Dok, saya termasuk org yg mudah bergaul dan banyak omong di satu kelompok, tapi jika harus ngomong sendiri didpn org banyak (contoh spt ceramah, pidato, menyampaikan opini, dsb) saya gerogi dok / demam panggung, klo sy cari di internet demam panggung bs disbabkan krn kurang bergaul dan pendiam..klo saya nilai ini malah bertolak belakang dgn pribadi saya. entah kenapa saya lebih suka jika org lain tidak mendengar opini/pendapat saya.apa yg menyebabkan hal tsb ya dok? tks

Halo terima kasih atas pertanyaannya Baik coba saya bantu jelaskan mengenai demam panggung ya Demam panggung atau yang dikenal dengan stage fright tidaklah masuk kedalam diagnosa penyakit dalam dunia medis, malah hal tersebut tergolong kedalam hal yang normal. Dalam suatu kuesioner di Amerika Serikat mengenai topik apa yang ditakuti dalam hidup berbicara di depan umum menduduki peringkat pertama melebihi ketakutan menjadi miskin di nomor 2 , takut menjadi tua dan sakit pada nomor 3 dan takut akan kematian di nomor 4. Demam panggung umumnya ditandai dengan munculnya gejala yang tiba-tiba ketika akan tampil seperti : jantung berdeba-debar , berkeringat dingin , perasaan tidak tenang / gelisah , rasa ingin buang air besar / kecil. Walaupun memang betul jenis kepribadian berpengaruh dalam demam panggung akan tetapi studi membuktikan ada faktor lain yang berperan yaitu psikologis yang mendasari manusia. Secara psikologi manusia memiliki hal-hal yang membuatnya takut berbicara di depan umum seperti : 1. Ketakutan dinilai & dihakimi oleh sesama 2. Ketakutan berbuat salah di depan umum 3. Ketakutan tidak mengenal dirinya sendiri Meskipun demikian, saat ini berbicara di depan umum sudah masuk kedalam salah satu bentuk ketrampilan yang dapat diasah. Untuk melawan ketakutan akan pnggung berikut hal-hal yang dapat dilakukan : 1. Berusaha mengenali audiens sebelum maju 2. Riset bahan yang akan kita bicarakan sebelum maju 3. Berlatih di depan audiens kecil terlebih dahulu dan meminta feedback 4. Mulailah bicara dengan topik / cerita yang kita kuasai Apabila ada keluhan lain yang tetap mengganggu saya menyarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog / dokter spesialis kejiwaan terdekat. Sekian dari saya, terima kasih.