HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Beragam Gangguan Jiwa - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Banyak gangguan psikologis atau kejiwaan muncul di sekitar kita, gangguan tersebut muncul dari banyak aspek tanpa disadari. Mulai dari gejala yang ringan dan bahkan sampai ke berat yang memerlukan tindakan khusus untuk mengatasinya.

Gangguan psikologis tidak hanya muncul dari pribadi seseorang, lingkungan dan orang sekitar juga merupakan unsur penting terjadi gangguan.

Gangguan jiwa dapat muncul dengan bentuk yang beragam, mulai dari perasaan yang menetap atau berganti, perilaku aneh dan tidak biasa, rasa tidak nyaman dengan kondisi sekitar, dan berbagai macam kondisi yang dapat menjadi kunci untuk dokter mendiagnosa penyakit tersebut.

Berikut Penjelasan Mengenai Gangguan Jiwa yang Paling Sering Terjadi di Lingkungan Sekitar Kita.

Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang sering timbul. Biasanya mereka akan berbicara kacau, tertawa sendiri, berteriak, memberontak, mengamuk, sulit diatur, dan sering berhalusinasi. Seseorang dengan Skizofrenia memiliki isi pikiran yang beragam dan tidak jelas. Mereka dikatakan memiliki Skizofrenia jika gejala tersebut menetap selama 1 bulan lebih. 

Pasien bahkan tidak dapat mengendalikan dirinya dan merasa bahwa ia baik-baik saja, sehingga kondisi seperti ini harus dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan sedini mungkin. Pengobatan dapat berlangsung cukup lama karena dilihat dari perbaikan jiwa pasien waktu demi waktu. Pengobatan tidak hanya dengan obat-obatan, dokter juga menggunakan alat yang sesuai standar medis untuk penyembuhan Skizofrenia tersebut sampai penderita kembali normal.

Depresi

Depresi menjadi hal tersering pada kehidupan masa kini, dimana faktor pribadi dan lingkungan menjadi pencetus timbulnya seseorang dengan gangguan depresi. Kepribadian yang suka menyendiri, kehilangan minat melakukan kegiatan sehari-hari, sering terlihat murung, tidak mau makan/minum, hilang kepercayaan diri, tidur terganggu, pandangan masa depan yang suram, hingga memiliki ide untuk bunuh diri.  

Gangguan ini dapat terjadi pada usia muda dan tua, dokter akan menggali faktor yang menyebabkan seseorang dapat mengalami depresi. Dokter akan memberikan arahan kepada seseorang dengan gangguan depresi melalui terapi komunikasi dan obat-obatan. Peran serta keluarga sekitar juga penting mengingat penyakit depresi ini perlu diberikan semangat hidup.

Gangguan Obsesif Kompulsif

Jika Anda pernah melihat seseorang selalu melakukan suatu hal berkali-kali seperti membuka mengecek pintu rumah berkali-kali, mencuci tangan berkali-kali, menyusun barang secara berurut yang berlebihan, ini suatu kemungkinan bahwa orang tersebut mengidap gangguan obsesif kompulsif. 

Gangguan obsesif kompulsif muncul dari impuls di otak tanpa sadar. Keadaan ini  sulit dilawan, sulit berhenti, atau akan merasa puas dan lega setelah mereka melakukan hal itu berkali-kali. Kecemasan pada kondisi saat ini merupakan alasan mereka mengulang hal tersebut berulang kali. Biasanya dokter akan memberikan terapi kognitif selama beberapa bulan diikuti terapi obat antidepresan .

Gangguan Cemas Menyeluruh

Gangguan cemas timbul pada seseorang yang khawatir dengan kondisi lingkungan atau orang yang disayangi/dipikirkan. Mereka akan merasa tegang sesuatu akan terjadi pada orang yang dipikirkannya. Kegelisahan yang berlebihan mengakibatkan aktivitas motorik yang berlebihan seperti nadi cepat, jantung berdebar, dan sakit kepala.  Mereka tidak berkonsentrasi dengan kegiatan yang dilakukan saat ini karena pikiran mereka hanya tertuju pada sumber kecemasan itu. Penyembuhan gangguan cemas hampir sama dengan penyakit depresi, obat anti depresan juga diberikan pada penderita gangguan cemas.

Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian dalam dunia medis dibagi menjadi beberapa kelompok. Kondisi ini sering terjadi pada banyak orang, bahkan orang tersebut tidak dapat menilai diri mereka memiliki gangguan kepribadian. Kondisi yang mudah dan sering kita temui yaitu tipe Skizoid, dimana penderita tersebut suka menyendiri dan tidak suka bergaul dengan kehidupan di sekitarnya. Gangguan lain seperti antisosial, dimana mereka selalu menyalahi peraturan dan memiliki perilaku tidak mau tertib layaknya preman jalanan.  

Sering kita juga temui seseorang yang suka berdandan menor dan berpakaian berlebihan dan mereka akan senang bila diberi pujian, kondisi tersebut dinamakan histrionik. Masih banyak gangguan kepribadian lainnya, dan seorang dokter akan melakukan terapi psikoedukatif agar pasien dapat membangkitkan aktivitas positifnya sehingga konsentrasi dan kemauan dalam beraktivitas normal kembali seperti sempurna.

Demensia

Demensia merupakan gangguan kemampuan daya ingat yang mengganggu fungsi kognitif otak sehingga  aktivitas hidup seseorang akan terganggu. Alzheimer adalah gangguan kognitif yang disebabkan oleh Demensia. Alzheimer lebih berat dan sering muncul secara bertahap pada usia lanjut. Penderita Demensia-Alzheimer akan mengalami kesulitan dalam berbicara, melakukan kegiatan sehari-hari seperti menggunakan pakaian, lupa waktu dan tempat, lupa dimana menaruh barang, dan lain-lain. 

Selain Demensia-Alzhiemer, kita dapat menemukan penderita Demensia vaskuler. Demensia vaskuler merupakan gangguan kognitif pada pasien stroke. Stroke adalah pencetus utama dari penyakit ini, penyumbatan atau penggumpalan darah di otak menganggu kinerja daya ingat seseorang sehingga gejala seperti pada Demensia Alzheimer dapat muncul. Dokter dapat mendeteksi penderita Demensia sedini mungkin dengan bantuan Sistem Skoring (MMSE) untuk menilai sampai mana tingkat gangguan daya ingat penderita sehingga dapat diberikan terapi dan pengobatan dengan  tujuan meningkatkan reseptor daya ingat.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app