Aripiprazole: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 20, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat Aripiprazole merupakan salah satu obat jenis antipsikotik. Obat antipsikotik adalah obat yang digunakan pada penyakit gangguan kejiwaan seperti skizofrenia. Obat Aripiprazole ditujukan pada seseorang dengan gejala skizofrenia serta beberapa jenis gangguan bipolar. Cara kerja utama obat ini adalah dengan menyeimbangkan senyawa kimia yang ada di dalam otak sehingga gejala skizo beserta waham (delusi) skizofrenik dapat berkurang. 

Aripiprazole adalah jenis obat yang sering diresepkan dokter penyakit jiwa. Agen antipsikotik yang ada di dalam obat bekerja dengan memblokade jalur saraf dengan neurotransmiter yang ada di dalam otak. Neurotransmiter akan ditekan sehingga gejala seperti halusinasi baik secara visual (penglihatan) dan auditori (pendengaran) yang menjadi gejala tersering pada penyakit skizofrenia dapat berkurang. 
Kandungan dari zat antipsikotik yang ada di dalam obat Aripiprazole juga dapat mengurangi respon tegang di dalam tubuh serta membantu meluruskan pola pikir penderita. Obat ini juga membantu meningkatkan mood terutama pada penderita gangguan depresi mayor
Obat ini juga dapat memperhambat respon enurotransmiter terhadap gerakan motorik dan pikiran seperti pada penderita autisme. Tetapi terdapat beberapa efek samping yang harus diperhatikan dapat muncul saat pengobatan apriprazole terutama pada anak-anak. 

Mengenai Obat Aripiprazole

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, sirop, suntik

Kandungan:

Antipsikotik

Manfaat Obat Aripiprazole

Obat Aripiprazole dikhususkan pemberiannya kepada orang dengan penyakit kejiwaan antara lain:

  • Skizofrenia
    Penyakit skizofrenia adalah suatu jenis gangguan mental yang mengganggu proses pikir seseorang sehingga pola pikir dan ingatan lainnya menjadi terganggu. Penyakit skizofrenia mempengaruhi adanya gejala khas berupa adanya waham atau delusi serta halusinasi yang tidak nyata seperti pendengaran atau penglihatan yang hanya bisa dirasakan oleh penderita skizofrenia. Orang dengan skizofrenia juga dapat bertindak seenaknya seperti marah-marah dan tidak bisa mengendalikan diri. 
  • Gangguan Bipolar
    Gangguan bipolar merupakan kelainan pada suasana hati yang dapat berubah secara ekstrim. Gangguan bipolar yang sering ditemukan pada masyarakat Indonesia adalah gangguan bipolar tipe 1 yaitu adanya episode mania (fasi peningkatan) dengan adanya episode depresif (fase penurunan). Munculnya episode tersebut adanya yang berganti satu dengan yang lain dan dapat pula terjadi secara bersamaan. Ini disebabkan oleh adanya ketidak seimbangan neurotransmiter dengan pengontrol fungsi otak.
  • Episode depresi
    Depresi adalah gangguan mental yang mempengaruh pola pikir, suasana hati, dan aktivitas kehidupan yang signifikan. Depresi memiliki ciri khas berupa adanya rasa sedih, hilang minat, dan perubahan perilaku. Faktor stres dan tekanan psikologis menjadi penyebab utama munculnya depresi pada beberapa orang. 

Dosis dan cara pemakaian obat Aripiprazole

Obat Aripiprazole memiliki sediaan tablet mulai 10 mg, 15 mg, dan 5 mg. Obat Aripiprazole dikonsumsi sebanyak 1 hingga 2 kali sehari dengan maksimal dosis 30 mg per hari pada pendeirta skizofrenia dan gangguan bipolar. Pada penderita gangguan depresi diberikan sebanyak 5 mg per hari dengan dosis maksimal sebanyak 15 mg per hari.

Sebelum mengonsumsi obat Aripiprazole, perhatikan masa berlaku obat serta keterangan yang ada di dalam kemasan. Pada sediaan cair, jangan dicampur dengan air. Pemberian obat suntikan Aripiprazole hanya dapat diberikan oleh dokter. 

Efek Samping Obat Aripiprazole

Obat Aripiprazole tentu dapat menimbulkan efek samping pada tatalaksana untuk menyembuhkan beberapa penyakit gangguan kejiwaan. Beberapa efek samping yang dapat timbul antara lain:

Efek samping berat yang dapat ditemukan pada penggunaan obat Aripiprazole antara lain:

  • Sindrom neuroleptik maligna
    Komplikasi yang sering terjadi pada penggunaan obat antipsikotik. Ciri-ciri gejala sindrom neuroleptik maligna antara lan hipertermia, rigiditas atau kaku, hipertensi, gangguan kesadaran, hingga koma
  • Gejala ekstrapiramidal (EPS)
    Merupakan reaksi penggunaan obat antipsikotik yang menyebabkan gangguan keseimbangan pada transmisi dopamine dan asetilkolin. Gejalanya terdiri dari distonia (kontraksi otot abnormal), parkinsonism, dan tardive dyskinesia.

Interaksi Obat Aripiprazole

  • Meningkatkan efek obat antihipertensi.
  • Bila digunakan dengan alkohol atau antidepresan lainnya dapat meningkatkan efek penenang. 
  • Bila digunakan dengan ketoconazole dapat meningkatkan efek aripiprazole.

Perhatian pada penggunaan obat Aripiprazole

Butuh peringatan khusus yang perlu diperhatikan sebelum dan selama pengobatan dengan obat Aripiprazole antara lain:

  • Obat Aripiprazole tidak boleh diberikan pada ibu menyusui
  • Untuk wanita yang hamil diminta mengonsumi Aripiprazole dengan pantauan ketat oleh dokter
  • Resiko penebalan pembuluh darah pada penderita jantung dan stroke. 
  • Gula darah perlu dipantau terutama pada pasien dengan riwayat diabetes dan obesitas
  • Adanya reaksi pada efektifitas obat pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi rutin. 

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app