertusis, tetanus), Hepatitis B, dan Haemophillus influenza B atau HiB. Pemberian pada anak diatas usia 1 tahun dapat diberikan sekali.

 

 

 

 

                


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Payne, J. Patient (2015). Epiglottitis. (https://patient.info/doctor/epiglottitis-pro)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Epiglottitis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epiglottitis/symptoms-causes/syc-20372227)
NHS UK (2018). Health A-Z. Epiglottitis. (https://www.nhs.uk/conditions/epiglottitis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app