HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Costan Forte: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Nov 18, 2021 Tinjau pada Jul 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Costan Forte yang mengandung asam mefenamat (mefenamic acid) untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan dalam tubuh
  • Costan Forte termasuk obat keras yang membutuhkan resep dokter dan tersedia dalam sediaan tablet 500 mg
  • Costan Forte mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang pada sakit kepala, sakit telinga, nyeri otot, nyeri sendi, demam, hingga nyeri pasca operasi
  • Beberapa efek samping Costan Forte antara lain sakit kepala, gugup, muntah, diare, hematemesis (muntah darah), dan hematuria
  • Costan Forte sebaiknya dipakai setelah makan atau bersama makanan. Ibu menyusui dilarang menggunakan Costan Forte
  • Klik untuk mendapatkan Costan Forte atau obat nyeri lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Costan Forte mengandung asam mefenamat (mefenamic acid) yang bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka. Peningkatan prostaglandin dapat menyebabkan rasa sakit dan peradangan

Dengan menghambat kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Namun, obat Costan Fortetidak selektif untuk menghentikan peradangan, sehingga memiliki efek samping yaitu memicu produksi asam lambung.

Mengenai Costan Forte

Golongan 

Obat keras (K), harus dengan resep dokter

Kemasan 

1 Dus 10 x 10 tablet 500 mg

Kandungan

Asam mefenamat 500 mg/tablet

Manfaat Costan Forte

Berikut ini adalah beberapa kegunaan obat Costan Forte:

  • Mengobati nyeri ringan sampai sedang pada sakit kepalasakit telinga, nyeri otot, nyeri sendi, demam, nyeri setelah operasi, termasuk sebagai obat nyeri haid, dan kadang-kadang digunakan untuk mencegah migrain berkaitan dengan menstruasi (pengobatan dalam jangka pendek, tidak lebih dari 7 hari).
  • Ada bukti yang mendukung penggunaan Costan Forte untuk perimenstrual migraine headache, pengobatan dimulai 2 hari sebelum timbulnya menstruasi dilanjutkan selama terjadinya menstruasi.
  • Asam mefenamat juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang pada penyakit asam urat.

Kontraindikasi

Hindari menggunakan Costan Forte untuk:

  • Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap  asam mefenamat, aspirin atau NSAID lainnya (seperti ibuprofen, celecoxib).
  • Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan Costan Forte.
  • Pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
  • Pasien yang sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir, sebaiknya tidak menggunakan Costan Forte.

Efek Samping Costan Forte

Berikut adalah beberapa efek samping obat Costan Forte:

  • Sakit kepala, gugup dan muntah
  • Diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak, sakit tenggorokan dan demam
  • Pada tahun 2008 label pada kemasan obat ini di USA telah diperbarui dengan peringatan tentang resiko Costan Forte pada kehamilan.
  • NSAID termasuk Costan Forte dapat menyebabkan peningkatan resiko infark miokardial dan stroke yang bisa berakibat fatal. Resiko ini dapat meningkatkan jika obat digunakan dalam jangka waktu lama
  • NSAID termasuk Costan Forte menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan misalnya: perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. jika pemakaian dalam dosis tinggi atau untuk waktu yang lama, merokok, atau minum alkohol, meski Costan Forte digunakan bersama makanan tidak akan mengurangi efek samping ini.
  • Gangguan berat pada organ hati seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga dilaporkan terjadi akibat pemakaian NSAID termasuk Costan Forte. Jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk, jika tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika manifestasi sistemik terjadi (seperti eosinofilia dan ruam), pemakaian Costan Forte harus dihentikan.
  • Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan NSAID termasuk Costan Forte. Pasien pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
  • Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID termasuk Costan Forte. Pengobatan harus dihentikan jika tanda - tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul

Dosis Costan Forte

Costan Forte dapat diberikan dengan dosis berikut:

  • Dewasa untuk mengobati nyeri: 500 mg secara oral diikuti 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 7 hari.
  • Dewasa untuk mengobati dismenore: 500 mg secara oral diikuti 250 mg setiap 6 jam dimulai saat timbulnya menstruasi.
  • Remaja (14-18 tahun) untuk mengobati nyeri: 500 mg secara oral diikuti oleh 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak lebih dari 7 hari.

Dosis yang lebih rendah harus dipertimbangkan untuk orang tua, ibu hamil dan menyusui, serta penderita sakit jantung dan ginjal. Konsultasikan dengan dokter.

Interaksi Obat 

Obat-obatan yang mengandung asam mefenamat berinteraksi dengan obat-obat berikut:

  • Antikoagulan (seperti warfarin), aspirin, kortikosteroid (seperti prednisone), heparin, atau Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) (seperti fluoxetine) karena obat - obatan ini meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Magnesium hidroksida (seperti antasida) atau probenesid karena obat - obatan ini meningkatkan efek samping Costan Forte.
  • Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (seperti ciprofloxacin), atau sulfonilurea (seperti glipizide) karena efek samping obat - obatan ini meningkat jika diberikan bersamaan dengan Costan Forte.
  • Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor (seperti enalapril) atau diuretik (seperti furosemidehydrochlorothiazide) karena efektivitas obat - obatan ini menurun jika diberikan bersama Costan Forte.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Costan Forte adalah:

  • Costan Forte sebaiknya dipakai setelah makan atau bersama makanan
  • Jangan memberikan obat ini untuk pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung
  • Jika pasien menderita hipertensi harus dipantau selama pengobatan
  • Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan
  • Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Costan Forte.
  • Costan Forte dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, akan memburuk jika pasien juga mengkonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin selama pemakaian obat ini
  • Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak < 14 tahun belum diketahui.
  • Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati - hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
  • Ibu menyusui dilarang menggunakan Costan Forte.

Penggunaan Costan Forte untuk Ibu Hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat) mengkategorikan asam mefenamat ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap ibu hamil. Selama penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan Costan Forte untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Obat ini tergolong ke dalam kategori D saat trimester ketiga atau menjelang persalinan.


Artikel Terkait


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app