Pemeriksaan Darah Untuk Mendeteksi Kanker

Dipublish tanggal: Jul 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Pemeriksaan Darah Untuk Mendeteksi Kanker

Pemeriksaan darah adalah alat penting dalam deteksi, diagnosis dan perawatan kanker sejak dini.

Walaupun ada banyak jenis kanker yang berbeda, kebanyakan dari jenis kanker memiliki tingkat keberhasilan pengobatan yang tinggi ketika didiagnosis pada tahap awal. 

Tentu saja, pengujian diagnostik sangat penting untuk deteksi dan perawatan dini. Pemeriksaan darah adalah salah satu pemeriksaan diagnostik yang dapat menunjukkan keberadaan kanker dalam tubuh. 

Berikut adalah, beberapa pemeriksaan darah yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker yang paling umum digunakan dan bagaimana mereka dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit berbahaya ini.

Hitung darah lengkap (CBC)

Pemeriksaan darah digunakan untuk mengukur jumlah dan kondisi berbagai jenis sel darah dalam sampel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit

Walaupun digunakan untuk banyak tujuan lain, pemeriksaan ini juga dapat membantu dalam mendiagnosis beberapa kanker darah, seperti leukemia dan limfoma, dengan mendeteksi sel-sel abnormal dalam darah atau jumlah abnormal sel-sel tertentu. 

Pemeriksaan darah lengkap juga dapat membantu dalam menentukan apakah kanker telah menyebar ke sumsum tulang atau tidak serta memantau kemajuan dan / atau efek samping dari perawatan kanker.

Tes Penanda Tumor

Penanda tumor adalah bahan kimia yang dibuat oleh sel tumor atau sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap kanker. 

Berbagai tes dapat digunakan untuk mendeteksi penanda tumor dalam darah, sehingga memberi dokter informasi mengenai kanker yang ada di dalam tubuh. 

Berikut adalah beberapa jenis tes penanda tumor yang paling sering digunakan :

Pengujian Antigen Spesifik Prostat (PSA)

Pemeriksaan ini umumnya digunakan sebagai alat skrining untuk deteksi dini kanker prostat, pemeriksaan PSA mengukur kadar protein yang diproduksi oleh sel kelenjar prostat, yang disebut antigen spesifik prostat (PSA), dalam darah. 

Peningkatan kadar PSA dapat memberi dokter Anda indikasi awal perkembangan kanker prostat. Namun, penting untuk dicatat bahwa sejumlah kondisi prostat jinak juga dapat menyebabkan peningkatan tingkat PSA.

Pengujian Carcinoembryonic Antigen (CEA)
Antigen ini, ditemukan pada janin yang sedang berkembang. Dan biasanya tidak ditemukan di dalam darah orang dewasa yang sehat. 

Ketika antigen CEA ditemukan pada darah orang dewasa, maka hal ini dapat menunjukkan adanya satu dari beberapa bentuk kanker, termasuk kanker usus besar, rektum, pankreas, payudara, ovarium atau paru-paru.

Uji AFP (Alpha-Fetoprotein) - Antigen ini ditemukan dalam darah wanita hamil yang sehat, karena diproduksi oleh perkembangan janin, antigen ini biasanya tidak ditemukan pada pria dewasa atau wanita yang tidak hamil. 

Ditemukannya penanda tumor AFP pada darah bisa menjadi indikasi kanker yang meliputi kanker hati, testis atau ovarium.

Pengujian Kanker Antigen 125 (CA-125)

Antigen ini digunakan sebagai penanda tumor untuk kanker ovarium. Antigen CA 125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel kanker ovarium, pemeriksaan darah untuk mengukur kadar antigen ini digunakan untuk membantu dalam mendiagnosis kanker ovarium, memantau kemajuan perawatan kanker ovarium dan mendeteksi kekambuhan penyakit.

Cancer Antigen 19-9 (CA 19-9) Testing 

Tes darah ini adalah pemeriksaan antigen dalam aliran darah yang digunakan sebagai penanda kanker pankreas. Deteksi antigen ini dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis kanker pankreas serta memantau kemajuan pengobatan.

Cancer Antigen 27.29 (CA 27.29) Testing

Tes darah CA 27.29 mengukur tingkat antigen CA 27.29 dalam aliran darah, yang merupakan indikasi diagnosis kanker payudara.

Pemeriksaan ini adalah satu-satunya tes darah yang spesifik untuk kanker payudara, dan digunakan untuk membantu diagnosis, memantau perawatan, dan mendeteksi penyebaran kanker payudara ke bagian lain dari tubuh.

Uji Human Chorionic Gonadotropin (hCG)

hCG adalah salah satu Indikator awal kehamilan yang paling sering digunakan, hCG juga diproduksi oleh beberapa sel kanker dan dianggap sebagai penanda tumor, dan dapat digunakan untuk membantu mendeteksi kanker sel kuman pada pria dan wanita yang tidak hamil. 

Kanker sel germinal adalah tumor yang berkembang dari sel telur atau sperma, termasuk kanker testis dan ovarium. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) merupakan salah satu glikoprotein manusia

Tes Protein Darah

Tes protein darah digunakan untuk mendeteksi multiple myeloma dan kanker darah.

Tes Darah Kolesterol HDL

Penelitian baru memberikan alasan lain untuk memantau kolesterol Anda melalui tes darah dan meningkatkan kolesterol HDL, juga dikenal sebagai kolesterol baik, melalui diet dan olahraga. 

Studi ini menunjukkan bahwa meningkatkan HDL Anda sebesar 10 poin dapat mengurangi risiko terkena kanker sebanyak 30% dalam tahun-tahun berikutnya. HDL telah lama dikenal untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Tes darah dapat mendeteksi tanda-tanda berbagai bentuk kanker dan merupakan alat diagnostik yang penting. Pemeriksaan darah seringkali merupakan indikasi pertama bahwa seseorang mungkin menderita kanker. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa, dalam kebanyakan kasus, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti. 

Secara umum, pemeriksaan lanjut akan mencakup biopsi, yang merupakan pemeriksaan baku emas yang digunakan untuk mendapatkan sampel sel kanker secara langsung di bawah mikroskop. 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
A Blood Test Can Detect 10 Cancers. But Is It Ready for Prime Time? - Live Science (https://www.livescience.com/62722-cancer-blood-test.html)
Eight cancers could be diagnosed with a single blood test (https://www.medicalnewstoday.com/articles/320679.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app