HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Sulit Tidur - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 9 menit

Definisi insomnia

Insomnia merupakan suatu jenis gangguan tidur. Orang dengan insomnia biasanya mengalami kesulitan untuk tidur.

Orang dengan insomnia seringkali tidak merasa segar ketika mereka bangun dari tidur. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan beberapa gejala lainnya.

Menurut American Psychiatric Association (APA) Insomnia adalah gangguan tidur yang paling sering terjadi. Faktanya, American Psychiatric Association menyatakan bahwa sekitar sepertiga dari seluruh orang dewasa dilaporkan mengalami gejala insomnia. Tetapi hanya 6 hingga 10 persen dari semua orang dewasa tersebut yang mengalami gejala yang cukup parah sehingga dapat didiagnosis dengan gangguan insomnia.

APA mendefinisikan insomnia sebagai gangguan di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur. Seseorang bisa di diagnosis klinis mengalami insomnia, jika orang tersebut memenuhi dua kriteria dibawah ini:

  • Kesulitan tidur terjadi setidaknya tiga malam dalam seminggu selama minimal tiga bulan.
  • Kesulitan tidur yang membuat seseorang merasa menderita atau membuat gangguan fungsional dalam kehidupan seseorang.

Bacalah artikel dibawah ini untuk mempelajari semua gejala, penyebab, dan jenis-jenis insomnia.

Penyebab insomnia

Penyebab insomnia akan tergantung pada jenis gangguan tidur yang Anda alami.

Insomnia jangka pendek biasanya disebabkan oleh stres, kejadian yang mengganggu atau pasca trauma, atau perubahan pada kebiasaan tidur Anda.

Insomnia kronis berlangsung setidaknya selama tiga bulan dan biasanya disebabkan karena akibat dari masalah lain seperti:

  • Kondisi medis yang membuatnya lebih sulit untuk tidur, seperti radang sendi atau sakit punggung
  • Masalah psikologis, seperti kecemasan atau depresi
  • Penggunaan narkoba

Faktor risiko insomnia

Insomnia dapat terjadi pada usia berapa pun dan lebih cenderung dialami oleh wanita daripada pria.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), seseorang dengan faktor risiko tertentu lebih cenderung mengalami insomnia. Faktor-faktor risiko tersebut seperti:

  • Tingkat stres yang tinggi
  • Gangguan emosional, seperti depresi
  • Seseorang dengan penghasilan yang rendah
  • Seseorang yang bepergian ke berbagai luar negri
  • Gaya hidup yang tidak berubah-ubah
  • Perubahan jam kerja, atau shift keja malam

Kondisi medis tertentu, seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular, juga dapat menyebabkan insomnia. Menopause juga dapat menyebabkan insomnia.

Gejala insomnia

Seseorang yang mengalami insomnia biasanya mengalami setidaknya satu dari beberapa gejala dibawah ini:

  • Bangun terlalu pagi
  • Tidur yang tidak nyenyak
  • Kesulitan untuk tertidur

Gejala-gejala insomnia dibawah ini dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala lain, seperti:

  • Kelelahan
  • Perubahan suasana hati
  • Cepat marah

Anda mungkin juga akan mengalami kesulitan berkonsentrasi saat melakukan aktivitas di pagi hari.

Mengobati insomnia

Ada beberapa pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani masalah insomnia. Dokter akan berdiskusi dengan Anda tentang pengobatan apa yang mungkin sesuai untuk mengatasi insomnia. Anda mungkin perlu mencoba sejumlah pengobatan yang berbeda sebelum menemukan pengobatan yang paling efektif.

American College of Physicians (ACP) merekomendasikan terapi perilaku kognitif sebagai pengobatan lini pertama untuk menangani insomnia kronis pada orang dewasa.

Pelatihan Sleep hygiene juga dapat direkomendasikan. Terkadang, perilaku yang mengganggu tidur dapat menyebabkan insomnia. Pelatihan Sleep hygiene dapat membantu Anda mengubah beberapa perilaku yang mengganggu tersebut.

Mengubah beberapa kebiasaan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi insomnia, dapat berupa:

  • Menghindari minuman berkafein menjelang tidur
  • Menghindari olahraga di dekat waktu tidur
  • Meminimalkan waktu yang dilakukan di tempat tidur seperti menonton TV atau mengurangi penggunaan handphone Anda

Jika terdapat gangguan psikologis atau medis yang menyebabkan insomnia, maka mendapatkan pengobatan yang tepat dapat mengurangi masalah kesulitan tidur Anda.

Obat insomnia

Terkadang, penggunaan obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati insomnia. Contoh obat bebas yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia adalah obat antihistamin, seperti diphenhydramine (Benadryl).

Namun, Obat-obatan seperti ini dapat memiliki efek samping, terutama efek samping jangka panjang, jadi penting untuk berdiskusi dengan dokter sebelum memulai pengobatan OTC untuk insomnia.

Obat resep yang dapat digunakan untuk mengobati insomnia meliputi:

  • Eszopiclone (Lunesta)
  • Zolpidem (Ambien)

Bicaralah dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat atau suplemen apa pun untuk mengobati insomnia Anda. Mungkin terdapat efek samping yang berbahaya atau dapat menimbulkan interaksi obat. Perlu Anda ingat bahwa tidak semua “obat tidur” cocok untuk setiap individu.

Obat rumahan untuk insomnia

Pada kebanyakan kasus insomnia dapat diatasi secara efektif dengan melakukan perubahan gaya hidup atau mencoba pengobatan rumahan. Susu hangat, teh herbal, dan obat herbal lainnya hanyalah beberapa pengobatan alternatif yang dapat Anda cia untuk bantu gangguan tidur Anda.

Meditasi

Meditasi adalah metode alami, mudah, dan tanpa obat yang dapat Anda lakukan untuk mengobati insomnia. Menurut National Sleep Foundation, meditasi dapat membantu meningkatkan kualitas tidur Anda, serta membuat Anda lebih mudah untuk tertidur.

The Mayo Clinic mengatakan bahwa meditasi juga dapat membantu beberapa gejala yang dapat menyebabkan insomnia. Gejala tersebut termasuk:

  • Stress
  • Kegelisahan
  • Depresi
  • Masalah pencernaan
  • Rasa nyeri

Ada banyak aplikasi dan video yang tersedia untuk membantu Anda bermeditasi.

Melatonin

Hormon melatonin merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh selama siklus tidur. Beberapa orang sering mengonsumsi suplemen melatonin dengan harapan dapat meningkatkan kualitas tidur mereka.

Belum ada penelitian tentang apakah melatonin benar-benar dapat membantu mengobati insomnia pada orang dewasa. Terdapat beberapa bukti bahwa suplemen tersebut dapat sedikit mengurangi masalah pada insomnia, tetapi masih perlu dilakukan banyak penelitian.

Melatonin umumnya dianggap aman untuk penggunaan dalam jangka waktu yang singkat, namun keamanan penggunaan jangka panjangnya masih belum dapat dikonfirmasi.

Oleh karena itu sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter Anda ketika memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen melatonin.

Minyak esensial

Minyak esensial adalah cairan aromatik yang kuat yang dibuat dari berbagai tanaman, bunga, dan pohon. Seseorang dengan insomnia dapat mengobati berbagai kondisi tersebut dengan menghirup minyak esensial atau memijatnya pada bagian tubuh. Praktek ini biasa disebut dengan aromaterapi.

Minyak esensial yang dianggap dapat membantu memperbaiki kualitas tidur Anda meliputi:

  • Chamomile roma
  • Kayu cedar
  • Lavender
  • Kayu cendana
  • Neroli, atau jeruk pahit

Sebuah tinjauan dari 12 penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa aromaterapi dapat bermanfaat dalam memperbaiki kualitas tidur seseorang.

Penelitian lain juga menemukan bahwa lavender sangat berguna dalam memperbaiki kualitas tidur. Penelitian ini melaporkan bahwa campuran minyak esensial dapat mengurangi gangguan tidur dan meningkatkan kesehatan pada orang dewasa.

Minyak esensial umumnya tidak menimbulkan efek samping saat digunakan sesuai petunjuk. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk dengan baik dan cermat.

Insomnia dan kehamilan

Insomnia sering terjadi selama masa kehamilan, terutama pada trimester pertama dan ketiga.

Hormon yang berubah-ubah, mual, dan keinginan untuk buang air kecil merupakan beberapa perubahan yang dapat membuat Anda tetap terbangun di awal masa kehamilan.

Saat hamil Anda mungkin akan menghadapi stres emosional, seperti kecemasan tentang meningkatnya tanggung jawab yang akan Anda hadapi sebagai seorang ibu. Rasa sakit seperti kram dan ketidaknyamanan pada daerah punggung yang mungkin juga dapat membuat Anda tetap terbangun.

Saat hamil tubuh Anda juga sedang mengalami banyak perubahan, seperti metabolisme tubuh yang aktif dan peningkatan hormon progesteron. Kondisi tersebut umumnya normal terjadi dan dapat merubah pola tidur Anda juga.

Perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda selama masa kehamilan termasuk:

  • Tetap aktif selama masa kehamilan AndaMenjaga pola makan yang sehat
  • Tetap terhidrasi dengan baik
  • Mempertahankan jadwal tidur yang konsisten
  • Berlatih teknik relaksasi di siang hari atau mandi air hangat sebelum tidur

Hubungi dokter Anda tentang rutinitas seperti olahraga, obat-obatan, atau penggunaan suplemen yang mungkin Anda butuhkan saat hamil. Dan pastikan bahwa menggunakan obat-obatan atau suplemen tersebut aman untuk seseorang yang sedang hamil.

Berita baik dari kondisi ini adalah bahwa insomnia yang berhubungan dengan kehamilan biasanya tidak menetap, dan kondisi tersebut tidak dapat mempengaruhi perkembangan bayi Anda.

Pemeriksaan insomnia

Untuk mendiagnosis seseorang dengan insomnia, biasanya dokter Anda akan bertanya tentang beberapa hal sebagai berikut:

  • Kondisi medis Anda
  • Lingkungan sosial
  • Kondisi psikologis atau emosional
  • Riwayat tidur

Informasi ini dapat membantu dokter untuk menentukan penyebab masalah tidur Anda. Dan dokter akan meminta Anda melakukan beberapa hal seperti:

  • Menyimpan catatan tidur Anda
  • Merekam saat Anda tertidur
  • Catat kejadian ketika Anda bangun berulang kali setiap tidur
  • Laporkan jam berapa Anda bangun setiap hari

Catatan tidur akan memberikan dokter Anda gambaran mengenai pola tidur Anda. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan medis atau pemeriksaan darah untuk menyingkirkan masalah medis yang dapat mengganggu tidur Anda.

Terkadang penelitian tentang tidur juga direkomendasikan. Pada penelitian ini, Anda akan menginap di suatu ruangan. Sebuah Elektroda akan diletakkan di tubuh Anda. Alat ini akan digunakan untuk merekam gelombang otak dan siklus tidur Anda.

Hasil penelitian tentang tidur Anda akan memberikan dokter Anda informasi neuroelektrik dan fisiologis yang penting.

Jenis-jenis insomnia

Ada banyak cara yang berbeda-beda untuk mengenali jenis-jenis insomnia, dan beberapa jenis insomnia ini bahkan dapat terjadi bersamaan dalam satu waktu.

Penyebab insomnia

Insomnia dapat bersifat primer atau sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang tidak disebabkan oleh kondisi gangguan lain. Kondisi ini sering dipicu oleh perubahan gaya hidup, seperti perubahan jadwal kerja.

Insomnia sekunder adalah akibat dari kondisi kesehatan yang mendasari atau kebiasaan gaya hidup, seperti kondisi kesehatan mental atau tidur siang yang berlebihan. Dokter sering menyebut insomnia sekunder sebagai insomnia komorbid.

Durasi insomnia

Bentuk insomnia jangka pendek termasuk insomnia situasional dan insomnia episodik. Insomnia situasional juga dikenal sebagai insomnia akut dan berlangsung selama berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu. Insomnia episodik berlangsung selama satu hingga tiga bulan.

Bentuk kronis dari insomnia termasuk insomnia persisten dan insomnia berulang. Insomnia persisten berlangsung setidaknya selama tiga bulan. Sedangkan Insomnia berulang ditandai dengan setidak nya dua episode insomnia selama setahun. Episode ini akan berlangsung selama satu hingga tiga bulan sekaligus.

Gejala insomnia

Jenis-jenis insomnia juga ditandai oleh beberapa gejala.

Onset insomnia adalah istilah medis untuk suatu insomnia di mana Anda mengalami kesulitan tidur pada awal malam.

Sedangkan maintenance insomnia adalah suatu istilah untuk ketidakmampuan seseorang untuk tetap tidur. Orang dengan insomnia ini sering terbangun di malam hari dan kemudian merasa kesulitan untuk tidur kembali .

Insomnia pada anak-anak

Anak-anak juga dapat mengalami insomnia, seringkali dengan alasan yang sama dengan orang dewasa. Alasan-alasan ini mungkin termasuk:

  • Stress
  • Obat-obatan
  • Asupan kafein yang berlebihan
  • Gangguan kejiwaan

Jika anak Anda mengalami kesulitan untuk tidur, atau jika mereka bangun terlalu cepat, penyebabnya mungkin karena mengalami insomnia.

Menurut Klinik Cleveland, gejala insomnia pada anak-anak dapat meliputi:

  • Mengantuk atau gelisah di siang hari
  • Anak cepat marah dan mood yang berubah-ubah
  • Masalah kurangnya disiplin
  • Masalah memori dan kurangnya perhatian

Pengobatan insomnia untuk anak-anak seringkali sama dengan pengobatan untuk orang dewasa.

Anak-anak akan mendapatkan manfaat dari jadwal tidur yang konsisten dan sleep hygiene yang baik. Mengurangi stres dan menghindari menonton TV sebelum waktu tidur juga dapat membantu mengatasi insomnia pada anak.

Insomnia dan kecemasan

Rasa cemas dapat menyebabkan insomnia, dan insomnia dapat menyebabkan rasa cemas. Hal ini dapat menyebabkan siklus yang berkelanjutan yang dapat menyebabkan insomnia yang kronis.

Menurut Yayasan Kesehatan Tidur Australia, rasa cemas dan khawatir adalah penyebab utama dari insomnia.

Rasa cemas jangka pendek berkembang ketika Anda sering khawatir tentang masalah yang sama, seperti pekerjaan atau hubungan pribadi Anda. Rasa cemas jangka pendek biasanya dapat hilang begitu masalah terselesaikan. Seharusnya pola tidur Anda juga harus kembali normal.

Seseorang juga dapat didiagnosis dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum atau gangguan panik. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah insomnia.

Penyebab gangguan kecemasan belum sepenuhnya dipahami. Pengobatan biasanya diberikan untuk jangka panjang dan mencakup kombinasi terapi dan obat-obatan.

Gaya hidup dan behavioral practices dapat direkomendasikan untuk mengurangi insomnia yang berhubungan dengan masalah kecemasan, seperti membatasi topik-topik pembicaraan yang dapat membuat seseorang stres dan lain-lain.

Insomnia dan depresi

Menurut National Sleep Foundation, tidak hanya insomnia yang dapat membuat Anda mengalami depresi, tetapi depresi juga dapat membuat Anda untuk mengalami insomnia.

Sebuah meta-analisis dari 34 penelitian menyimpulkan bahwa kurang tidur, terutama pada saat stres secara signifikan dapat meningkatkan risiko depresi.

Penelitian lain menemukan bahwa ketika insomnia berlanjut dan gejalanya memburuk, seseorang mengalami risiko yang lebih besar untuk mengalami depresi.

Bagi beberapa orang, gejala depresi dapat mendahului terjadinya insomnia. Kabar baiknya adalah bahwa pengobatan yang sama sering membantu mengurangi masalah depresi dan insomnia, tidak peduli kondisi mana yang lebih dulu muncul.

Pengobatan yang paling umum adalah penggunaan obat-obatan, terapi, dan perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup ini dapat mencakup kebiasaan tidur yang lebih baik, berolahraga di siang hari, dan makan makanan yang seimbang.

Insomnia bukan hanya suatu kondisi yang mengganggu atau rasa ketidaknyamanan saja. Namun, kondisi ini benar-benar suatu gangguan tidur, dan bisa diobati.

Jika Anda merasa mengalami insomnia, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Dengan menyelidiki kemungkinan penyebab dari insomnia, Anda bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai dan aman yang Anda butuhkan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Ini bisa juga obat tidur yah dok.soal nya sayah tidur nya sulit sekali,
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app