HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Pyrexia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Demam dikenal sebagai hipertermia, demam atau peningkatan suhu tubuh. Adalah suatu kondisi yang menggambarkan suhu tubuh yang lebih tinggi dari biasanya. Demam dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. 

Peningkatan suhu tubuh jangka pendek dapat membantu tubuh Anda melawan penyakit. Namun, demam yang parah dapat menjadi gejala kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Mengenali tanda-tanda demam dapat membantu Anda untuk mendapatkan perawatan dan pemantauan yang tepat untuk mengatasinya. Suhu tubuh normal biasanya sekitar 98,6 ° F, atau 37 ° C. Namun, suhu tubuh normal untuk setiap orang bisa sedikit berbeda. 

Suhu tubuh normal juga dapat naik turun tergantung pada waktu-waktu tertentu dalam satu hari. Suhu tubuh cenderung lebih rendah di pagi hari dan lebih tinggi pada sore dan malam hari. Faktor-faktor lain, seperti siklus menstruasi Anda atau olahraga yang intens, juga dapat mempengaruhi suhu tubuh.

Untuk memeriksa suhu tubuh Anda atau anak Anda, Anda bisa menggunakan termometer oral, dubur, atau aksila (ketiak).

Termometer oral harus diletakkan di bawah lidah selama tiga menit. Anda juga dapat menggunakan termometer oral untuk mengukur suhu pada ketiak. Cukup tempatkan termometer di ketiak dan rapatkan lengan Anda atau lengan anak Anda di atas dada. Tunggu empat hingga lima menit sebelum melepas termometer dan mengecek suhunya.

Termometer dubur dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh pada bayi. Untuk melakukan ini, letakkan sedikit minyak pelumas khusus pada ujung termometer, kemudian letakkan bayi dalam posisi tengkurap dan masukkan termometer dengan hati-hati sekitar 1 inci ke dalam dubur bayi Anda. Pertahankan posisi termometer dan bayi Anda setidaknya selama tiga menit.

Secara umum, bayi mengalami demam ketika suhu tubuhnya melebihi 100,4 ° F, atau 38 ° C. Seorang anak mengalami demam ketika suhunya melebihi 99,5 ° F, atau 37,5 ° C. Orang dewasa mengalami demam ketika suhunya melebihi 99 hingga 99,5 ° F, atau 37,2 hingga 37,5 ° C.

Apa yang biasanya menyebabkan demam?

Demam terjadi ketika bagian otak yang disebut hipotalamus menggeser titik batas suhu tubuh normal Anda ke atas. Ketika ini terjadi, Anda mungkin merasa kedinginan dan berupaya untuk menambahkan lapisan pakaian atau Anda mungkin mulai menggigil untuk menghasilkan lebih banyak panas pada tubuh. Sehingga akhirnya dapat menghasilkan suhu tubuh yang lebih tinggi.

Ada banyak kondisi berbeda yang dapat memicu terjadinya demam. Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya demam termasuk:

  • infeksi, termasuk flu, pilek, dan radang paru-paru
  • beberapa imunisasi, seperti difteri atau tetanus (pada anak-anak)
  • tumbuh gigi (pada bayi)
  • beberapa penyakit radang, termasuk rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn
  • penggumpalan darah
  • Paparan sinar matahari yang ekstrem
  • keracunan makanan
  • beberapa obat, termasuk antibiotik

Tergantung pada penyebab terjadinya demam, gejala tambahan yang mungkin muncul termasuk:

Cara mengobati demam di rumah

Perawatan untuk demam tergantung pada tingkat keparahannya. Demam tingkat rendah tanpa gejala lain biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Minum cairan yang cukup dan istirahat di tempat tidur biasanya cukup untuk mengatasi demam.

Ketika demam disertai dengan gejala ringan, seperti tidak enak badan atau dehidrasi, maka disarankan Anda untuk:

  • memastikan suhu kamar tempat orang tersebut beristirahat nyaman
  • mandi menggunakan air hangat
  • mengkonsumsi acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil)
  • minum banyak cairan

Kapan Anda harus pergi ke dokter untuk mengatasi demam?

Demam ringan biasanya dapat diobati di rumah. Namun, dalam beberapa kasus, demam dapat menjadi gejala dari kondisi medis serius yang memerlukan perawatan segera.

Anda harus segera membawa bayi Anda ke dokter jika mereka:

  • Berusia kurang dari 3 bulan dan memiliki suhu melebihi 100,4 ° F, atau 38 ° C
  • Berusia antara 3 dan 6 bulan, memiliki suhu sekitar 102 ° F, atau 38,9 ° C, dan tampak sangat rewel, lesu, atau tidak nyaman
  • berusia antara 6 dan 24 bulan dan memiliki suhu lebih tinggi dari 102 ° F, atau 38,9 ° C, yang sudah berlangsung lebih dari satu hari

Anda harus membawa anak Anda ke dokter jika mereka:

  • memiliki suhu tubuh melebihi 102,2 ° F, atau 39 ° C
  • mengalami demam selama lebih dari tiga hari
  • Tidak mau membuat kontak mata dengan Anda
  • tampak gelisah atau mudah tersinggung
  • baru-baru ini mendapatkan satu atau lebih imunisasi
  • memiliki penyakit medis serius atau sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • baru-baru ini mengunjungi atau pergi ke negara berkembang

Anda harus menghubungi dokter jika:

  • memiliki suhu tubuh melebihi 103 ° F, atau 39,4 ° C
  • mengalami demam selama lebih dari tiga hari
  • memiliki penyakit medis serius atau sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • baru-baru ini berada di negara berkembang

Anda atau anak Anda juga harus mengunjungi dokter sesegera mungkin jika demam disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • sakit kepala yang parah
  • peradangan tenggorokan
  • Muncul ruam kulit, terutama jika ruam memburuk
  • sensitivitas berlebihan terhadap cahaya terang
  • leher kaku dan nyeri leher
  • muntah terus-menerus
  • lesu atau mudah tersinggung
  • sakit perut
  • rasa sakit saat buang air kecil
  • kelemahan otot

Dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes medis. Sehingga dapat membantu mereka menentukan penyebab demam dan pengobatan yang efektif.

Kapan demam dikatakan sebagai kondisi darurat medis?

Pergi keunit gawat darurat terdekat atau hubungi 911 jika Anda atau anak Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:

Bagaimana Demam Dapat Dicegah?

menghindari paparan terhadap agen penyebab timbulnya infeksi adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya demam. Agen penyebab infeksi sering menyebabkan suhu tubuh naik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengurangi paparan agen infeksi:

  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berada pada tempat-tempat umum.
  • Tunjukkan pada anak-anak Anda cara mencuci tangan yang benar. Instruksikan mereka untuk menjangkau bagian depan dan belakang masing-masing tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih dengan air hangat.
  • Bawalah pembersih tangan atau tisu antibakteri. Hal-hal tersebut bisa berguna ketika Anda tidak memiliki akses terhadap sabun dan air.
  • Hindari menyentuh hidung, mulut, atau mata Anda. Melakukan hal itu memudahkan virus dan bakteri memasuki tubuh Anda dan menyebabkan infeksi.
  • Tutup mulut saat batuk dan hidung saat bersin. Ajari anak-anak Anda untuk melakukan hal yang sama.
  • Hindari berbagi cangkir, gelas, dan peralatan makan dengan orang lain.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Charles Patrick Davis, MD, PhD, Fever (https://www.emedicinehealth.com/fever_in_adults/article_em.htm).
Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT, Fever (https://www.medicalnewstoday.com/articles/168266.php), 7 December 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app