Foto Rontgen: Prosedur, Risiko, dan Efek Samping

Biasanya dokter akan merujuk Anda ke dokter radiologi yang tepat. Secara umum tidak ada persiapan khusus untuk melakukan foto rontgen. Beberapa informasi di bawah ini dapat Anda cermati sebelum melakukan foto rontgen:
Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Jun 24, 2021 Waktu baca: 3 menit
Foto Rontgen: Prosedur, Risiko, dan Efek Samping

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Foto rontgen adalah prosedur pengambilan gambar bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik.
  • Jenis-jenis foto rontgen adalah rontgen dada, rontgen tulang belakang, rontgen gigi, dan rontgen anggota gerak.
  • Warna putih pada foto rontgen menggambarkan sesuatu yang padat seperti tulang atau besi, warna hitam menunjukkan udara pada paru-paru, dan warna abu-abu menunjukkan lemak atau otot. 
  • Prosedur rontgen tergolong aman dan tidak memicu sel kanker karena paparan radiasinya tidak tinggi.
  • Foto rontgen tidak disarankan untuk ibu hamil dan anak-anak jika risikonya dinilai lebih besar daripada manfaatnya.
  • Dapatkan paket medical check up dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall.
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang kamu butuhkan.

Kata rontgen atau ronsen mungkin sudah familiar, terutama bagi orang-orang yang pernah memiliki masalah kesehatan di bagian dalam tubuh seperti paru-paru. Biasanya, pasien akan mendapatkan sebuah foto atau lembaran film yang menggambarkan kondisi kesehatannya. Sebaiknya Anda tak perlu takut dirontgen karena prosedur ini tergolong aman dan tidak menyakitkan, kok!

Apa itu foto rontgen?

Foto rontgen adalah suatu prosedur atau tindakan mengambil gambar bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh dokter atau petugas radiologi di rumah sakit. 

Walaupun radiasi mempunyai risiko terhadap berkembangnya sel kanker, paparan radiasi pada foto rontgen tergolong aman. Alat rontgen pun terdiri dari berbagai jenis, di antaranya rontgen dada, rontgen tulang belakang, rontgen gigi, dan rontgen anggota gerak. Setiap jenis rontgen pun tentu memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda.

Baca selengkapnya: Apakah Semua Perawatan Gigi Membutuhkan Rontgen Gigi?

Saat menerima hasil foto rontgen, Anda akan melihat lembaran film dengan 3 jenis warna, yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Warna putih pada foto rontgen menggambarkan sesuatu yang padat seperti tulang atau besi, warna hitam menunjukkan udara pada paru-paru, dan warna abu-abu menunjukkan lemak atau otot. 

Hasil foto rontgen inilah yang akan menjadi acuan dokter radiologi untuk melihat kondisi kesehatan pasien. Jika pasien dalam keadaan darurat, hasil rontgen ini biasanya bisa didapatkan dalam hitungan menit saja.

Persiapan sebelum foto rontgen

Umumnya tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum foto rontgen. Beberapa informasi di bawah ini dapat Anda cermati sebelum melakukan foto rontgen:

  • Apabila foto rontgen memerlukan zat pewarna (kontras), maka Anda biasanya akan diminta berpuasa atau menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Lepaskan perhiasan atau aksesoris berbahan logam, karena hal tersebut dapat menghalangi gambar rontgen yang dihasilkan.
  • Pasien akan diminta mengganti pakaian dengan baju dan celana yang sudah disediakan dari rumah sakit.
  • Apabila pemeriksaan berhubungan dengan sistem pencernaan, biasanya Anda akan diminta untuk mengonsumsi obat pencahar supaya usus bersih dari kotoran.

Baca juga: Berbagai Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Rontgen Gigi

Seperti apa prosedur foto rontgen?

Meski tergolong aman, ada saja pasien yang masih merasa takut atau cemas menjelang foto rontgen. Padahal, pemeriksaan ini tidak menyakitkan, lho!

Nah, salah satu cara mengatasi kepanikan tersebut adalah dengan memahami prosesnya. Supaya ada bayangan, berikut prosedur foto rontgen:

  • Dokter meminta pasien untuk berdiri atau berbaring dan melakukan posisi tertentu sesuai bagian tubuh yang akan di-rontgen;
  • Dokter meletakkan plat pada bagian tubuh yang akan difoto. Film tersebut nantinya akan menjadi gambar foto rontgen;
  • Dokter mengarahkan alat rontgen yang bentuknya seperti tabung dan dilengkapi cahaya pada bagian tubuh yang akan di-rontgen. Alat rontgen tersebut berguna untuk memproduksi sinar-X guna mengambil gambar;
  • Pasien diminta tidak bergerak dan menahan napas saat pengambilan foto rontgen supaya hasil gambarnya tidak kabur. Pada pasien anak-anak, pengambilan foto rontgen biasanya menggunakan bantuan alat penyangga untuk menahan posisi anak supaya tidak banyak bergerak;
  • Pasien tidak akan merasakan apa pun saat di-rontgen. Namun, pada kasus tertentu seperti patah tulang, pasien dapat merasakan nyeri karena harus memindah-mindahkan posisi tubuh.
  • Proses rontgen dilakukan dalam waktu hitungan menit. Tetapi jika menggunakan kontras, prosesnya bisa lebih lama, yakni sekitar 60 menit atau lebih.
  • Setelah foto rontgen selesai, pasien boleh langsung pulang dan dapat beraktivitas seperti biasanya. Apabila selama prosedur foto rontgen menggunakan kontras, pasien disarankan untuk banyak minum air putih setelahnya.

Baca juga: Setelah Patah Tulang Kaki, Berapa Lama Bisa Sembuh dan Jalan Lagi?

Risiko foto rontgen yang dapat terjadi

Rontgen dapat dilakukan untuk siapa saja, tetapi tidak disarankan untuk ibu hamil dan anak-anak. Pasalnya, foto rontgen memerlukan kontras atau zat pewarna supaya gambar yang dihasilkan cenderung jelas dan kualitasnya bagus. 

Kontras yang digunakan pada foto rontgen mengandung iodine atau barium yang dapat diberikan dalam bentuk suntikan atau cairan. Nah, zat itulah yang dikhawatirkan dapat berisiko pada kesehatan janin dan anak-anak. Namun, larangan ini didasarkan apabila risikonya dinilai lebih tinggi daripada manfaatnya sehingga tidak dapat dilakukan.

Jika Anda pernah mengalami alergi terhadap kontras dengan gejala seperti gatal, pusing, mual, dan syok, informasikan pada dokter sebelum melakukan foto rontgen.

Adakah efek samping foto rontgen?

Secara umum, foto rontgen tidak memiliki efek samping. Kemungkinan efek samping akan muncul jika foto rontgen dilakukan dengan pemberian zat kontras lebih dahulu, terutama yang bahannya disuntikkan ke dalam tubuh pasien. Beberapa pasien melaporkan efek samping foto rontgen berupa rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada bekas suntikan.

Foto rontgen adalah prosedur yang aman dan tidak menyakitkan, sehingga Anda tidak perlu cemas bila memang memerlukannya. Yang terpenting, sebelum melakukan rontgen, informasikan dokter mengenai riwayat penyakit, alergi, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Jangan segan untuk menanyakan kondisi kesehatan Anda dari hasil foto rontgen pada dokter hingga jelas.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zitelli BJ, et al., eds. Fundamentals of pediatric radiology. Zitelli and Davis' Atlas of Pediatric Physical Diagnosis. 7th ed. Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com.
Children's (pediatric) X-ray (radiography). Radiological Society of North America. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=pediatric-xray.
Mammograms. National Cancer Institute. https://www.cancer.gov/types/breast/mammograms-fact-sheet.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app